Jika ditanya siapa orang yang paling membuat Cui Xiaosheng cemburu, jawabannya adalah Wen Anhe. Menurut informan yang ia percaya, hubungan antara Mu Lin dan Wen Anhe sangat dekat baik dalam hubungan pekerjaan ataupun sebagai teman. Ditambah lagi fakta bahwa Wen Anhe jugalah yang ikut membantu membiayai kehidupan Mu Huan.
Cui Xiaosheng tahu betul bahwa Mu Lin selalu menyukai wanita cantik, ia juga memahami bahwa Wen Anhe disebut sebagai perempuan tercantik di Kota Qiang. Dalam waktu lima tahun ia tidak berada disisi Mu Lin, Wen Anhe yang mendampingi Mu Lin. Tidak ayal hal ini menyebabkan cuka masam menguasai dadanya.
Beberapa waktu yang lalu, ia dalam perjalanan kembali dari pekerjaannya salah satu bawahan yang baru-baru ini ia perintahkan untuk mengawasi Mu Lin datang memberi laporan bahwa Mu Lin pergi ke sebuah penginapan dan bertemu dengan wanita bernama Wen Anhe.
Tanpa berpikir panjang Cui Xiaosheng segera memacu kudanya dengan kecepatan tinggi ke penginapan yang dimaksud, inilah pemandangan yang ia lihat.
"S-saudara Cui?"
Cui Xiaosheng langsung mendekati Mu Lin. "Pulang."
Mu Lin sama sekali tidak pernah melihat Cui Xiaosheng marah, walaupun nada bicara Cui Xiaosheng tetap tenang namun tatapan matanya seolah mampu menghancurkan Mu Lin menjadi debu.
Mu Lin tidak ingin membawa masalah apapun, jadi ia pergi bersama Cui Xiaosheng tanpa perlawanan. Wen Anhe melihat kepergian Mu Lin tanpa berkata apa-apa, ia memahami jika dirinya membuka mulut sekali saja maka situasinya akan memburuk.
Cui Xiaosheng menyerahkan kudanya pada Shuxu, ia segera masuk ke dalam kereta kuda bersama dengan Mu Lin. Dai Lu sudah berkeringat dingin, ia ketakutan memikirkan nasib Tuannya.
"Kau sangat berniat menemui Wen Anhe sampai menyamar menjadi pelayan, huh? Jika aku tidak menangkapmu lebih awal apa yang selanjutnya akan kau lakukan?" Tanya Cui Xiaosheng tajam.
"Aku hanya menemui teman lama!"
"Lalu orang di luar sana akan bergosip bahwa pasangan Perdana Menteri Cui pergi ke penginapan dan menemui pelacur. Dapatkah kau memikirkan konsekuensinya?"
Mu Lin tahu bahwa ini bukan waktunya untuk berargumen. Ia sudah belajar dari orang tuanya, ketika ayahnya marah ibunya akan balas marah dan menciptakan perkelahian yang tidak perlu. Ia juga menyadari kesalahannya, ini adalah konsekuensi yang harus ia terima.
Cui Xiaosheng benar-benar ingin marah, tetapi melihat Mu Lin diam saja tampaknya Mu Lin sudah menyadari kesalahannya.
"Aku selalu percaya kepadamu Mu Lin, kau menikah denganku dan aku percaya bahwa kau tidak akan pernah melihat orang lain lagi. Akupun juga akan melakukan hal yang sama. Jika kau suatu saat mengkhianatiku, aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah." Cui Xiaosheng menghela nafas, ia sudah lelah dan tidak tahan berkelahi dengan Mu Lin sejak pagi tadi. Hubungan pernikahan mereka baru dimulai, tentu saja pernikahan dan pertemanan sangat berbeda. Banyak ruang kesalahpahaman yang selalu ada, banyak pemikiran mereka dalam membangun keluarga yang bertolak belakang. Namun Cui Xiaosheng tetap bertahan, selama Mu Lin tidak meninggalkannya atau mengkhianatinya maka ia akan berusaha memperbaiki segalanya.
"Aku mengerti."
"Tetapi pelayanmu harus tetap dihukum."
Barulah Mu Lin bereaksi. "Apa?! Dia tidak memiliki kesalahan apapun! Jangan menghukumnya!"
"Kau tidak bisa terus melindunginya, dia juga harus memahami konsekuensi dari tindakannya!"
Mu Lin menatap tajam Cui Xiaosheng. "Dia adalah pelayanku! Bagaimana caraku menghukumnya ada ditanganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Historical FictionMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...