Chapter 7

6.9K 424 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suara mesin EKG terdengar nyaring disalah satu ruangan. Seseorang terbaring lemah diatas ranjang dengan seluruh wajah yang diperban

Jari jemari tangan itu bergerak sedikit demi sedikit. Kini mata itu pun perlahan terbuka setelah dinyatakan koma paska hari ketiga kecelakaan itu

Cklek

Seorang pria yang mengenakan pakaian dokternya menghampiri orang yang tengah berbaring diatas ranjang tersebut

"Selamat pagi, akhirnya anda telah sadar. Jangan terlalu banyak bergerak. Saya akan membuka perbannya sekitar dua jam lagi dan mohon jangan terlalu banyak bicara, jika ada yang anda tanyakan nanti saja. Sekarang anda istirahat terlebih dahulu" ucap dokter tersebut yang tak lain dr. Ferdy.

***

Ashton memarkirkan motornya diparkiran sekolah, terlihat disana teman temannya menunggu di motornya masing masing. Seperti biasanya mereka selalu masuk kedalam kelas bersama sama.

"Gimana kabar adek lo?" tanya Kenan saat melihat Ashton membuka helmnya

"Belum ada kabar"

"Mungkin saja itu karma buat dia karena banyak ulah" sahut Arka yang langsung dapat senggolan dari Kenan

"Gila lo! Bagaimanapun juga dia kembaran Ashton" ujar Kenan

Memang di Alexius yang paling emosional ialah Arka. ia selalu sensi jika menyangkut Aterox terutama Alden, karena ia selalu teringat ketika kalah balapan dengan Alden.

Sedangkan Kenan bersifat lembut dan ramah kepada semua orang, namun jika ada yang mengganggunya ia akan berubah seperti macan. Dan Gavin tidak beda jauh dengan Ashton cuek dan dingin.

"Semoga adek lo cepat ditemukan" ujar Gavin

"Yaudah ayo kita ke kelas"

***

"Silahkan kamu duduk terlebih dahulu. Kamu siap? Sekarang saya akan membuka perban ini" tanya dr Ferdy yang dibalas dengan anggukan

Perlahan demi perlahan perban yang menutupi wajahnya terlepas dan terlihatlah wajah orang tersebut

"Siapa kalian? Kenapa aku ada disini?"  tanya Althan yang sekarang wajahnya telah berubah menjadi wajah Alden

"Kamu mengalami amnesia karena kecelakaan motor" ujar dr Ferdy

"Kecelakaan? Akhh.." tanyanya, Althan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, ia berusaha untuk mengingat semuanya

Dr Ferdy yang melihat itupun berusaha mencegahnya "Kamu jangan memaksakan ingatan kamu. Biarkan ingatan itu datang sendiri. Kalau tidak kamu akan kehilangan ingatannya selamanya" ucapnya

"Siapa aku sebenarnya?" tanya Alden dengan raut bingung

Seorang pria sekitar berumur 35 tahun yang sedari tadi diam menghampiri Althan lebih dekat. Memang diruangan ini hanya ada Althan, dr Ferdy dan juga pria tersebut

"Perkenalkan saya Danang, saya menemukan kamu kecelakaan parah. Saya baru dapat informasi mengenai kamu. Nama kamu adalah Alden Gabriel Matthew putra bungsu dari Darwis Grandy Matthew dan Yasmin Gabriela Matthew. Kamu juga memiliki kembaran bernama Ashton Alexander Matthew" jelas pria tersebut, Danang.

"Lalu dimana keluarga saya? " tanya Althan

"Maaf saya belum memberitahukan kecelakaan ini kepada keluarga kamu, karena saya tidak tau cara memberitahunya" ujar Danang menatap sendu Althan

Althan tersenyum menatap Danang "Tidak apa apa, terimakasih sudah menolong saya" ucapnya dengan lembut

"Karena kesehatan kamu cepat pulih, kemungkinan besok kamu bisa pulang" jawab Dr Ferdy

"Biar saya antarkan kamu ke keluarga kamu" sahut Danang

"Sekali lagi terimakasih, maaf sudah merepotkan" ucap Althan dengan lembut

"Iya tidak apa apa" kasihan sekali anak ini harus menanggung semuanya, batinnya

"Sekarang kamu istirahat saja nanti suster bawakan makan siang" ujar dr Ferdy

"Mari pak Danang kita keluar demi ketenangan pasien" Dr Ferdy dan pak Danang pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Althan

Althan termenung menatap ke depan, lalu ia menoleh menatap cermin yang berada diatas meja samping ranjangnya, lantas ia pun mengambilnya

Althan terdiam menatap wajahnya di cermin, lalu perlahan ia meraba wajahnya. 'kenapa aku merasa asing dengan wajah ini' batinnya

***

Danang keluar dari ruang rawat Althan lalu ia mengambil hpnya untuk menelfon seseorang

"Halo bos"

"...."

"Sudah bos, sudah saya lakukan sesuai dengan rencana"

"...."

"Iya bos, besok dia pulang"

"..."

"Tenang aja bos, saya akan lakukan semuanya"

Senyum lebar terpatri diwajah Danang lalu ia pergi keluar klinik tersebut





















_____________________________________

Vote and coment for next Chapter!

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang