Pulang Dan Hilang

26. kilasan lampau

" Ck pak anjim sialan banget malu-maluin cecan mulu. " gerutu gadis yang saat ini tengah menjadi sorotan setelah suara toak itu menggema di seluruh sudut bangunan MPHS

" Perlu kita temenin ly?, gue takut lo kenapa-kenapa. " ucap Felly

menatap Lily yang tampak kesal

" Ga perlu fell. tuh guru juga ga akan makan gue elah , lu berdua duluan aja ok. " tuturnya , seraya mengedipkan matanya sebelum melangkah pergi.

🌸🌸🌸🌸

" Tadi beneran Lily yang di panggil pak rajim di toaknya? " Serobot Abel bertanya kepada Felly untuk memastikan

sayup-sayup dirinya mendengar panggilan tersebut saat tengah membuka matanya lantaran tertidur di dalam kelas

" Makanya sekolah tuh belajar bukan kerjaannya tidur mulu lo. " celetuk rizal menimpali membuat sang empu mendelik tajam

" Heh kalo mata gue ngantuk ya mau gimana lagi?, lo ga bisa maksa gue harus terus melek. "

" Anjir. Habis ngapain kalian berdua ko maksa-maksa melek gitu. " goda Caka yang terdengar ambigu

" Sepertinya mereka habis begadang untuk membuat proyek bersama, antara bu bendahara dengan pak ketu." sambung Heri diikuti sorakan riuh dari teman-temannya

" Proyek nya pasti gede kan bel? " Timpal Bambang

Cowok itu terlihat tidak mau ketinggalan kesempatan ini dengan mengangkat sebelah alisnya menggoda

namun tak berlangsung lama saat sebuah buku melayang kearahnya dengan cepat, hampir saja mengenai kepalanya jika tak sempat menghindar

" Sekali lagi lo bertiga ngomong yang begituan. Habis masa depan lo pada gue tebas. " ancam Abel

Gadis itu seolah tengah memperaktikan cara menebas sesuatu dengan penggaris besi miliknya, dengan sorot mata tajam membuat ketiganya menelan saliva nya susah payah

Rizal terkekeh geli melihat ekspresi ketiga temannya. Salah kan mereka sendiri yang mencari gara-gara dengan bandar pemegang duit kas

" lo juga ga usah banyak bacot , mau gue tidur apa ngga ya urusan gue. " semprot gadis itu. Kini beralih kearah Rizal

membuat lelaki tersebut diam tak berani berkutik

" Kek nya tuh anak lagi kedatangan masa itunya ga sih? " Bisik Sadam

saat melihat Abel yang kembali dengan posisi tidurnya di atas meja yang telah di sambung dengan meja lainnya dengan jaket membungkus tubuhnya seperti selimut.

Membuat ketiganya menganggukan kepalanya lalu menggendikan bahunya bersamaan tanda tak tahu , memang plin-plan sekali

" Lagian lo pada riweh banget sih. Abel jadinya tidur lagi kan tuh. Kalo kek gini gue jadi ga ada temen ngobrol bego! " kesal Felly

ikut memejamkan matanya dengan posisi tangan dilipat diatas meja seraya menelengkup kan kepalanya

" Lah salah kami dimana? " Ucap kelimanya dengan saling melirik satu sama lain .

🌸🌸🌸🌸

" Saya akan memberikan keputusan ini di tangan mu. Apakah kamu akan memaafkan kesalahan Clarissa atau meminta pengajuan untuk mengeluarkan nya dari sekolah. Karena bagaimana pun Clarissa jelas bersalah serta tindakan nya akan sangat berpengaruh terhadap nama sekolah kita di hadapan masyarakat nanti jika bukti tindakannya diketahui publik , begitu juga murid-murid yang kedepannya akan mengikuti perilaku buruknya "