Chapter 16

5.5K 335 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Suasana cafe Ontime hari ini sangat ramai, memang cafe ini selalu ramai tapi tidak seramai sekarang. Lexus, itulah alasan cafe Ontime yang sekarang ramai. Kebanyakan pengunjung ialah kalangan pelajar, karena ini jamnya pulang sekolah. Walaupun mereka hanya memesan minuman dan makanan ringan hanya untuk melihat penampilan Lexus

Diatas panggung kecil yang disediakan cafe itu sudah ada personil Lexus yang akan memulainya

"Hai semuanya....wahh banyak juga ya pengunjungnya. Siapa nih disini yang cintanya atau perjuangannya sia sia atau friendzone tepatnya?" Ucap Kenan yang disambut dengan sorakan dari pengunjung cafe

Kenan meringis dengan bercanda "waduh...banyak juga ya. Nah.. mending kita galau bareng bareng disini. Lupakan sejenak dia. Dan ingat kita pasti akan dipertemukan dengan orang yang tepat" lanjutnya seraya tersenyum

Musik dengan lagu yang berjudul 'kekasih bayangan' mengalun di sepenjuru cafe Ontime

Alden yang kini duduk dimeja sudut cafe terdiam, matanya tertuju pada kembarannya yang tengah memainkan gitarnya dengan lihai. Walaupun dengan wajahnya yang datar pasti semua orang tertuju melihatnya. Apalagi tangannya yang berurat memetikan senar gitarnya

Alden tersentak saat tatapannya bertemu dengan Ashton. Ia mengalihkan pandangannya dengan wajah yang memerah

"Napa muka lo merah?" tanya Samuel.
Memang Alden ke cafe ini tidak sendiri, ia bersama Samuel dan juga Theo

Alden menggeleng "n-nggak. Aku mau ke toilet dulu" lalu ia beranjak menuju toilet cafe

Samuel mengalihkan perhatiannya pada salah satu temannya yang terus menatap Alden "lo lagi, ngapain dari tadi lihat Alden segitunya. Suka ya lo?"

pletak

Samuel meringis saat mendapat toyoran dikepalanya "sialan!! Gila ni orang" gumamnya terdengar Theo yang hanya terdiam

***

bruk

"Eh maaf kak...kak Alden!!"

Alden terdiam melihat seseorang yang tengah menatapnya dengan terkejut. Ia bertemu lagi dengan orang yang menabraknya juga di supermarket

Leo sedikit takut saat orang yang sedari dulu ia hindari kini berada didepannya tengah menatapnya intens

"S-sekali lagi maaf kak. p-permisi.."
Alden sontak menahan lengannya
"Tunggu!! Apa kita sebelumnya dekat?"

Leo mengernyitkan dahinya "n-nggak kak.. mungkin kakak salah orang. A-aku permisi kak..." Lalu ia kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Alden

Alden terdiam menatap kepergian Leo. Hatinya yang mengatakan kalau ia dan orang itu ada sesuatu. Lalu ia memegang kepalanya yang sedikit sakit, iapun pergi menuju toilet

Alden menatap pantulan dirinya dari cermin toilet. Ia menatap kosong wajahnya

"Aku Leovan Aldinata panggil aja Leo"

"Loh kenapa? Padahal menurut aku anak beasiswa itu hebat dan mandiri. Aku aja kagum sama mereka"

"Eh...kita sekelas ternyata. Yaudah kita duduk semeja yuk!"

Alden memegang kepalanya yang sedikit sakit. Terdengar suara yang terdengar tidak asing dikepalanya. Ia menatap wajah di cermin yang terlihat sedikit pucat, lantas ia pergi keluar toilet menuju mejanya yang kini hanya ada Theo

Alden hanya melihat Theo yang tengah bermain hpnya "Loh Samuel pergi kemana?"

Theo menoleh kemudian berujar "dia pergi duluan ada urusan. Lo pulang sama gw"

"A-aku pulang pake ojek online aja. K-kamu duluan aja"

"Pulang sama gw!!" ucapnya tak terbantah

Alden menganggukkan kepalanya, ia sedikit takut dengan tatapan tajam Theo
Theo membantu Alden menaiki motor sportnya "pegangan"

Alden pun memegang sisi jaket yang dikenakan Theo. Alden merasakan kepalanya yang terasa berat lantas ia memejamkan matanya lalu menyenderkan kepalanya pada punggung tegap Theo dan tanpa sadar tangannya memeluk perut keras Theo

Theo tersentak dengan pelukan Alden. Ia melirik tangan yang berada diperutnya, tanpa sadar ia memegang tangan Alden dengan sebelah tangannya kemudian kembali menarik tangannya, membiarkan Alden memeluknya

Theo merasa dadanya sedikit berdebar, ia merasa tangan Alden lebih halus dari sebelumnya. Theo memfokuskan kembali pandangannya pada jalanan yang cukup ramai.

***

"Al udah sampai!"

Theo menepuk tangan yang memeluk perutnya. Kini ia sudah berada didepan pagar rumah Alden

Alden tersadar dan ia terkejut ketika tangannya memeluk Theo "Ehh....maaf aku ketiduran. Makasih ya udah nganterin" dengan segera ia turun dari motor

Theo hanya mengangguk, ia kembali menyalakan motornya

"Hati hati dijalan"

Alden membalikkan badannya saat motor Theo sudah tak terlihat. Ia memasuki rumahnya dan terdapat Yasmin yang tengah duduk diruang tengah

"Mama aku pulang!"

Yasmin menoleh lalu tersenyum "mama nungguin kamu. Kata pak Arman kamu ga dijemput terus kamu pulang sama siapa?"

Alden duduk disamping Yasmin "aku pulang sama temen. Tadi aku ke cafe dulu. Oiya aku baru tau kalo kak Ashton punya band music"

"Iya Ashton sama temennya pada suka music mereka membentuk band namanya Lexus"

Alden mengangguk angguk "yaudah ma aku keatas dulu mau mandi gerah"

Yasmin mengelus rambut anaknya "yaudah sana. Mama juga mau nyiapin buat makan malam"















____________________________________

Jangan lupa vote nya!

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang