Cui Xiaosheng menopang kening dengan kedua jarinya, matanya terpejam tetapi ia tidak benar-benar tidur melainkan tengah menunggu dengan sabar seseorang yang bertugas menggali informasi tentang Mu Lin.
Mu Lin lari begitu cepat hingga Cui Xiaosheng gagal menemukannya, jadi dirinya memilih menyebar orang untuk mencari informasi dan ia ingin mendapatkan kebenarannya sekarang juga.
Pintu ruangannya diketuk, Cui Xiaosheng membuka matanya. Seseorang yang diutusnya muncul memberi hormat.
"Laporkan."
"Di kota ini tidak ada orang bernama Mu Lin." Dahi Cui Xiaosheng berkerut, jelas-jelas ia bertemu dengan Mu Lin bahkan menyentuhnya.
"Apa kau yakin?"
"Itu benar. Tetapi jika diurutkan menurut waktunya, saat anda mencari Tuan Mu itu bertepatan dengan seorang pria bernama Zhang Yinuo memasuki Kota Qiang dan kemudian bekerja di Rumah Bordil Kasih Sayang."
"Zhang Yinuo?" Cui Xiaosheng bergumam, kemudian ia baru ingat bahwa istri sah Jenderal Mu Shen berasal dari Klan Zhang. Itu artinya Mu Lin memakai nama klan ibunya dan memalsukan identitasnya, pantas saja Mu Lin gagal ditemukan.
"Zhang Yinuo adalah Mu Lin. Lalu, benarkah dia sudah menikah dan memiliki anak?" Ini menjadi pertanyaan krusial bagi Cui Xiaosheng.
"Untuk pernikahan itu belum dipastikan, namun benar bahwa dia memiliki seorang anak perempuan. Beberapa orang mengatakan bahwa istri Zhang Yinuo meninggal setelah melahirkan, gosip lain menyebutkan istrinya kabur karena tidak mampu merawat seorang anak."
Cui Xiaosheng sedikit menyipitkan matanya. Itu tandanya Mu Lin masih sendirian sekarang dan tidak ada istri disampingnya.
"Berapa usia putrinya?"
"Jika tidak salah itu lima tahun."
Lima tahun? Itu adalah saat Mu Lin pergi darinya. Jika dihitung sejak kehamilan maka seharusnya ini memasuki tahun keenam, akan tetapi dengan siapa Mu Lin menikah? Apakah ia menikahi wanita acak yang ditemukannya dalam perjalanan? Apakah Mu Lin memetik bunga kemudian wanita itu hamil dan mereka menikah? Memikirkan Mu Lin menghamili wanita lain, Cui Xiaosheng merasa hatinya terbakar.
"Zhang Yinuo mendidik putrinya dengan sangat baik, anak perempuan itu benar-benar cerdas karena dilatih membaca dan menulis lebih awal."
"Itu adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh Mu Lin." Cui Xiaosheng memberi isyarat pada pria itu bahwa ia bisa pergi.
Cui Xiaosheng memikirkan berbagai hal.
.
.
"Peras itu lebih kencang.""Begini?"
"Mm, benar." Mu Lin menjemur pakaiannya dengan A-Huan, gadis kecil ini bersemangat membantu Babanya memeras lembar pakaian agar bisa segera kering ketika dijemur.
Matahari bersinar terik, Mu Lin mengikat rambutnya membentuk cepolan, keringat membasahi wajahnya yang mulai memerah.
Mu Lin berusaha mengenyahkan kejadian semalam dari pikirannya, ia benar-benar tidak ingin berhubungan apapun dengan Cui Xiaosheng. Ia takut jika suatu saat Cui Xiaosheng menemukan dirinya mengandung seperti wanita maka Cui Xiaosheng akan membencinya dan menganggapnya menjijikkan.
"Tuan Baik! Nyonya Wen memanggil anda!" Xiao Huang muncul.
"Hm? Ada apa?"
Xiao Huang menggeleng kecil tanda ia juga tidak tahu.
Untungnya A-Huan sudah selesai memeras pakaian terakhir dan Mu Lin segera menjemurnya, A-Huan memilih mengajak Xiao Huang bermain membiarkan Babanya menyelesaikan urusannya dengan Nyonya Wen.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Historical FictionMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...