Setelah puas menangis, Mu Lin membawa Xiao Huang memasuki paviliun dan menyuruh pelayan untuk menyiapkan air hangat, pakaian, dan makanan lezat untuk Xiao Huang.
Dalam waktu singkat, penampilan kumuh Xiao Huang berubah menjadi lebih rapi dan cantik. Ia terus mengusap baju barunya, ia kagum dengan baju ini yang sangat lembut dan terlihat berkualitas terbaik. Setelah itu Xiao Huang makan dengan lahap seperti ia adalah hantu kelaparan.
Perasaan Mu Lin menjadi lebih baik ketika melihat Xiao Huang, bagaimanapun sejak anak ini kecil Mu Lin yang merawatnya. Lambat laun Xiao Huang menyatakan diri sebagai pelayan setia Mu Lin dan membantu merawat A-Huan menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Mu Lin mulanya ingin mengirim surat pada Wen Anhe, tetapi tuan pencemburu bernama Cui Xiaosheng menyita kertas dan tinta ketika tahu Mu Lin ingin menghubungi Wen Anhe lagi.
"Kau pasti kelelahan."
Xiao Huang mengangguk. "Ya! Ya! Tetapi itu juga perjalanan yang menyenangkan Tuan Baik!"
Mu Lin lega karena Xiao Huang tidak mengalami luka apapun dan walau agak kurus jika gadis ini makan lebih banyak dia akan sedikit gemuk.
"Xiao Huang, em, Zhang Yinuo bukanlah nama asliku. Namaku yang sebenarnya adalah Mu Lin. Banyak hal yang ingin aku ceritakan, tetapi waktunya tidak akan cukup. Intinya aku akan segera menikah dengan Perdana Menteri Cui, karena kau ada disini aku akan menjadikanmu pelayan maharku dan ikut denganku nanti."
Bagaimanapun Mu Lin yang menikah dengan keluarga Cui, bukan sebaliknya. Jadi posisinya tidak lebih dari seorang gadis yang dinikahi seorang pria. Mu Lin harus memiliki pelayan mahar, sekarang Xiao Huang disini dan ia tidak ragu membawa Xiao Huang bersamanya. Jika suatu saat Xiao Huang ingin menikah, ia memastikan akan memberikan mahar melimpah dan mencari suami serta keluarga terbaik bagi Xiao Huang.
Paha ayam di sumpit Xiao Huang meluncur jatuh mendengar apa yang Tuan Baik katakan. Ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Tuan Baik menikah dengan Perdana Menteri Cui?! Benar-benar tidak dapat diprediksi!
Tetapi otak mungil Xiao Huang tidak bisa memproses segalanya, ia justru semakin bingung seperti ayam yang berjalan berputar-putar di tempat yang sama.
"Kedepannya namamu adalah Dai Lu. Bukan Xiao Huang lagi."
"Dai Lu? Nama yang indah!" Xiao Huang menjadi bersemangat, dalam satu detik kebingungannya sirna menjadi kebahagiaan karena ia mempunyai nama bari!
Setelah makan siang, Mu Lin memanggil pelayan paling senior dan berpengalaman agar mengajari Xiao Huang yang kini menjadi Dai Lu tata cara menjadi pelayan yang baik. Dai Lu berpikiran sederhana, selama dia bersama Tuan Baik dan A-Huan maka dirinya sudah bahagia! Diajari beberapa kali, Dai Lu akhirnya bisa menguasainya.
Dalam waktu satu setengah bulan Dai Lu berubah dari gadis yang liar menjadi pelayan yang kompeten.
Hanya Mu Huan yang masih tidak terlalu terbiasa setiap kali dipanggil Min Xianzhu dan diperlakukan dengan sangat hormat.
Hari ini paviliun dihias dengan warna-warna merah cerah, warga ibukota terlihat antusias dengan pernikahan ketiga Perdana Menteri Cui. Walaupun mereka sama-sama pria mengingat latar belakang Mu Lin dan kenyataan bahwa Mu Lin sudah membantu kembali membangun dinasti ini, orang-orang tidak mempermasalahkannya.
Cui Manting dan Qi Wei juga datang ke ibukota, Cui Manting memarahi Feng Yuxuan dan Cui Xiaosheng karena tidak memberitahunya sejak awal.
Pernikahan seharusnya sangat meriah bagi keluarga besar, tetapi di dalam kamar luas ini Mu Lin dibantu beberapa pelayan mengenakan pakaian merah bersulam indah dengan benang keemasan. Pakaian ini dibuat langsung oleh Mu Jiang sebagai hadiah pernikahan bagi saudaranya.
Rambutnya ditata menjadi sanggul, beberapa tusuk rambut menghiasi kepalanya, Mu Lin menggigit kertas merah yang menyebabkan warna bibirnya menjadi cerah. Pelayan tidak perlu bekerja keras untuk meriasnya, pasalnya Mu Lin sudah sangat indah sehingga hanya dengan riasan sederhana ia sudah tampak luar biasa.
Mu Lin bertanya-tanya, jika ibunya masih hidup pasti ibunya akan memarahi Cui Xiaosheng tanpa henti karena berani meminangnya. Jika masih ada kedua kakaknya maka mereka akan mengejeknya habis-habisan. Jika masih ada Nyonya Tua, maka Mu Lin akan mendapat beberapa nasihat yang berguna. Kata 'jika' terus berputar di benaknya. Tetapi pada kenyataannya ia sendirian, tidak ada Keluarga Mu. Sebuah kenyataan yang terdengar begitu menyedihkan bagi Mu Lin.
"Pengantin pria sudah datang!"
Pelayan buru-buru menutup kepala Mu Lin dengan kain merah yang menutupi wajahnya sepenuhnya, sehingga tidak ada yang menyadari bahwa beberapa tetes air mata membasahi pipinya.
Mu Lin dibawa menuju aula utama, hanya ada papan nama ibu dan ayahnya. Cui Xiaosheng terlihat sangat tampan dengan jubah merahnya, dibanding dua pernikahannya terdahulu Cui Xiaosheng terlihat lebih hidup dan bahagia. Siapapun dapat menebak bahwa Perdana Menteri Cui sangat mencintai pengantinnya.
Karena Mu Lin tidak memiliki saudara laki-laki, Cui Manting dengan gagah berani maju untuk menggendong Mu Lin di punggungnya membawanya menuju tandu pernikahan. Walaupun Mu Lin masih memiliki Mu Jiang, mana mungkin seorang Permaisuri akan menggendongnya semacam ini?! Bisa-bisa ia digantung terbalik oleh Kaisar!
"Terima kasih Nona Cui."
"Kakak Ipar." Cui Manting mengoreksi, tersenyum ringan pada Mu Lin.
Mu Lin hanya bisa mengangguk.
Tandu kemudian dibawa untuk mengelilingi kota, Dai Lu berjalan disisi tandu dengan antusias, Mu Hua berlarian dengan beberapa anak sambil terkekeh-kekeh.
Cui Xiaosheng sangat murah hati dengan maharnya, dipadukan oleh mahar Mu Lin yang dipersiapkan Mu Jiang sekarang peti-peti mahar berjejer berbaris seperti seekor naga. Benar-benar melimpah. Dimana ketika Nyonya Liu mendengar ini, wanita itu nyaris pingsan karena kesedihan. Saat dua anaknya menikah maharnya tidak sebanyak ini, ah!
Tandu berhenti di depan Mansion Perdana Menteri Cui, Mu Lin dan Cui Xiaosheng langsung dibawa ke aula utama untuk melaksanakan prosesi pernikahan. Mereka bersujud pada papan nama Nyonya dan Tuan Cui.
Pesta pernikahan akhirnya dimulai, Mu Lin digiring ke kamar pengantinnya sambil menunggu Cui Xiaosheng.
"Baba!" Mu Huan menyelinap masuk, di tangan gadis kecil ini terdapat beberapa makanan. Ia berlari dan memeluk Babanya erat.
"A-Huan." Mu Lin melepaskan kain merahnya dan Mu Huan melongo takjub melihat wajah Babanya ini.
"Wahh, sangat indah!" Dipuji oleh putrinya, Mu Lin merasa malu.
"Kau makan sangat banyak, nanti perutmu sakit." Tegur Mu Lin.
"Semua makanan enak dan hangat!"
Mu Lin mengusap tangan Mu Huan yang kotor, pasangan ayah dan anak bercengkrama. Mu Lin mendengarkan cerita Mu Huan, tampaknya Mu Huan sekarang akrab dengan Cui Shilin karena bisa bermain bersama. Mu Lin lega, bagaimanapun keduanya adalah saudara seayah.
Karena kelelahan, Mu Huan terlelap di atas ranjang dan Mu Lin mengusap kening Mu Huan lembut.
Pintu kamar terbuka, Cui Xiaosheng masuk dengan aroma arak yang begitu kuat dan matanya langsung terpaku pada Mu Lin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Historical FictionMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...