Chapter 44 -end-

439 25 1
                                    

-Cara mia, you fall for a dangerous man

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Cara mia, you fall for a dangerous man. But thisdangerous man will do anything for you-

"Baby kita merindukan ayahnya," ucap Aely. 

Semburat merah di pipi Aely masih terlihat jelas, tak tahan dengan calon istrinya yang sangat menggemaskan itu Luciano kembali mencumbu Aely. Kali ini dia hanya memberikan ciuman yang sangat lembut, berbeda dari biasanya.

Merasa puas, pria dengan netra abu-abu yang menawan itu menyudahi ciuman mereka lalu mengelus surai Aely lembut. "Baby kita atau kamu?" tanya Luciano.

Cemberut, Aely memalingkan wajahnya dari Luciano. Dia yang kini duduk di kursi kebesaran Luciano tampak sangat menggemaskan di matanya. Dengan gaun lengan panjang berwarna merah muda juga rambut yang dikepang satu itu menambah kecantikan Aely.

Memikirkan banyak pria yang menatap Aely saat perjalanan ke markasnya membuat Luciano cemburu.

"Harusnya kamu bilang padaku jika ingin ikut ke tempat kerjaku." katanya.

Aely menatap Luciano, "Tapi beberapa hari ini kamu tak ada saat aku bangun tidur dan pulang saat sudah larut malam." cibirnya.

Itu benar, Luciano harus menyelesaikan semua pekerjaannya agar setelah menikah nanti dia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Aely. Mengelus pipi gadisnya Luciano mengecup pipi yang sedikit berisi itu, dia tersenyum manis.

"Baiklah, hari ini aku akan bekerja di bawah pengawasan nyonya Salvatore." guraunya untuk meredakan kekesalan Aely.

Tampaknya Aely masih belum sadar jika tepat di belakangnya terpasang lukisan wajahnya saat masih berusia empat belas tahun, dengan netra hijau yang memukau juga surai yang terbang terbawa angin. Luciano yang ingin Aely sadar dengan foto itu pun berdehem lalu menunjuk tembok.

"I-itu aku?"

Mengangguk cepat Luciano meraih pinggang ramping Aely lalu menggendongnya bak anak kecil, dia berjalan mendekat pada foto itu lalu mengelusnya.

"Lihatlah ini Aely, bertahun-tahun aku ingin menunjukkan foto ini padamu." ucapnya.

"Kamu mengambil foto itu saat menguntitku?" tanyanya.

Dengan senyum bangga Luciano mengangguk, gadis dalam gendongannya itu sangat menggemaskan. Dia mengecup singkat bibir Aely sebelum mendudukkan kembali Aely di kursinya, "Aku benar-benar mencintaimu, Aely. Aku tak akan pernah membiarkan siapa pun memilikimu."

"Luc, apa sebenarnya pekerjaanmu?" tanya Aely dengan hati-hati.

Gadis dengan netra hijau itu memiliki banyak pertanyaan, tempat ini seperti kantor pada umumnya. Hanya saja semua pekerja di sini adalah laki-laki, dan mereka semua memiliki tampang yang menyeramkan dengan tubuh kekar dan tato yang sama di leher mereka, yaitu tato lambang Los Huxley.

"Tebak, jika kamu benar aku akan memberimu hadiah." kata Luciano dengan senyum penuh arti.

Jengkel karena Luciano mempermainkannya Aely menyapukan netranya dan melihat apakah ada petunjuk, dan saat melihat dokumen di atas meja Luciano dia membacanya dengan seksama. Permintaan pembunuhan, astaga pekerjaan macam apa yang Luciano geluti.

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang