Pagi-pagi sekali Ziva sudah bangun lebih awal untuk berolahraga sebelum pergi ke sekolah, jika Ziva tidak memulai melatih fisik nya dari sekarang maka tubuhnya yang sekarang akan terasa kaku nanti.
Ziva sudah siap dengan celana training, jaket baseball dengan dalaman crop top putih yang memperlihatkan perutnya dan sepatu olahraga berwarna putih.
Rambutnya dia ikat seperti ekor kuda membuat kecantikannya meningkat berkali-kali lipat.
Ziva berjalan menuju taman belakang mansion, tampak masih sepi hanya beberapa maid yang sudah bangun dan mengerjakan bagian pekerjaan masing-masing.
"Selamat pagi nona"Ziva menoleh saat mendengar salah satu maid menyapa nya, dia mengangguk dengan wajah tanpa ekspresi nya. "Anda akan berolahraga?"Ziva kembali mengangguk. "Biar saya siapkan minuman isotonik untuk anda minum setelah berolahraga"
Ziva tidak menjawab dia hanya mengangguk lalu pergi menuju taman belakang mansion. Sebelum mulai dia melakukan pemanasan lebih dulu agar tubuhnya tidak tiba-tiba keram.
"Gue pikir siapa yang jalan ngelewatin kamar gue ternyata Lo"ucap Resky yang memang belum tidur.
Karna bermain game dan melihat bayangan hitam melewati kamarnya jadi dia mengikutinya dengan tingkat ke kepoan yang tinggi, karna pintu kamarnya lupa dia tutup setelah dia mengambil air minum.
Ziva tidak merespon ucapan sepupu nya itu, dia masih sibuk melakukan pemanasan. "Lo kan baru aja keluar dari rumah sakit na, jangan di paksain"ucap Resky merasa khawatir.
"It's okey"balas Ziva singkat.
"Bukan it's okey it's okey nanti kalo Lo kenapa-napa gue juga yang di salahin Oma sama nenek karna gue yang lagi sama Lo sekarang"ucap Resky.
Ziva tidak menjawab dia mulai berlari kecil meninggal Resky yang menghela nafasnya, dia ikut lari dan menyamai langkah Ziva.
Baru 3 putaran Ziva sudah merasa lelah, Ziva mengumpat dalam hati karena tubuh Zivanna terlalu lemah dan membuat Ziva ikut kelelahan dan kakinya terasa sakit.
"Sial, tubuh Lo lemah banget sih na?! Pasti butuh waktu lama buat bikin tubuh ini jadi kuat, tapi gak papa selama gue ada di tubuh Lo!! Tubuh Lo bakalan gue paksa buat punya fisik kuat"gumamnya dalam hati.
Resky yang sedari tadi mengikuti Ziva mulai merasa khawatir. "Jangan memaksakan diri na, Lo baru aja keluar dari rumah sakit!! Lo juga belum banyak istirahat. Mending sekarang kita balik ke dalem aja deh, para maid udah nyiapin banyak makanan buat sarapan kita, ayo"ajaknya.
Resky mengajak Ziva kembali karna jam sudah menunjukkan pukul 07.13, dia menarik Ziva pelan untuk ikut masuk dengannya.
Di ruang makan sudah ada si kembar tiga, nenek, Oma, Fanessa, Naura dan Elina yang membantu para maid menata makanan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Fiksi RemajaAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...