Chapter 22

6K 323 13
                                    

Las Vegas, Nevada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Las Vegas, Nevada

"ATHALAA!" Kedua netra Aely membulat melihat Athala yang terseret mobil.

Kecelakaan itu terjadi tepat di depan matanya, gadis itu dengan cepat berlari mengejar mobil yang menabrak Athala. 

Dengan sekuat tenaga Aely mencoba menangkap sang pelaku, meskipun tahu jika itu hal yang sedikit mustahil karena mobil itu melaju dengan sangat cepat, meninggalkan Athala yang terbujur dengan darah yang menggenang.

Mengabaikan pelaku yang sudah menghilang Aely berlari menuju Athala dan menepuk pipi lelaki itu agar tetap sadar. 

"TOLONG! SIAPA PUN TOLONG AKU!" teriakan Aely membuat Athala sedikit membuka matanya.

Dia tersenyum pada Aely dan menggenggam tangan mungil milik Aely, "A-aku b-baik-ba-ik s-saja uhuk!" Athala memuntahkan darah.

Meskipun Athala mengatakan jika dia baik-baik saja tapi Aely tidak bodoh, siapa yang akan baik-baik saja setelah ditabrak dan diseret oleh mobil dengan kecepatan penuh?

"Maaf, ini semua karena aku, maafkan aku."

Aely terus mengucapkan kata maaf, dia tak menatap Athala melainkan melihat jalanan berharap jika akan ada yang mau menolong mereka. Nafas Athala semakin melemah dengan darah yang terus mengucur dari kepala lelaki itu, Aely panik, dia terus berusaha menjaga Athala agar tetap sadar.

Dari kejauhan Aely melihat siluet mobil yang melaju ke arahnya, dia berdiri dan menghadang mobil itu tanpa tahu siapa yang mengendarai mobil itu. 

Saat ini yang dia perlukan hanyalah bantuan, andai saja dia membawa ponselnya maka Aely tak akan kesusahan seperti ini.

Tangannya mengetuk kaca mobil itu dengan cepat, "Tolong bantu saya, saya mohon tolong bantu saya," ucap Aely terus menerus hingga sang pemilik mobil turun dari mobilnya.

"Aely?"

"Astaga, Aely! Apa yang terjadi padamu?" Luciano memutar-mutar tubuh Aely memastikan keadaan gadis itu.

Melihat Luciano membuat pertahanan Aely runtuh, dia segera menarik tangan lelaki itu menuju Athala dengan berderai air mata. Sangat ingin memeluk Luciano agar perasaannya tenang tapi Aely tahu jika perasaannya saat ini tidaklah penting. Yang penting adalah keselamatan Athala.

"Tolong Athala, aku mohon... " Aely memegang ujung baju Luciano.

Pria yang masih mematung melihat pemandangan di depannya itu seketika tersadar lalu dengan cepat mengangkat tubuh Athala yang sudah tak sadarkan diri ke dalam mobilnya, tak lupa dia menyuruh Aely untuk mengikutinya.

"Aely sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Luciano.

Alastair, satu nama itu muncul dalam benaknya kala mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Jika saja dia tak bertemu Alastair maka mereka masih berada di danau dan saling melemparkan candaan, tapi sayang semua itu hanya jika.

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang