Mu Lin merasakan tatapan merendahkan dari Nyonya-nyonya lain, ia dapat menebak bahwa ia dianggap tidak sopan karena memarahi balik penyelenggara perjamuan. Mu Lin tidak mau ambil pusing.
"Apakah ini benar Mu Lin?"
Seorang wanita berjalan mendekatinya, ia memiliki penampilan yang cukup sederhana dengan beberapa perhiasan emas berkilauan tetapi tidak berlebihan.
"Ini…"
"Aku Nyonya Wang, apakah kau lupa? Aku adalah sahabat ibumu, Zhang-shi. Saat kau kecil dulu aku berniat menjodohkanmu dengan putri kecilku." Nyonya Wang berbicara dengan nada antusias, ia memperhatikan hati-hati penampilan Mu Lin dan merasa sedikit sedih karena Mu Lin benar-benar mirip dengan mendiang sahabat karibnya.
Mu Lin ingat, Nyonya Wang adalah salah satu teman ibunya yang memiliki hubungan baik. Saking baiknya saat kecil dulu Mu Lin dijodohkan dengan putri Nyonya Wang, namun perjodohan batal karena putri Nyonya Wang jatuh cinta pada anak pedagang sukses. Putri yang biasanya lemah lembut dengan ganas menyebutkan akan gantung diri jika tidak diizinkan menikah dengan pujaan hatinya, begitulah akhirnya putri kecil itu menikah dan perjodohan dibatalkan.
"Mu Lin sudah dewasa, ibumu pasti bahagia di akhirat." Nyonya Wang menitikkan air mata, ia menggunakan sapu tangan dengan sulaman bunga bakung untuk mengusap air matanya.
Nyonya Wang datang cukup lambat, jadi ia tidak tahu kejadian besar yang baru saja terjadi.
Meski Nyonya lain meremehkan Mu Lin, Nyonya Wang tidak. Dalam hati ia masih sangat berharap Mu Lin menjadi menantunya, tetapi Langit berkata lain.
"Bibi. Bagaimana kabar Wang Yangliu?"
Nyonya Wang mengesah lembut. "Bagaimana lagi, bisnis suaminya jatuh ketika perang meletus. Meski sudah lima tahun itu tidak bisa berdiri kokoh lagi, bisnis kecil hanya bisa digunakan untuk mengisi perut sepasang suami istri dan lima anak. Xiao Liu hidup sulit, tetapi mau bagaimana lagi itu pilihan hidupnya."
Mu Lin pernah mendengar bahwa Wang Yangliu melahirkan anak kembar berturut-turut, jadi tiga kali melahirkan Wang Yangliu memiliki lima anak.
Pasti hidup Wang Yangliu sangat sulit, ia yang membesarkan Mu Huan sendirian saja masih kekurangan banyak uang apalagi membesarkan lima anak.
Mereka mengobrol cukup lama hingga Nyonya Wang sedikit menyinggung tentang menjodohkan cucu-nya dari putra bungsunya yang seusia dengan Cui Shilin. Meski tersirat Mu Lin memahaminya. Namun dengan cerdas ia berkata bahwa karena ia bukan orangtua kandung Cui Shilin, ia harus berdiskusi terlebih dahulu dengan Cui Xiaosheng.
Nyonya Wang meski agak kecewa namun juga merasa sedikit lega karena setidaknya Mu Lin memiliki niat baik untuk berdiskusi dengan Perdana Menteri Cui.
Perjamuan benar-benar berakhir ketika sore sudah menjelang. Mu Lin merasa gembira, ia tidak memberi salam terakhir pada Nyonya Ding dan Nyonya Ding juga tidak mau membuang ludah untuk mengucapkan selamat tinggal pada tamunya ini.
Ketika mencapai pintu utama, Mu Lin mendengar beberapa Nyonya berbisik-bisik membicarakan sesuatu.
Apa yang mereka bicarakan?
Gosip lagi? Yah, wanita memang sangat suka bergosip! Mendiang kakaknya Mu Hua juga seperti itu!
Ketika Mu Lin keluar, ia mundur dua langkah melihat seorang pria berdiri tenang di dekat kereta kuda. Beberapa Nyonya langsung menatapnya, setengah iri setengah kagum juga.
Sekarang Mu Lin mengerti, ternyata ialah sumber gosip itu! Ah! Pantas saja!
Cui Xiaosheng menjemputnya. Di dunia ini mana ada laki-laki yang bersedia menjemput 'istri'nya setelah perjamuan! Jadilah mereka semua iri sampai seperti menjadi ayam sekarat!
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Fiksi SejarahMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...