Motor sport biru gelap berhenti di tepi jalan perumahan komplek miliknya , sang empu membuka helmnya dengan kasar sembri menggeram rendah
" Ck sial , gue ga tau mereka ketemuannya di cafe mana anjing " umpatnya
Untung saja jalanan disini tengah sepi jika tidak , entah apa yang akan mereka katakan saat melihat anak remaja yang tengah berbicara sendiri bak orang gila
Rico pun mengambil benda pipih nya di saku jaket yang ia kenakan , berniat menelpon seseorang namun nomor yang dituju tak mengangkat panggilannya
" Lo terlalu baik atau bodoh sih ley , bisa-bisanya langsung mau diajak ketemu setelah di siksa habis-habisan kemarin " geram nya , tak habis pikir dengan tingkah sepupunya
Karena tak mendapat petunjuk harus pergi kemana , ia pun berbalik arah menuju rumahnya biarlah nanti gadis itu ia intograsi secara besar-besaran , dan semoga saja pria bajingan itu tidak menyentuh gadis kesayangannya .
Kini Lily dalam perjalanan pulang setelah pertemuannya dengan sang ayah membuat nya terasa amat senang , terlihat gadis itu bersenandung kecil seraya berjalan kaki , gadis aneh itu memilih berjalan kaki saat sudah memasuki area komplek perumahan tuan Surya
Saat memasak ruang keluarga dapat gadis itu lihat sepupunya tengah bergelung di sofa panjang dengan tontonan anak-anak
" Dari tadi lo ga pindah posisi? Kurang kerjaan banget lo di rumah " celetuk nya membuat Rico langsung menatapnya
Namun kali ini ada yang beda dari tatapan cowok itu , tatapannya terlihat datar lalu membuang pandangannya kearah televisi kembali , menghiraukan perkataan Lily seolah-olah gadis itu hanya angin lalu
Sedangkan sang empu yang mendapat perlakuan seperti itu mengerutkan keningnya " Lo marah sama gue? " tanya nya
sama seperti sebelumnya Rico hanya fokus menatap layar televisi , membuat Lily mendengus malas " ck serah lo dah kesel gue , padahal gue dah baik hati berniat nyogok lo pake cilok depan komplek " sungut gadis itu sembari melempar plastik kecil yang berisi cilok lima ribu
Ya , saat di perjalanan tadi ia sempat membelinya untuk menyogok sepupunya agar tak ngambek terhadapnya namun apalah gunanya semua itu , jika kesabaran gadis itu seperti selembar tisu tipis dibagi dua . Baru diacuhkan saja dirinya sudah merasa sangat kesal
Rico yang terkejut atas tindakan gadis itu mengelus dadanya lantaran merasa panas oleh benda yang dilemparkan kearahnya
" Njing panas " umpatnya
Lalu mengambil bungkusan plastik kecil itu dari dada bidangnya , untung saja dada seksoynya tidak melepuh atau bahkan lecet , jika itu sampai terjadi maka habislah dirinya menangis kejer
Melihat kepergian Lily , Rico menatap nya malas " lh harus nya kan disini yang marah itu gue Napa tuh bocah yang ngambek "
Saat sedang asik berceloteh sendiri , dirinya dikagetkan dengan suara ayahnya yang entah sejak kapan kedua orangtuanya memasuki rumah , seingatnya dirinya tak mendengar suara deru mobil berhenti di garasi atau memang dirinya yang tak sadar
" Sejak kapan papa punya anak gila " celetuk tuan Surya menatap anaknya melas
" dari tadi pagi kamu ga ganti posisi? " Tanya nyonya Sinta selaku ibunya
" Ganti ko , tadi Rico makan , kencing , terus main game " jawabnya dengan wajah polosnya , lalu memakan cilok pemberian Lily
" Ngejawab mulu kamu ini , sudah lah mama capek " tukas nyonya Sinta meninggalkan kedua manusia itu , menuju kamarnya untuk beristirahat
Sang anak hanya menatap heran kearah ibunya , menggaruk tengkuknya yang tak gatal
" Perasaan gue salah mulu deh " gumamnya kecil
![](https://img.wattpad.com/cover/347191816-288-k560289.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Dan Hilang
Teen FictionSedang dalam tahap revisi⚠️⚠️ Menuju ending 🧚🧚 Nama Lily sendiri di ambil dari sebuah bunga yg berasal dari Eropa yaitu Lily of the valley Yg memiliki arti " keberuntungan dan kebahagiaan " namun kehidupan seorang Lily disini sangat berbanding te...