Pada tengah malam, kereta melaju dengan kecepatan tinggi memotong keheningan beku di sekelilingnya. Kusir yang mengendalikan kuda terlihat panik, ia berkali-kali memperhatikan suasana di sekitarnya berharap bahwa tidak ada yang melihat kereta kuda ini.
Kereta kuda melewati jalanan dengan sangat mulus, sebelum akhirnya benar-benar berhenti di sebuah tebing dengan sungai dalam yang mengalir di bawahnya.
"Cepat keluarkan jalang ini!"
Liu Zirui dibantu oleh pelayan setianya menyeret keluar tubuh Liu Huiying.
"Tuan Muda… apa… apakah anda yakin? Jika ada yang tahu kita membunuh seseorang kita akan dipancung!" Pelayan itu bertanya dengan takut.
Liu Zirui menatapnya kesal. "Dia mengetahui terlalu banyak rahasia! Jika dia tidak mati sekarang, maka kita yang akan mati! Jika kau terus merengek ini itu aku yang akan melemparmu dari atas tebing ini!"
Liu Huiying mulanya dalam keadaan tidak sadar, namun karena merasakan tubuhnya diseret dengan paksa Liu Huiying mulai membuka matanya perlahan. Pertama-tama ia merasakan hawa dingin yang menerpa tubuhnya, kemudian ia melihat langit malam yang membentang di atasnya, suara aliran sungai yang keras, dan Liu Zirui bersama pelayannya. Liu Huiying tidak bodoh, ia tahu bahwa Liu Zirui benar-benar akan membunuhnya kali ini.
"Aku sudah mengatakan padamu, walaupun kau membunuhku, kebencianku padamu tidak akan memudar. Aku akan bangkit sebagai hantu dan membunuhmu secara pribadi."
"Diam!" Bentak Liu Zirui.
"Kau pikir walau kau menyingkirkan Mu Lin, Perdana Menteri akan mau menikah denganmu? Sadarlah, otakmu sudah menjadi lumpur."
"Aku mencintainya! Aku yang paling mencintainya di dunia ini! Tidak ada yang lebih mencintai Xiaosheng-gege dibanding aku!"
Liu Huiying tertawa mengejek. "Mencintai? Kau hanya tergila-gila padanya, kau hanya orang tidak waras!"
"Kau akan mati!"
"Silahkan saja. Lalu aku akan menghantuimu."
Liu Zirui dengan panik mendorong kakak tirinya ini menuju ujung tebing, rambut hitam Liu Huying berterbangan dengan bebas mengikuti arah angin. Walaupun kakinya hampir tidak menyentuh tanah lagi, Liu Huiying tidak takut lagi. Ia tidak takut pada kematian. Sejak ia dilecehkan sebagian dari dirinya sudah mati, sejak ibunya dipaksa mengakhiri hidupnya sendiri oleh Nyonya Liu dirinya ikut mati bersama ibunya.
Liu Huiying berpura-pura gila karena dengan cara ini hidupnya akan tetap aman. Ia meski lahir dari keluarga Liu namun dirinya sangat membenci fakta itu, ia begitu jijik dengan keluarga yang sangat munafik ini. Jika diberi kesempatan, ia berharap bisa membakar habis seluruh anggota keluarga Liu.
"Matilah!"
Liu Zirui mendorong Liu Huiying, sebelum jatuh bibir Liu Huiying bergerak dan mengucapkan kalimat.
"Karma akan datang kepadamu."
Liu Zirui barangkali berhasil membunuh Liu Huiying kali ini, namun hatinya sama sekali tidak tenang. Ia terus mengingat kata-kata Liu Huiying bahwa meski Liu Huiying menjadi hantu, wanita itu akan tetap membalaskan dendam kepadanya.
Diam-diam Liu Zirui merasakan takut yang menggerogoti dadanya.
.
.
Cui Xiaosheng memasuki kamar, ia mendapatkan tugas dari Kaisar untuk menggali lebih dalam informasi tentang kehamilan pria ini. Rencananya lusa Cui Xiaosheng akan pergi ke Kota Qiang untuk mendapatkan informasi baru.
Perdana Menteri Cui melihat Mu Lin berbaring di atas ranjang dengan lapisan terakhir pakaiannya, suami kecilnya sudah terlelap sejak tadi. Cui Xiaosheng memperhatikan wajah Mu Lin dengan seksama, baginya Mu Lin sangat indah. Wajah Mu Lin begitu mirip dengan Zhang-shi dan itu jelas adalah keindahan murni.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Ficción históricaMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...