Bab 16 : Sampai di Ibukota

5.1K 656 46
                                    

Mu Lin terbangun ketika merasakan guncangan hebat, ia melenguh kecil dan menyadari bahwa gerakannya terbatas. Mu Lin mengerutkan dahinya, ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi namun ingatannya terasa sangat samar. Mu Lin melihat ke arah perutnya dan mendapati sebuah lengan melingkar manis disana.

Mu Lin kaget dan ketakutan setengah mati, ia langsung bangkit dan menyadari bahwa dirinya kini berada di dalam kereta kuda!

"Mengapa aku bisa ada disini?" Mu Lin menyadari bahwa lengan yang memeluknya tadi adalah milik Cui Xiaosheng yang kini membuka matanya.

"Mu Lin."

"Saudara Cui kau… dimana kita sekarang?!"

"Perjalanan menuju ibukota."

Nafas Mu Lin rasanya langsung berhenti ketika mendengarnya. "Ibukota? Bagaimana bisa aku-"

Mu Lin mendapatkan sebagian ingatannya, sebelumnya ia makan manisan yang diberikan oleh Cui Xiaosheng dan kemudian dirinya merasa sangat mengantuk. Sekarang ia ada di dalam kereta kuda, Cui Xiaosheng memeluknya dengan nyaman, Mu Lin berhasil menghubungkan semua titiknya dengan jelas. Ia benar-benar marah dan segera menampar Cui Xiaosheng.

"Kau brengsek! Kau menculikku! Saudara Cui sadarlah mengapa kau begitu gila?!"

Cui Xiaosheng mengubah posisinya menjadi duduk.

"Jika aku tidak melakukan ini, apa kau mau kembali ke ibukota bersamaku?"

"Aku memiliki keputusanku sendiri, aku sudah dewasa dan aku tidak membutuhkan siapapun mengatur apa yang akan aku lakukan apa yang tidak! Aku tidak ingin kembali ke ibukota!" Mu Lin marah besar, ia memukul wajah Cui Xiaosheng dan matanya memerah. "Dimana A-Huan?! Dimana A-Huan?!"

"Dia ada di kereta belakang, aku tidak menyakitinya sedikitpun."

Mu Lin berniat melompat turun dari kereta, namun Cui Xiaosheng segera menahannya. Cui Xiaosheng memeluk Mu Lin erat, tetapi Mu Lin memberontak sekuat tenaga. Kereta kuda agak tidak terkendali karena guncangan hebat ini.

"Lepaskan! Lepaskan aku! Kau brengsek! Kau bukan Saudara Cui yang aku kenal!" Mu Lin merasa sangat kecewa dengan apa yang terjadi dan juga ia ketakutan, Cui Xiaosheng yang dikenalnya tidak akan menculik seseorang seperti ini dan memaksanya menuruti keinginannya. Ia benar-benar merasa orang yang memeluknya saat ini hanyalah orang asing.

"Aku melakukan ini hanya kepadamu, Mu Lin aku mohon tetaplah disisiku. Aku merasa akan gila jika aku berpisah denganmu lagi."

Cui Xiaosheng sangat putus asa, ia harus melakukan ini walaupun ia tahu jelas apa yang dilakukan olehnya adalah hal yang benar-benar salah. Ia tidak bisa membagi antara logikanya dan keinginan gelapnya sendiri.

"Kau menghilang tanpa memberi penjelasan apapun padaku, aku terus bertanya-tanya apa salahku padamu. Kemudian kita bertemu lagi, kau hanya mengatakan bahwa hubungan kita tidak akan berhasil. Mu Lin aku sama sekali tidak peduli pada apa yang orang lain katakan dan pikirkan, aku tidak akan pernah menjadikanmu seseorang yang tinggal di halaman belakang rumahku, aku akan menikahimu secara resmi, walaupun semua orang mencercaku aku tidak peduli. Dan kau harus mengerti bahwa aku benar-benar mencintaimu, aku tidak memiliki perasaan apapun lagi terhadap Permaisuri. Apa kau tahu mengapa aku menamai putraku Cui Shilin? Aku menginginkan namamu ada dibelakang nama anakku." Cui Xiaosheng menjelaskan semuanya dengan hati-hati, ia memastikan Mu Lin mendengarkan setiap perkataannya. "Mungkin benar aku sangat bajingan karena mulai menyukaimu saat kita tidur bersama, tetapi aku mulai melihatmu dengan cara lain. Aku menyadari bahwa ketika kau tertawa itu sangat indah, aku suka berbagi pikiran denganmu, aku suka mendengarkan apapun wawasan yang baru kau dapatkan, aku menyukai ketika kau memarahiku seperti itu."

[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang