Chapter 45

2.6K 160 25
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kedatangan mobil ambulance disalah satu rumah sakit cukup menyita perhatian. Para petugas kesehatan lantas dengan segera menyeret brankar kedua korban yang tak lain Ashton dan Alden menuju ruang UGD

Disusul dengan langkah Yasmin dan Darwis yang begitu tergesa-gesa mengikuti brankar kedua anaknya

Seorang perawat menutup pintu ruangan UGD, menahan Yasmin dan Darwis

"Mohon ditunggu pak bu, kami akan menangani pasien secepatnya" ujar perawat tersebut

Yasmin terpaku, ia menyandarkan kepalanya pada dada suaminya. Keadaannya terlihat kacau saat mendengar kabar bahwa kedua anaknya kecelakaan

Darwis mendekap erat sang istri "kamu yang tenang. Mereka pasti baik baik aja"

"Bagaimana aku bisa tenang pa!! Kedua anak aku ada didalam dan keadaannya..."

Yasmin semakin terisak terbayang dimatanya anaknya yang bungsu terlihat bersimbah darah sedangkan Ashton hanya memar diwajahnya

"Kita berdoa aja semoga mereka gak kenapa-kenapa"

Darwis berusaha menenangkan sang istri, namun nyatanya ia juga diliputi resah. Ia lagi lagi merasa gagal untuk melindungi anak anaknya

Setelah menunggu beberapa saat, pintu ruangan terbuka. Lantas mereka dengan segera menghampiri dokter tersebut

"Bagaimana dok dengan anak saya!?" Cecar Yasmin

"Ibu yang tenang, mereka baik baik saja. Pasien yang bernama Ashton hanya mengalami memar dibeberapa bagian tubuh dan beliau sudah sadar. Sedangkan dengan pasien Alden kami membutuhkan donor darah secepatnya karena stok darah dirumah sakit belum tiba" jelas dokter tersebut

"Ambil darah saya dok. Saya ayah kandungnya!" sahut Darwis

"Baik, mari bapak ikut saya"

"Mama tunggu disini papa masuk dulu" ucapnya pada Yasmin

Yasmin hanya menganggukkan kepalanya. Ia merasa lemas mendengar ucapan dokter. Lagi lagi sesuatu terjadi pada anak bungsunya.




***

Alden membuka matanya dengan perlahan, ia mengerjap yang pertama kali ia lihat ialah langit langit ruangan rumah sakit.

Alden memegang kepalanya yang terasa sakit. Terdapat perban yang melilit di dahinya

Alden menolehkan wajahnya menatap satu persatu keluarganya yang juga tengah memandangnya. Namun ia merasakan pandangan kedua orangtuanya dan juga Ashton tidak seperti biasanya

"Siapa kamu sebenarnya!?"

Alden yang kesadarannya belum sepenuhnya pulih bertambah bingung dengan pertanyaan Yasmin "apa maksud mama?"

"Kamu bukan Alden anak saya. Jadi siapa kamu sebenarnya!?"

Alden terpaku, jantungnya seperti berhenti berdetak. Ia tak percaya jika rahasia yang ia tutupi selama ini terbongkar

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang