Special Part Of Stalker 1

564 29 0
                                    

Setelah membuat keputusan untuk melupakan apa yang Luciano lakukan padanya selama ini, Aely dibuat terkejut karena Luciano mengatakan jika dia sudah menyiapkan upacara pernikahan mereka, dan yang lebih gila lagi adalah dia hanya memiliki waktu dua hari untuk mempersiapkan diri.

Menikah tanpa orang tua tentu saja membuat Aely sedih, tapi dia sudah bertekad untuk melupakan semua masa lalunya. Katakan dia gila karena jatuh cinta pada pria yang menghancurkan hidupnya sendiri.

"Aely, gaun mana yang kamu sukai?" tanya Luciano sembari memeriksa beberapa laporan dari Austin.

Netra hijau gadis itu menatap cerah pada Luciano lalu tiba-tiba saja memeluknya, "Entahlah, semuanya terlihat bagus di mataku. Bagaimana jika kamu yang memilih?" balas Aely.

Aely tidak sadar jika dengan dia mengatakan itu dia kembali membangunkan sisi gila Luciano yang sangat gemar mengendalikan hidupnya, perempuan yang tengah hamil muda itu masih tak sadar siapa sebenarnya Luciano Salvatore. Dan dia memilih untuk mengabaikan bahaya yang mengintainya itu.

"Aku akan membuat gaun yang kamu kenakan menjadi gaun terindah abad ini." ucapnya sebelum melangkah menemui sang desainer baju itu.

Tentu saja semua orang yang Aely temui untuk mempersiapkan upacara pernikahan mereka adalah perempuan, merupakan hal yang mustahil jika Luciano membiarkan Aely bertemu dengan pria lain. Tentu saja dia akan menggila karena cemburu.

Tangan besar pria yang mengenakan setelan hitam itu meraih sebuah gaun berwarna merah darah, gaun itu terlihat sangat menawan di matanya. Bagaimana jika Aely yang mengenakan gaun ini, ah– membayangkan hal itu saja sudah mampu membuatnya menahan rasa untuk mengurung Aely dan membuat Aely mengenakan gaun itu seharian untuknya.

Setelah menenangkan diri dari pikiran kotornya Luciano melangkah meninggalkan gaun merah darah itu dan menunjuk satu gaun yang menarik perhatiannya, gaun itu sangat tertutup bahkan leher Aely saja tak akan terekspos jika mengenakan gaun itu.

Para desainer yang melihat pilihan Luciano hanya menelan saliva kasar, ternyata tuan besar mereka sangat posesif juga protektif. Apakah nyonya mereka akan bisa mengendalikan binatang buas ini, ya mereka menganggap jika Luciano merupakan binatang buas.

Lagi pula siapa yang tidak mengenal Luciano Salvatore, bahkan anjing pun mengenali tuan mereka, jadi tentu saja pengikut Luciano harus mengenal baik karakter pria itu. Sayangnya mereka tak akan pernah bisa memahami pemikiran Luciano yang di luar nalar manusia.

"Jangan hanya diam dan tunjukan ruang gantinya pada istriku!" amuk Luciano pada enam wanita itu.

Istri? Aely membulatkan matanya mendengar itu, pipinya bahkan bersemu merah. Mata mereka bertemu dan dengan sengaja Luciano mengedipkan satu matanya pada Aely, menggoda Aely merupakan hal yang paling dia sukai di dunia ini.

Aely yang tak diizinkan untuk bergerak satu centi pun tanpa persetujuan Luciano hanya diam dan duduk manis di sofa yang sudah disediakan, ketika salah satu desainer itu mendekatinya Aely tersenyum tipis namun Luciano tampak membenci hal itu.

Dengan cepat Luciano berdiri di depan Aely dan menatap tajam pada wanita yang berdiri dengan tubuh yang bergemetar itu, malang sekali nasibnya.

"Jangan mendekat padanya tanpa izinku," tekan Luciano.

Berkat perkataan itu, sekarang butik yang hari ini ditutup khusus untuk menyambut kedatangan Aely dan Luciano itu diselimuti suasana mencekam. Mereka takut melakukan sesuatu yang Luciano benci, dan sepertinya salah satu dari mereka akan mendapatkan sesuatu dari tuan mereka itu.

"S-saya a-kan mem-andu n-nyo-nya me-menuju r-ruang ga-nti." ucap wanita itu terbata-bata takut dengan tatapan tajam yang Luciano berikan.

"Amore, aku yang akan membantumu untuk mencoba gaun itu. Hiraukan saja mereka." Luciano langsung menggendong Aely dengan sedikit lembut lalu melangkah menuju ruang ganti di butik itu.

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang