Pindah jiwa

4.1K 155 6
                                    

Sebelum kesadarannya menghilang Ziva sempat tersenyum remeh pada Alex dan berucap dalam hati.

"Jika tuhan memberikan aku kesempatan untuk hidup kembali, aku bersumpah akan membalas semua perbuatan Alex pada ku dan menghancurkan wanita ular yang telah membuat ibu ku mati"tak lama matanya tertutup, nafas yang tadi terputus-putus sudah hilang sepenuhnya.

•••••

Di suatu tempat, tepatnya di sekolah bergengsi yang terkenal dengan muridnya yang dari kalangan atas, Savior's Hight School sekolah yang berisikan anak pejabat, konglomerat bahkan ada juga anak artis dan model di sekolahkan di sana.

SHS sekolahan berpredikat tinggi dan terjamin lulusannya akan sukses. Sulit untuk masuk ke sekolahan elite tersebut, walaupun ada sedikit anak dari kalangan biasa mereka mengandalkan beasiswa mereka untuk masuk ke sekolah favorit itu.

Bahkan yang pakai jalur beasiswa saja masih harus di tes lagi itu kenapa SHS terkenal dengan lulusannya yang akan terjamin sukses, jika ada anak dari kalangan atas yang IQ nya lebih rendah itu berarti mereka menggunakan uang cukup besar agar putra atau putri mereka bisa masuk sekolah itu.

Di sekolah itu perundungan di anggap lumrah dan sebagai tontonan menarik atau hiburan bagi mereka, bahkan sekalipun si korban melapor jika kekuasaan nya kurang dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Bukannya si pelaku yang mendapatkan sangsi tapi malah si korban yang di hukum karna kekuasaannya yang kurang, di sana harga diri orang miskin tidak ada artinya, mereka bisa membeli harga diri para orang yang menurut mereka miskin dan rendahan.

Kini di sebuah gudang di salah satu gedung jurusan Fisika, seorang gadis cupu di perlakukan seperti semut oleh para kelompok pembully yang kini sedang merundungnya.

Mereka hanya tertawa mendengar permohonan dan pengampunan dari si korban, mereka terus menendang kepala, tubuh dan bahkan organ vital si gadis.

"A-aku mohon berhenti hiks...hiks sa-sakit tolong berhenti hiks...hiks"dari hidung dan telinga nya sudah keluar darah tapi mereka tidak berhenti juga.

Mereka malah tertawa senang. "Itu balasan karna lo udah berani nabrak Jevan"ucap seorang gadis cantik dengan rambut coklatnya.

"Ta-tapi aku gak se-sengaja Clara hiks...hiks je-jevan juga tidak mem-permamasalahkannya hiks"ucap gadis itu sesekali meringis dan terisak, merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya.

"Jevan gak masalah tapi gue yang gak mau pacar gue di sentuh sama perempuan lain, termasuk lo"ucap gadis itu kesal.

Gadis cupu itu masih terisak, tubuhnya seperti mati rasa sudah tidak bisa di gerakan lagi.

"Bener, Lo itu cuman gadis cupu, gadis miskin yang beruntung bisa masuk ke sekolahan elite ini, jangan sok cantik"ucap salah satu teman Clara yang gadis itu tau bernama Jane.

"Udah lah clar mending kita bakar aja nih bocah, di dunia juga cuman bisanya menuh-menuhin bumi aja"usul salah satu teman Clara yang tampilannya lebih seksi dari ketiga temannya yang lain.

Gadis cupu itu semakin menangis keras, dia semakin memohon ampun pada Clara dan ketiga temannya.

Clara tersenyum miring. "Bagus juga ide Lo Sin"gadis yang di panggil sin atau Sinta itu tersenyum bangga. "Lo bawa minyak tanah nya?"tanya Clara.

"Gue gak bawa tapi yang gue tau di setiap gudang ada minyak tanah kok, bentar gue cari"jawab Sinta lalu pergi mencari barang yang di inginkan Clara.

"Sis Lo bawa korek gak?"tanya Clara pada perempuan berambut pirang yang ternyata bernama Siska.

Black Diamond & ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang