Cui Xiaosheng pergi ke aula perjamuan dan sudah ada Liu Zirui disana, mendengar langkah kaki Cui Xiaosheng pemuda itu segera bangkit dan tersenyum lebar.
"Perdana Menteri Cui."
Meskipun adik kandung dari Liu Liying namun wajah Liu Zirui tidak begitu mirip dengan mendiang istrinya itu. Wajah Liu Zirui menyimpan jejak keras kepala seperti Nyonya Liu, tetapi Liu Zirui sangat ramah dan suka tersenyum jadilah ia tetap mempertahankan citra seorang sarjana. Sementara itu wajah Liu Liying lebih halus seperti Tuan Liu.
"Kau tidak biasanya datang berkunjung, apa kau ingin bertemu dengan Xiao Lin?"
Cui Xiaosheng memberi isyarat agar pelayan membuatkan teh dan beberapa hidangan ringan. Liu Zirui menceritakan beberapa hal sebagai bentuk basa-basi, Cui Xiaosheng bisa dibilang cukup akrab dengan Liu Zirui pasalnya dulu saat ia baru bercerai dengan Liu Huiying, Liu Zirui yang dengan rendah hati menawarkan diri untuk tinggal sementara dan membantu mengurus Cui Shilin. Saat itu pekerjaannya benar-benar tidak bisa ditinggalkan, jadilah ia sangat berterima kasih kepada Liu Zirui atas bantuannya.
"Sebentar lagi adalah Ujian Kekaisaran, namun situasi rumah Zirui tidak terlalu baik. Takutnya Zirui tidak mampu berkonsentrasi dalam ujian, oleh sebab itu Zirui ingin meminta izin untuk tinggal sementara sampai ujian selesai. Itupun jika Tuan merasa tidak keberatan." Liu Zirui berkata dengan rendah hati, ia mengawasi ekspresi Cui Xiaosheng.
Cui Xiaosheng tentu saja orang yang tahu membalas budinya, lagipula ujian juga sangat sulit dan membutuhkan konsentrasi penuh. Liu Zirui sudah pernah membantunya dulu dan Liu Zirui juga tetaplah paman dari Cui Shilin.
"Baiklah, kau bisa tinggal sampai ujianmu selesai."
Liu Zirui tersenyum bahagia. "Terima kasih Perdana Menteri!"
"Tidak perlu terlalu sungkan."
Senyum Liu Zirui semakin lebar.
.
.
Waktu berlalu, Cui Manting dan Qi Wei kembali berkelana untuk membantu orang-orang diluar sana berobat. Sementara itu di sekolah Mu Huan benar-benar memiliki banyak teman baru, apalagi ia juga sangat dekat dengan Yan Xinyi karena mereka sama-sama perempuan. Cui Shilin yang agak pemalu dan tertutup tidak memiliki teman sebanyak Mu Huan, ia hanya ingin bermain dengan adik tirinya itu.Karena bencana yang mendadak menimpa Kota Qiang, rencana untuk membuat jalur sutra menjadi tertunda. Cui Xiaosheng bertambah sibuk karena masalah ini, kesibukannya sampai mencapai titik dimana ia hanya bertemu Mu Lin beberapa jam saja, jika malam hari ia hanya akan mencium kening Mu Lin kemudian tidur. Mu Lin merasa seperti pria tua kesepian yang hasrat seksualnya tidak bisa dilepaskan! Ia sangat menderita! Ah! Mu Lin berpikir bahwa ia rindu bekerja, jika bekerja ia akan mendapat uang dan memiliki kesibukan.
Di rumah sebesar ini ia hanya menghabiskan waktu untuk makan, memancing, membaca, menemani kedua anaknya belajar, dan tidur. Mu Lin sangat bosan dengan rutinitasnya ini. Semakin tidak sibuk ia, semakin Mu Lin berpikir ingin menghabiskan malam dengan Cui Xiaosheng!
Disisi lain Cui Xiaosheng juga tahu bahwa Mu Lin menginginkannya, ia bisa membaca semua gerak gerik ambigu Mu Lin akan tetapi Cui Xiaosheng ingin Mu Lin yang memintanya sendiri. Ia ingin membuat Mu Lin sangat putus asa, lalu nantinya ia bisa 'mengendalikan' Mu Lin dengan mudah. Ia menahan hasratnya sekuat tenaga, apalagi ia juga sangat sibuk hingga tidak bisa memikirkan hal lain selain pekerjaan. Tetapi jika Mu Lin yang secara gamblang memintanya, ia akan dengan senang hati memberikannya.
Pagi tadi Cui Xiaosheng dan Mu Lin berdebat karena Cui Xiaosheng mengizinkan Liu Zirui untuk tinggal tanpa berdiskusi dengannya terlebih dahulu. Di rumahnya dulu, Nyonya Tua masih memegang kekuasaan mengatur urusan rumah tangga. Neneknya selalu cerdas dalam mengatur urusan di rumah dan Nyonya Tua memiliki aturan ketat bahwa orang luar dilarang untuk tinggal, jika bertamu itu hanya diizinkan satu atau dua hari. Bagaimanapun sebuah rumah memiliki rahasia setiap penghuninya dan sebuah rumah tangga tidak akan lepas dari masalah, diharapkan bahwa permasalahan di dalam rumah hanya perlu diketahui orang di dalam rumah. Mu Lin sangat terbiasa dan menyukai cara Neneknya mengatur rumah, jadi ia merasakan ketidaksenangan karena ada orang asing di rumahnya.
Cui Xiaosheng mengatakan bahwa Liu Zirui adalah paman dari Cui Shilin dan juga Liu Zirui sudah pernah membantunya dulu.
Mereka berdebat dengan sengit sampai Mu Lin karena emosi mengatakan bahwa Liu Liying yang menikah dengan keluarga Cui, maka dia adalah milik Cui. Cui Xiaosheng pada akhirnya memilih diam, membiarkan Mu Lin mengomel panjang lebar dan ia pergi ke Pengadilan Pagi begitu saja.
Mu Lin sangat jengkel, Saudara Cui ini otaknya hanya pintar untuk mengatur negara dan menemukan gaya seks yang baru! Untuk hal lainnya sangat mengecewakan!
Mu Lin sangat marah sehingga ia memukuli bantal dengan raut wajah kesal, berharap bantal itu adalah wajah Cui Xiaosheng!
Untung saja Dai Lu muncul dengan sebuah kabar menggembirakan. Dai Lu menyatakan bahwa Wen Anhe sudah tiba di ibukota.
Mu Lin segera berganti pakaian dengan pakaian pelayan pria. Anak-anaknya baru akan pulang beberapa jam lagi, Cui Xiaosheng juga akan pulang sedikit terlambat. Jadi tidak masalah untuk pergi sebentar menyapa kawan lama!
Tempat Wen Anhe tinggal sementara adalah sebuah penginapan kecil, ketika Mu Lin sampai ia langsung disambut meriah oleh beberapa pelacur yang menjadi temannya, Bibi Kang heboh menanyakan dimana A-Huan, dan Wen Anhe memiliki senyum disudut bibirnya karena Mu Lin tampak baik-baik saja.
"Kau tiba-tiba diculik dan menikah, Zhang Yinuo juga bukan nama aslimu. Hidupmu benar-benar penuh kejutan." Sindir Wen Anhe setengah bercanda.
"Maaf, aku benar-benar harus bersembunyi."
"Jika begitu, apakah A-Huan adalah anak dari Perdana Menteri Cui?"
Mu Lin menghela nafas. "Ya."
"Mengapa tidak memberitahunya?"
"Dia pasti akan menganggapku aneh dan aku takut jika A-Huan akan menerima dampak mengerikan setelah identitasnya sebagai anak yang dilahirkan seorang pria terbongkar."
"Yinuo, kau selalu memikirkan segalanya dengan sangat baik. Tetapi terkadang kau begitu mengikuti pikiranmu sendiri dan terluka setelahnya. Menurutku Perdana Menteri Cui benar-benar menyukaimu sehingga mau mengambil resiko seperti itu, barangkali reaksinya dan reaksi yang ada dalam pikiranmu akan berbeda."
"Jika Saudara Cui mampu menerimanya, lalu bagaimana dengan A-Huan? Sekarang dia bukan hanya anak yang tinggal di rumah bordil dan hidup miskin. Dia sudah memiliki status sebagai Xianzhu. Dia akan memiliki kehormatan sampai dia mati, juga semakin banyak orang yang mengenalnya karena gelarnya itu. Aku hanya tidak ingin menodai apa yang ia miliki."
Wen Anhe berpikir situasi Mu Lin saat ini memang rumit. Ia menikah dengan Cui Xiaosheng secara resmi, menjadi pasangan Perdana Menteri, memiliki seorang anak dengan gelar Xianzhu. Mu Lin bagaikan binatang kecil yang dikelilingi oleh cahaya terang di sekelilingnya, apapun yang ia lakukan dan apapun yang terjadi dalam hidupnya akan terus menjadi sorotan orang di luar sana.
Tiba-tiba saja pintu dibuka paksa dari arah luar dan pintu terbanting dengan suara keras. Mu Lin dan Wen Anhe terkejut, mereka segera menoleh.
Darah Mu Lin terasa menjadi sangat dingin ketika melihat siapa yang kini berdiri di depan pintu.
Cui Xiaosheng memiliki wajah gelap, ia menatap tajam dua orang yang duduk berhadapan dengan akrab ini.
TBC
Hayolo km pasti bakal diskidipapap sama Paman Cui sampe lututnya gemeter loh Linnn 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Fiksi SejarahMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...