Kabar tentang titah menyebar dengan luas, Mu Lin menerima gulungan dari Kasim dengan perasaan campur aduk. Mu Jiang marah besar pada Feng Yuxuan karena membuat titah yang menyangkut saudaranya tanpa mendiskusikan terlebih dahulu padanya, apalagi itu menyangkut pernikahan Mu Lin. Mu Jiang biasanya jarang marah, tetapi kali ini ia mengucapkan kalimat emas dimana dirinya tidak akan menemani Feng Yuxuan tidur sampai hari pernikahan Mu Lin dan Cui Xiaosheng.
Mu Lin sendiri tidak dungu, ia tahu bahwa pastilah Cui Xiaosheng ikut campur dalam urusan ini. Dia ingin marah tetapi tidak memiliki tenaga, Mu Huan disini yang kebingungan mengapa Babanya tiba-tiba menikah? Mengapa ia dipanggil Min Xianzhu?! Namanya adalah Mu Huan!
Sementara itu di kediaman Keluarga Liu, terdengar suara benda-benda dibanting dari dalam sebuah paviliun. Liu Zirui membanting benda apa saja yang berhasil dilihat olehnya, amarahnya memuncak ketika ia mendengar kabar pernikahan Cui Xiaosheng dan Mu Lin.
"Mu Lin jalang sialan! Dia baru muncul dan menghancurkan segalanya!" Liu Zirui mendesis penuh kebencian, selama ini dirinya mencintai Cui Xiaosheng dan menunggu dengan sabar sampai dia bisa menikah dengan Cui Xiaosheng. Tetapi pada kenyataannya Mu Lin baru saja muncul dan langsung menikah dengan Cui Xiaosheng. Liu Zirui sangat benci. Ia merasa Mu Lin merebut nasib baik miliknya, ia merasa bahwa Mu Lin adalah jalang tidak tahu malu yang merebut Cui Xiaosheng darinya.
"Tuan Muda, bagaimanapun Mu Lin adalah saudara dari Permaisuri dan dihargai oleh Kaisar. Jika ada yang tahu anda memakinya seperti ini, anda akan mendapatkan masalah." Pelayan setianya mengingatkan Liu Zirui.
Mendengar hal ini, Liu Zirui menyipitkan matanya. Ia mencengkram dagu pelayannya kuat. "Tidak peduli siapa dia, aku akan menghancurkannya satu-satunya orang yang pantas bersanding dengan Xiaosheng-gege adalah aku! Liu Zirui! Bukan jalang Mu Lin!"
Ia menampar pelayannya hingga pria muda yang rapuh segera jatuh ke atas lantai dengan keras.
Liu Zirui sudah mempersiapkan beberapa rencana untuk menyingkirkan Mu Lin, tetapi nampaknya semua rencananya ini tidak bisa digunakan sama sekali. Ini seperti dirinya baru menginjakkan satu kaki ke medan perang namun pihak lainnya sudah datang membawa sepuluh ribu pasukan!
Liu Zirui menghembuskan nafas, berusaha menenangkan diri sendiri. Ia berbalik pada pelayannya, tersenyum cerah. Tetapi pelayan itu merasa senyum Liu Zirui sangat mengerikan.
"Tidak masalah jika mereka menikah, aku hanya perlu menyingkirkan Mu Lin saja."
Baginya, Tuan Mudanya ini seperti seekor ular yang pandai berkamuflase. Tuan Mudanya tahu kapan harus bersembunyi dibalik semak-semak, kapan harus menggigit lawannya, atau kapan harus bergerak diam-diam untuk menyerang dan melilit mangsanya sampai mati.
Bagaimana Tuan Mudanya tersenyum cerah seolah suasana hatinya baik setelah mengamuk hebat membuatnya sering bertanya-tanya, sebenarnya didalam tubuh Tuan Muda ini hanya berisi satu jiwa atau dua jiwa? Kecepatan perubahan emosinya sangat drastis dan benar-benar menakutkan.
Keduanya menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara langkah kaki yang terburu-buru.
"Aiyo! Nona Muda! Jangan berlarian kemari, ayo kembali ke kamar anda!"
"Ahahah! Aku ingin melihat Zirui! Ahahaha."
"Sudah jangan mengganggu Tuan Muda, ayo kembali! Ayo kembali!"
Mama Yun menyeret seorang wanita muda berpenampilan berantakan tengah tertawa-tawa dengan tatapan mata kosong, wanita itu tidak lain adalah Liu Huiying yang menjadi gila setelah dilecehkan dan bercerai dengan Perdana Menteri Cui.
Mama Yun pusing mengapa Liu Huiying bisa lepas dari pancungannya dan berlarian dengan bebas seperti ini. Wanita gila ini sangat merepotkan!
Liu Huiying diseret dengan keras oleh Mama Yun agar segera kembali ke kamar pancungannya, ia memarahi Liu Huiying dengan kejam. Liu Huiying masih tertawa-tawa menganggap omelan Mama Yun sangat menggelitik untuknya.
"Wanita gila ini hanya tahu tertawa saja, jika bukan karena ibumu berlutut mencium kaki Nyonya Besar kau pasti sudah ditenggelamkan ke dasar sungai! Demi dirimu bahkan ibumu rela mengakhiri hidupnya sesuai perintah Nyonya Besar. Kau ini hanya pembawa sial, jangan membuat masalah, kau pikir berapa lama kau akan bertahan hidup ah?" Mama Yun masih mengomel pada Liu Huiying, dirinya kemudian memasung Liu Huiying lagi dan melemparkan mangkuk berisi bubur encer ke dekat kaki Liu Huiying. "Hanya ini makanan yang tersisa untukmu! Makanlah! Jangan merengek atau membuat masalah lagi!"
Mama Yun kemudian pergi, ia mengunci pintu dengan gembok besar.
Ruangan sempit dengan cahaya redup, hanya seberkas cahaya matahari hangat yang menembus melalui celah dinding kayu yang berlubang, cahaya menyorot langsung pada mata Liu Huiying. Tatapan mata yang tadinya kosong kini berubah menjadi tajam, bibirnya membentuk seringai mengerikan.
.
.
Karena rasanya tidak elok calon pengantin tinggal di rumah yang sama, jadilah Mu Lin dan Mu Huan dibawa pergi ke paviliun musim panas milik Mu Jiang yang terletak tidak jauh dari pusat kota.
Mu Huan tidur siang karena kelelahan bermain, sementara itu Mu Lin berjalan-jalan di sekitar paviliun musim panas untuk melancarkan pencernaannya. Akan tetapi pikirannya berkecamuk karena pernikahan ini. Jika ia menikah maka ia harus berhubungan badan dengan Cui Xiaosheng, dirinya sangat takut jika ia kembali hamil. Sejak ia kembali ke ibukota, ia selalu cemas dan ketakutan. Ia selalu takut jika rahasianya terbongkar begitu saja, itu seperti mimpi buruk yang mengganggunya tiada henti. Ia juga merasa segalanya begitu asing untuknya. Cui Xiaosheng begitu terobsesi padanya sehingga ia tidak mampu mengenali Cui Xiaosheng lagi dan sekarang Mu Jiang memiliki status tinggi dimana Mu Lin tidak bisa bersikap terlalu santai lagi seperti dulu.
Mu Lin menghela nafas dengan berat, ia menendang batu kerikil yang menghalangi langkah kakinya. Berpikir apa yang harus ia lakukan? Apakah ia bisa selamanya menolak berhubungan dengan Cui Xiaosheng? Jika suatu saat rahasianya terbongkar apakah seluruh dunia akan menganggapnya sebagai laki-laki yang menjijikkan? Terlebih lagi pandangan orang-orang untuk Mu Huan.
Terlalu larut dalam pikirannya, Mu Lin sampai tidak sadar ada seorang gadis berpakaian kumuh berlari ke arahnya. Gadis itu jatuh di depannya dengan bunyi keras, Mu Lin terkejut hingga berhenti melangkah.
"Nona apa kau baik-baik saja?!"
"Tuan Baik! Tuan Baik! Hiks…" Mu Lin merasa mengenali suara ini, ketika gadis itu mendongak walau wajahnya kotor oleh debu dan rambutnya kusut berantakan serta bau Mu Lin masih mengenalinya.
"Xiao Huang?!"
Xiao Huang menangis lega karena akhirnya berhasil menemukan Mu Lin. Ia melihat Mu Lin dan A-Huan dibawa oleh tamu dari ibukota, Xiao Huang takut jika Mu Lin diculik dan mengejar kereta kuda itu. Ia terluka, kelelahan, dan putus asa. Untungnya ada rombongan keluarga kaya yang memberinya tumpangan sampai ibukota, itupun Xiao Huang kebingungan dimana Tuan Baik karena ibukota sangat luas. Ia berlari kesana kemari mencari Mu Lin dan akhirnya bertemu dengannya lagi.
Mu Lin mengerti bahwa Xiao Huang ketakutan dan kelelahan, walaupun penampilan Xiao Huang tampak berantakan dan menyedihkan Mu Lin tetap memeluknya membuat gadis ini menangis lebih keras lagi.
TBC
MFFF aku sedang galau n mental breakdance jadi updatenya dikit2 aja yh
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Ketika Bunga Berguguran, Kita Berjumpa Lagi
Ficción históricaMu Lin berpikir bahwa hubungannya dengan Cui Xiaosheng tidak akan berhasil, ia kemudian memilih pergi berkelana dan berusaha melupakan cinta dalam hatinya itu. Akan tetapi dalam perjalanannya Mu Lin merasa ada yang aneh dengan dirinya ; mengapa peru...