Note: Di chapter ini bakal ada bahasa baku kau-aku kalo kalian nemuin bahasa baku dengan tulisan tebel miring itu berarti si tokoh nya lagi ngomong pake bahasa luar negri kecuali bahasa inggris, kalo kalian Nemu bahasa baku tapi tulisannya normal berarti mereka pake bahasa indo cuman emang belum terlalu fasih kaya Zeyyen sama Vanya, ngerti kan?
Happy reading guys.....
Seorang pria dewasa berkisaran berusia 25 tahun itu menginjakan kakinya di lantai beton lapangan bandara, menurunkan kakinya satu persatu dari tangga jet pribadinya.
Beberapa orang pria berbadan kekar, berpakaian rapi dengan kaca mata hitam dan aerphon khusus yang menggantung di telinga masing-masing, mereka berjejer rapi membungkuk hormat pada pria itu.
Si pria yang di duga sebagai bos nya hanya memasang wajah datar dan dinginnya, kakinya melangkah di ikuti seorang pria yang di duga sebagai tangan kanan pria itu.
Mereka menjadi pusat perhatian di bandara itu, selain karna visual mereka yang tidak main-main di tambah lagi mereka tau jika para pria kekar itu adalah sekelompok mafia besar yang kedudukannya setara dengan Black Diamond, Darkness Devils dan Tiger.
"Bagaimana?"tanya pria itu tanpa mau repot menoleh pada tangan kanannya.
Tau maksud sang atasan, dia segera menyerahkan satu berkas pada pria itu. "Tuan, nona ternyata bukan mati karna gugur dalam menjalankan misi tapi nona mati karna di bunuh oleh kakak tirinya sendiri, seperti nya kakak tiri nona berusaha menutupi fakta itu tapi kami berhasil membobol dan mengambil buktinya"ucap pria tersebut.
Pria yang di panggil tuan itu menghentikan langkahnya, dia membaca isi berkas yang di berikan tangan kanannya, tangannya terkepal dan meremas map itu sampai membuat telapak tangannya tergores karna besi dari map tersebut.
"Bedebah sialan, Berani nya dia melukai gadisku lagi. Apa tidak cukup dia membuat gadis ku hilang ingatan dan melupakan semuanya? Brengsek"umpatnya kencang membuat suara menggema dan terdengar oleh semua orang yang ada di bandara itu membuat mereka semakin takut oleh pria itu.
"Tu-tuan tenangkan diri anda, kita masih berada di bandara"ucap pria itu menenangkan tuannya.
"Tidak peduli, Felix cari tau semua kebusukan si bedebah dan ibunya itu selama ini, aku ingin membalaskan dendam gadis ku pada mereka, kita akan membuat mereka hancur secara perlahan. Kematian saja tidak pantas untuk mereka berdua"ucap sang tuan pada tangan kanannya yang ternyata bernama Felix.
"Baik tuan"ucapnya patuh.
Pria itu lanjut melangkah kan kakinya untuk keluar dari bandara dan pulang ke mansion yang baru dia beli kemarin lalu setelahnya dia akan mencari bedebah yang sudah berani-beraninya membuat gadisnya menderita selama ini.
Mobil hitam mewah dan mengkilap membawa mereka pergi meninggalkan lingkungan bandara di ikuti beberapa mobil di belakangnya, kegiatan mereka tidak luput dari pandangan para pengunjung bandara.
Felix menatap tuannya dengan sendu, setelah kejadian 5 tahun lalu tuannya semakin dingin apalagi beberapa bulan kemarin saat dia memberi kabar jika gadis pujaan hati tuannya sudah tiada yang malah membangkitkan sisi lain dari tuannya.
Dia tidak bisa melakukan apa-apa selain berdoa agar tuannya bisa lebih memiliki rasa empati pada seseorang, karna setelah tau gadisnya tiada tuannya malah semakin kejam dan tanpa ampun membunuh dan membantai tanpa memandang bulu.
Saat dia fokus memperhatikan wajah datar tuannya, Felix malah di kejut kan dengan sebuah notifikasi pesan masuk dari email dia segera membukanya, jaga-jaga jika itu pesan penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...