Chapter 10

6.6K 417 1
                                    

Note: biar gak bingung mulai sekarang Althan dipanggil Alden aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: biar gak bingung mulai sekarang Althan dipanggil Alden aja ya

***

Siang ini Alden berada ditaman yang cukup jauh dari rumahnya. Yasmin tidak mengijinkan dulu untuk ia sekolah, namun Yasmin memperbolehkannya keluar rumah asal ditemani pak Arman

Sudah setengah jam ia hanya duduk dikursi taman itu, diam memandang taman yang siang ini sedikit ramai

"Kenapa aku merasa kehilangan, dan kenapa hati aku menolak semua ini. Ada apa sebenarnya"

Alden menghembuskan nafasnya lalu ia beranjak untuk menghampiri pak Arman yang sedang menunggu diseberang sana

brukk

"Maaf kak aku gak sengaja"

Sejenak Alden terpaku menatap wajah orang yang menabraknya, ia sangat merasa tidak asing dengan orang yang berpakaian sekolah SMP itu

Sedangkan Elvan, orang yang menabrak Alden menatap khawatir Alden yang memegang kepalanya sembari meringis. Sungguh ia tidak sengaja menabraknya, ia buru buru untuk pulang membantu Riani karena pulang sekolah lebih cepat ada rapat guru

"Kak!? Kakak gapapa!?" Elvan memegang tangan Alden yang sedikit lebih tinggi darinya

Alden memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit ketika menatap wajah orang didepannya "shhh aku gapapa"

"Maafin aku ya kak. Kakak mau kemana? Biar aku bantu" ujar Elvan

"Aku mau kesana" tunjuk Alden tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Elvan

"Yaudah biar aku bantu" lantas Elvan menuntun tangan Alden menuju tempat yang ditunjuk

"Loh den Al kenapa!?" tanya pak Arman khawatir

"Aku gapapa kok pak" jawab Alden lalu ia mengalihkan perhatiannya pada Elvan

"Makasih ya udah nolongin" lanjutnya

Elvan menatap Alden tak enak "aku harusnya yang minta maaf udah nabrak kakak"

"Den Al ayo kita pulang, nanti ibu khawatir" ucap pak Arman memotong pembicaraan

"Yaudah kak sekali lagi aku minta maaf, yaudah aku pergi ya kak dahh" Elvan pun pergi berlari seraya melambaikan tangannya

"Tunggu!! yahh padahal aku mau tau namanya" Alden yang melihat kepergian Elvan pun menghembuskan nafasnya lalu masuk kedalam mobil

***

tring

"Hai bunda!!" pekik Elvan ketika masuk toko bunganya

"Kamu ngagetin bunda aja, kok kamu udah pulang jam segini. Kamu bolos ya?" tuduh Riani yang tengah menata bunga seraya menyipitkan matanya memandang Elvan

Elvan meminum air botol yang berada di tasnya "dipulangkan cepat bun, gurunya ada rapat. Lagian aku kan anak baik mana mungkin bolos" ucapnya

Riani memandang anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah "terus kenapa gak pulang dulu ganti baju, besok kan masih pakai baju itu" omelnya

Elvan membuka tasnya lalu mengambil baju ganti yang tadi pagi bawa "tadaa..aku bawa baju ganti kok bun biar seragamnya ntar aku lipat" ucapnya seraya menunjukkan baju gantinya

"Kamu ini, ntar kak Al marah—" Riani terdiam menyadari ucapannya

Elvan yang menyadarinya pun menghampiri Riani lalu memeluknya "maafin Elvan ya bun, bunda jadi ingat ka Al"

Riani mengelus rambut Elvan "gapapa ibu cuma keinget aja"

meow

"Loh Michi kok ada disini!" pekik Elvan melepaskan pelukannya ketika ada sesuatu yang menggelitik kakinya

"Iya bunda bawa kasian dia sendiri dirumah"

Elvan pun memeluk kucing itu dengan gemas "oww Michi aku kangen!!" ucapnya seraya mengelus bulu lembut kucing itu

tring

"Selamat siang ada yang bisa saya bantu" Riani tersenyum ramah memandang orang yang baru saja memasuki tokonya

Elvan pun membawa kucingnya menjauh ketika ada pembeli datang

"Bu saya mau buket bunganya satu" ujar pria yang mengenakan setelan kantornya

"Baik, buket bunga apa?"

"Bunga mawar dan saya ingin ada catatan kecilnya" pria itupun memberitahukan pesan yang langsung dituliskan Riani

"Baik tunggu sebentar"

"Ini bunganya mas" Riani menyerahkan buket bunganya pada pria tersebut

"Ini bu uangnya, terimakasih"

***

Ashton memasuki rumah setelah menyimpan motornya, ia baru saja pulang dari sekolah

bruk

"Aduhh maaf" Alden yang tengah membawa cemilan tidak sengaja menabrak Ashton yang berjalan menuju kamarnya

Tanpa berbicara sepatah katapun Ashton melanjutkan kembali langkahnya melewati kembarannya

"Tunggu!!"

Alden melangkah mendekati Ashton yang langsung berhenti, lalu ia berdiri di depan Ashton yang sedikit lebih tinggi darinya

"Apa sebelumnya kita ada masalah?" tanya Alden, ini adalah pertanyaan yang selalu hadir dalam benaknya. Saat ia berpapasan atau tidak sengaja saling tatap dengan kembarannya, Ashton selalu membuang muka dan langsung pergi

Ashton menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan Alden dan tanpa menjawab, ia malah berlalu pergi meninggalkan kembarannya

Alden menghela nafasnya "ada apa ini sebenarnya, mungkin aku harus tanya sama mama"
















_____________________________________

Vote and coment for next Chapter!

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang