Chapter 37

4.9K 283 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bel pulang sekolah berbunyi beberapa saat lalu

Alden berjalan gontai keluar kelas bersama Samuel dan juga Theo. Ia gagal menemui Leo karena kata teman sekelasnya, Leo ijin tidak masuk sekolah

"Lo masih belum pake motor lo Al!?" tanya Samuel

"Belum, mungkin aku minta jemput pak Arman"

"Sama gw aja"

Alden menatap Theo, ia menggelengkan kepalanya menolak ajakan tersebut. Karena ia ingin menenangkan diri atau tidak pergi ke toko bunga bundanya

"Nggak usah, aku mau pergi ketempat lain dulu"

"Gapapa gw anterin" paksa Theo

"Yaudah" Alden hanya pasrah, lalu ia mengambil hpnya untuk mengabari pak Arman agar tidak menjemputnya





***



"Nah berhenti didepan sana!"

Theo menghentikan motor sportnya didepan toko bunga dipinggir jalan

"Serius? Toko bunga?" Theo menatap Alden yang sudah turun dari boncengannya

"Iya, kamu tunggu aja disini. Tapi kalo kelamaan boleh kok kamu pergi duluan"

"Gapapa gw tungguin" balasnya tanpa membuka helm full face nya

Alden tersenyum tulus "makasih banyak"

Alden melangkahkan kakinya memasuki toko bunga tersebut

Tring

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"

"Loh nak Alden ternyata"

Alden menatap Riani yang menyambutnya dengan senyuman. Entah mengapa itu membuat matanya langsung berkaca-kaca dan juga dadanya sangat sesak

Alden berlari menubrukan tubuhnya memeluk Riani dengan erat. Isak tangis keluar dari bibirnya

"Bunda...."

Riani mematung terdiam dengan tindakan Alden. Tak lama tangannya terangkat untuk membalas pelukan tersebut. Riani berpikir mungkin Alden sedang teringat dengan ibunya, jadi ia hanya membiarkannya

"Nak Alden kenapa? Apa ada masalah?"

Alden melepaskan pelukannya, ia menggelengkan kepalanya dengan bibirnya yang bergetar memandang Riani

'Aku Althan bunda, seandainya aku bisa menceritakan semua yang terjadi pada bunda mungkin aku gak akan sekalut ini. Apa yang harus aku lakuin bun?'

"Tenangkan diri kamu dulu, lebih baik kita duduk mari"

Riani membawa Alden untuk duduk di kursi yang tersedia didalam toko

"Jadi ada apa dengan nak Alden?"

Isak tangis keluar kembali dari bibir Alden. Ia menjatuhkan kepalanya ke pangkuan Riani

Not Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang