Chapter 13

7.1K 481 4
                                        

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

tok tok tok

"Al..mama mau minta tolong!"

Alden membuka pintu kamarnya dengan wajah khas bangun tidur. Sedari pulang sekolah ia ketiduran hingga sekarang sore

"Iya ada apa ma?"

"Mama minta tolong beliin sesuatu ke supermarket tadi bik Wati kelupaan"

"Iya boleh"

Yasmin lalu menyerahkan catatan kecil berisi barang yang harus dibeli "ini, kamu berangkatnya sama Ashton ya, udah mama suruh sekarang dia nungguin dibawah"

Alden mengambil catatan tersebut "iya ma, aku mau siap siap dulu" lalu ia kembali masuk ke kamarnya untuk siap siap

Yasmin tersenyum membatin mungkin dengan ini anak anaknya akan akur dan tidak bermusuhan lagi. Ya memang Yasmin mulai sekarang akan selalu memberikan ruang untuk kedua anaknya agar selalu bersama

***

Ashton memarkirkan mobil sport miliknya didepan supermarket. Memang dia tidak menggunakan motornya karena pasti akan membawa belanjaan

"Kakak mau ikut atau disini aja?" tanya Alden menatap wajah Ashton

"Disini"

Alden mengangguk lalu membuka pintu mobilnya "yaudah aku masuk ya kak" lalu ia berlalu pergi

Ashton terdiam menatap kepergian Alden. Perutnya sedikit menggelitik mendengar Alden yang sekarang memanggilnya 'kakak'. Walaupun saat kecil Alden selalu memanggil seperti itu, namun sekarang ketika dewasa terasa aneh. Apalagi Alden yang sebelum amnesia bahkan jarang memanggil nama apalagi panggilan 'kakak'.

***

"Ini udah, ini juga udah lalu..."

bruk

"Eh maaf, loh kak Alden!? m-maaf kak aku tidak sengaja. a-aku permisi"

Alden yang tadi sedang melihat rak supermarket tersentak saat ada seseorang yang menabraknya lantas ia menolehkan kepalanya

Alden terdiam menatap wajah orang tersebut yang terasa tidak asing di ingatannya. Lalu ia memegang kepalanya yang sedikit sakit, matanya menatap kepergian orang tersebut

Alden menghembuskan nafasnya ia ingin melihat lebih jelas orang itu, namun sudah terlanjur pergi. Lalu ia kembali mengecek catatan kecilnya

***

Leo tergesa-gesa keluar dari supermarket lalu memasuki mobilnya, tak lupa juga belanjaan dari supermarketnya. Ia menghembuskan nafasnya lega

"Ternyata benar kata orang orang, kak Alden terlihat berbeda. Mungkin memang benar dia amnesia"

Leo lalu melajukan mobilnya menuju ke suatu tempat

tring

"Hai bunda...hai ruby..." sapanya. Ya Leo kini ke toko bunga milik bunda almarhum temannya

Elvan yang sedang duduk bersama kucingnya berdecak saat seseorang memanggil tak biasa namanya "aku Elvan bukan Ruby!!"

Riani tersenyum menatap kedatangan seseorang "nak Leo, apa kabar? kenapa baru kesini lagi?"

Leo menghiraukan Elvan yang menggerutu, ia langsung memeluk Riani "aku baik bunda. maaf bunda aku sekarang ini lagi banyak tugas sekolah" ucapnya dengan sendu

Riani mengelus rambut Leo, ia juga sudah menganggap Leo seperti anaknya "kamu jangan terlalu kecapean, ntar kamu sakit" ucapnya penuh perhatian

Leo melepaskan pelukannya "iya bun, makasih. Oh iya ini aku bawa buah buahan buat bunda tadi aku mampir ke supermarket" ujarnya lalu memberikan bingkisan yang tadi ia beli di supermarket

"Kamu ini gak usah repot-repot gitu"

"Ngga kok bun, kebetulan aku tadi mampir ke supermarket dan hei bocil!! Mau es krim gak nih?" ucapnya lalu memanggil Elvan yang sedari tadi menatap mereka

Elvan yang tadi kesal bertambah kesal ketika Leo, teman kakaknya itu tahu bahwa makanan itu adalah kelemahan baginya. Dan dengan sedikit terpaksa ia melangkahkan kakinya menuju mereka

Leo tertawa menatap wajah Elvan "mukanya jangan cemberut gitu dong kalo mau es krim"

"Kak...ishh!" Elvan menatap jengkel orang yang sedikit lebih tinggi darinya. Memang dulu Althan lah yang lebih tinggi dari keduanya.

Riani tersenyum menatap keduanya. Ia teringat kembali dengan anak sulungnya yang lebih dulu meninggalkan dirinya. Andai jika anaknya masih ada disini, sungguh ia sangat sangat bahagia.

***

"Udah. Ayok kak!"

Alden duduk dikursi mobilnya dengan es krim ditangannya. Belanjaan pesanan sang mama sudah ia simpan di jok belakang mobil

Ashton lalu melajukan mobilnya. Ia menoleh ke sampingnya. Ia berdecak kala melihat Alden yang cukup belepotan makan es krimnya. Lalu ia mengambil tisu yang berada di mobilnya dan diberikan kepada adiknya

Alden tersentak kala Ashton menyodorkan tisu padanya
"ehh..makasih kak"

Kini mobil berhenti di lampu merah. Ashton kembali menolehkan kepalanya kepada Alden. Ia kembali berdecak saat melihat Alden yang masih belepotan. Tanpa sadar ia memajukan wajahnya lalu mengelap es krim yang berada disudut bibir Alden dengan sebelah tangannya.

Alden terpaku melihat tindakan Ashton yang tiba tiba, ia cukup lama memandang wajah Ashton yang cukup dekat ini

Begitupun Ashton terpaku menatap wajah adiknya dari dekat yang ntah kenapa sekarang terlihat manis dimatanya

titt titt tit

Keduanya tersentak lalu menoleh pada lampu yang memang sudah hijau. Ashton kembali memudikan mobilnya.
Begitupun Alden yang kini terus menatap kaca mobilnya

Kini mobil berhenti didepan kediaman keluarga Matthew

"Makasih kak" tanpa menoleh Alden berlalu pergi keluar mobil tak lupa juga dengan belanjaannya

Ashton mengusap wajahnya lalu memukul setir mobilnya. Sungguh ia tidak sengaja dengan tindakannya dan akan menciptakan kecanggungan dengan adiknya.

















___________________________________

Vote yaa jangan lupa!!!

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang