Sebuah peristiwa besar yang mengubah kehidupan seorang Althan, entah kesalahan apa yang ia buat sehingga ia harus merasakan semua ini.
Seseorang yang tidak bertanggung jawab merubah wajahnya menjadi wajah orang lain yang tak lain adalah wajah Alden...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** Motor matic berhenti didepan pagar kediaman keluarga Matthew
"Nah menurut informasi yang saya cari, ini kediaman keluarga kamu. Ayo kita turun" ujar Danang yang tengah membonceng Althan dengan motornya
Althan pun turun dan ia terdiam sejenak menatap rumah yang terlihat sangat mewah didepannya
"Ayo kita masuk" Danang pun menekan bel yang berada disamping pagar, tak lama kemudian seorang pria paruh baya keluar menghampirinya
"Ada yang bisa saya bantu? Loh..den Al? Ini beneran den Al!?" pak Arman yang membukakan pagar tersebut terkejut ketika melihat anak majikannya yang tiga hari ini dinyatakan hilang
"Ayo masuk den, ibu pasti senang aden udah pulang!" ajaknya lantas ia membukakan pagarnya untuk mereka
Pak Arman dengan buru buru menuju pintu utama kediaman Matthew "bu..ibu.. ini ada den Al, den Al pulang!!" teriaknya
Bik Wati yang mendengar itupun terkejut ketika ia melihat Alden disana, lantas ia pun masuk kedalam rumah untuk memanggil sang majikan
Tak lama kemudian Yasmin keluar dan ia terpaku melihat anaknya yang dinyatakan hilang tiga hari ini "A-alden..Alden anak mama..hikss" lantas ia pun memeluk Althan dengan erat
Althan hanya terdiam kaku mendapat pelukan seseorang yang asing dimatanya
Yasmin melepaskan pelukannya lalu ia menangkup pipi Althan dengan kedua tangannya "kamu tidak apa apa kan!? Kamu baik baik ajakan hiks..."
"Maaf anda siapa?" tanya Althan bingung Yasmin yang mendengar itupun terdiam "ini mama, ada apa sama kamu? Kenapa kamu lupa sama mama!?"
"Maaf sebelumnya perkenalkan saya Danang, saya menemukan Alden dipinggir jalan tidak sadarkan diri dengan keadaan yang cukup parah lalu saya membawanya ke rumah sakit dan Alden dinyatakan hilang ingatan" jelas Danang
Yasmin yang mendengar itupun terkejut, begitu pula dengan bik Wati dan pak Arman yang masih berada disana
Yasmin pun kembali memeluk Althan dengan terisak "Alden ini mama sayang" Althan berusaha mengingatnya lalu ia memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit
Danang yang melihat itupun sedikit panik "maaf bu sebaiknya jangan paksakan ingatan Alden untuk saat ini, kata dokter biarkan ingatannya kembali sendirinya, jangan dipaksakan karena itu bisa mengakibatkan ingatannya hilang selamanya" jelasnya
Yasmin sedikit merasa aneh dengan pria didepannya itu, namun ia menepiskan yang paling penting saat ini keadaan anaknya "yaudah sayang sekarang kamu istirahat aja jangan dipaksakan ya" ucapnya seraya mengelus rambut Althan
"Terimakasih sudah menolong anak saya, saya akan berikan berapapun yang kamu minta" ujar Yasmin pada Danang
"Tidak apa apa bu, saya ikhlas bantu anak ibu. Mohon maaf saya harus segera pergi" tolaknya
"Anggap saja ini karena kamu sudah membantu anak saya"
"Tidak apa apa bu, maaf saya pergi sekarang" lantas Danang pun berjalan cepat meninggalkan kediaman Matthew
Yasmin pun kembali menatap anaknya "yaudah ayo kita masuk" ujarnya seraya menuntun Althan memasuki rumah diikuti bik Wati dan pak Arman
"Oh iya ini bik Wati dan pak Arman yang selalu membantu kita dan juga menjaga kamu" ujar Yasmin
"den Al akhirnya pulang juga, aden tidak apa apa kan? Bibi sama pak Arman khawatir dengan den Al" ujar bik Wati dan anggukan pak Arman
Althan tersenyum lembut menatap bik Wati dan pak Arman "aku baik baik aja kok bik, pak"
Yasmin terdiam begitupun bik Wati dan pak Arman, mereka sedikit aneh terkejut melihat senyuman diwajah Althan yang selama ini jarang tersenyum, apalagi tersenyum lembut.
"Hmm sekarang kamu istirahat dulu, ayo mama antar ke kamar kamu" ujar Yasmin seraya menuntun Althan menuju kamarnya yang berada dilantai dua
Cklek
"Ini kamar kamu, kamu istirahat aja ya nanti papa sama kakak kamu pulang" Yasmin mengelus rambut Althan
Althan pun mengangguk "Iya makasih ma"
"Yaudah mama keluar ya" Yasmin pun keluar kamar pergi meninggalkan Althan
Althan terdiam menatap kamarnya yang sangat luas dan lagi lagi ia merasa asing dengan semua ini. Bahkan saat Yasmin, sang mama memeluk pun ia merasa canggung
Althan menghembuskan nafasnya "mungkin ini karena aku hilang ingatan dan semoga ingatanku kembali secepatnya"
***
Sweet flower's, toko bunga yang dikelola Riani hari ini lumayan ramai. Riani bersyukur setidaknya ia menyibukkan dirinya agar sedikit melupakan kesedihannya dengan kepergian anak sulungnya
Tring
Pintu toko terbuka, terlihat Elvan yang baru saja pulang sekolah tengah membawa kucing yang berwarna putih di pelukannya
"Hai bunda liat aku bawa kucing!!" ucapnya seraya mengangkat kucing tersebut
Riani menggelengkan kepalanya "iya bunda tau itu kucing"
"Maksudnya aku mau melihara Michi, kucing ini boleh ya bun" pintanya penuh harap
"Untuk apa melihara kucing itu?"
"Aku kasian bun liat dia tadi hampir jatuh ke sungai" agar kita juga tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Batinnya
Riani pun mengangguk "yaudah tidak apa apa asal kamu bisa loh merawatnya"