Bab 27 : Menggiling Tinta

4.1K 529 53
                                    

Cui Xiaosheng dan Mu Lin pulang ketika matahari sudah sangat terik, dua anak yang kelelahan bermain tertidur sampai tidak sadar digendong oleh beberapa pelayan dan ditidurkan di kamar masing-masing.

Cui Manting mengajak Cui Xiaosheng berdiskusi beberapa hal, sementara Qi Wei dengan menyesal mengatakan bahwa obat pencegah kehamilan terlalu keras untuk Mu Lin dan menjelaskan bahwa butuh beberapa waktu untuk menemukan obat yang sesuai. Mu Lin sudah mengetahui ini dengan baik, ia meminta Qi Wei untuk bersantai dan tidak perlu terburu-buru. Qi Wei berjanji bahwa dalam bulan ini ia sudah akan menyelesaikan obatnya.

Saat malam hari, Kepala Pelayan muncul mengabarkan bahwa Mu Lin mendapatkan undangan untuk datang ke perjamuan. Tentu saja ini adalah perjamuan para Nyonya Bangsawan, sebagai anggota baru Mu Lin sangat diharapkan untuk datang memperkenalkan diri. Awalnya Mu Lin berniat untuk menolak, tetapi Kepala Pelayan menjelaskan bahwa perjamuan ini juga membawa nama baik Perdana Menteri Cui.

Mu Lin dengan perasaan tertekan akhirnya mengiyakan undangan itu. Ia sedikit bergidik membayangkan bahwa ia akan dikelilingi oleh Nyonya-nyonya Bangsawan sementara dirinya satu-satunya pria di sana. 

Saat malam hari, Mu Lin masih berada di ruang belajar. Ia benar-benar betah karena ruang belajar Cui Xiaosheng penuh dengan buku dan gulungan-gulungan langka, sebagai kutu buku sejati yang kesulitan membeli buku selama lima tahun belakangan Mu Lin sangat bersemangat. Sementara itu Cui Xiaosheng datang ke ruang belajar setelah selesai berbincang dengan kakaknya, ia tersenyum senang melihat Mu Lin sedang serius membaca. Rasanya ini adalah mimpinya yang menjadi kenyataan.

Mu Lin selesai membaca satu bukunya, ia berjalan menuju rak untuk membaca buku lainnya. Mu Lin tertarik dengan salah satu buku yang letaknya agak terbelakang, judulnya tertulis 'Pada Malam Yang Dingin' Mu Lin berpikir apakah ini sejenis novel? Tetapi sejak kapan Cui Xiaosheng membaca buku semacam ini?

Dengan santai Mu Lin membukanya dengan penasaran, pada halaman pertama Mu Lin langsung disuguhi gambar pria dan wanita yang telanjang bulat. Sang wanita berbaring di atas tempat tidur dengan posisi miring, semetara pria di belakangnya mengangkat salah satu kaki wanita itu dan samar-samar gambar kejantanan terbenam di dalam kemaluan wanita itu.

Mu Lin shock sampai hampir menjatuhkan buku di tangannya, ia melirik Cui Xiaosheng yang masih serius dengan pekerjaannya.

Apakah… apakah dia salah lihat?! Bagaimana bisa Saudara Cui memiliki buku semacam ini?! Ini adalah buku porno! Memang benar bahwa Cui Xiaosheng itu benar-benar mesum, dulu Mu Lin kewalahan menghadapi Cui Xiaosheng yang entah mengapa selalu memiliki ide-ide baru setiap berhubungan intim. Tetapi memikirkan wajah berbudi luhur dan tenang Cui Xiaosheng membaca buku cabul, Mu Lin merasa barangkali matahari terbit dari barat. 

Ia dengan gugup menutup buku itu, mengembalikannya dengan terburu-buru.

Mu Lin mengambil buku lain, isinya selalu sama entah itu novel erotis atau buku bergambar erotis. Pria wanita, pria dan pria, wanita dan wanita ada semua. Mu Lin hampir mati lemas di tempat, berpikir berapa banyak koleksi Saudara Cui ini?!

Mu Lin merasa udara menjadi gerah, ia berharap bahwa buku terakhir setidaknya merupakan buku berisi kebajikan.

Ketika membukanya, itu masih buku erotis pasangan lengan potong. Satunya bertubuh besar, satunya bertubuh kecil. Untuk yang satu ini Mu Lin tidak segera menutupnya, ia melihat detail gambar itu. Sebenarnya gambar sederhana dan gaya bercinta juga standar. Tetapi yang menarik adalah mengapa wajah dua orang ini tidak asing? 

"Itu adalah kita, aku yang membuatnya." 

Mu Lin berlonjak kaget, menjatuhkan buku itu ke atas lantai ketika suara berat terdengar di telinga kirinya. Ketika ia menoleh, Cui Xiaosheng tersenyum kepadanya.

[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang