Terbongkar 2

1.9K 86 5
                                    

Kebahagiaan dua hama itu akan berakhir sekarang juga, dia tidak akan membiarkan orang-orang yang telah mengganggu keluarganya hidup dengan tenang.

Vanya memerintahkan dua orang anak buah ayahnya untuk menyekap Cindy lebih dulu sebelum dia menyuruh mereka untuk menyeret wanita itu ke atas panggung.


Acara berlangsung begitu meriah, MC mengumkan juara kabaret, juar puisi, nyanyi, pentas seni setiap kelas dan lain sebagainya, acara berlangsung sampai sore dan hampir menjelang malam.

Setelah semua rangkaian acara selesai, kini waktunya Vanya memberikan pertunjukan yang menarik untuk para tamu dan tentunya untuk pihak bersangkutan.

Vanya sudah mempersiapkan semuanya, beberapa pria bertubuh besar naik ke atas panggung memasangkan tiang dan kain putih juga proyektor, sedangkan di sisi lain tepatnya di ruang uks.

Vanna saat ini masih dengan dramanya, di dalam ruangan itu hanya ada mereka berdua saja Haikal sedari tadi tidak melepaskan pelukannya pada Vanna.

Vanna sudah berhenti menangis hanya saja tubuh gadis itu masih bergetar yang Haikal kira gadisnya masih ketakutan, dengan sabar Haikal menemani gadisnya.

Jujur saja Vanna tidak bisa munafik jika pelukan Haikal benar-benar nyaman, dia sengaja terus melanjutkan dramanya agar Haikal terus memeluknya, sebut saja Vanna modus tapi memang itu kenyataannya.

"Nyaman banget, bahkan pelukan si bajingan Alex aja gak senyaman ini waktu dulu, bahkan pelukan papa Andre gak senyaman ini"gumamnya dalam hati memejamkan matanya menikmati pelukan dan usapan lembut yang di berikan Haikal di punggungnya.

"Nyaman hm?"tanya Haikal dengan senyuman manisnya.

Posisinya, Haikal duduk di atas brankar UKS seraya bersandar di kepala ranjang dengan kaki melebar dan sebelah kakinya yang di tekuk, kaki sebelahnya menjuntai ke bawah sedangkan Vanna duduk di antara kaki Haikal yang melebar dan kedua kakinya yang bertumpu di atas kaki Haikal yang menjuntai, tubuhnya menyamping dan memeluk pinggang pemuda itu(ngerti kan kalian gimana posisinya?).

Ini posisi yang cukup intim untuk orang yang melihatnya tapi Vanna tidak bisa berbuat apa-apa, berontak pun tidak ada gunanya karna Haikal sendiri yang memposisikan dirinya seperti itu, kakinya benar-benar tidak bisa bergerak karna cairan pelumpuh itu.

Entah Vanna harus menyesal atau senang setelah menyuntikan cairan pelumpuh itu pada kakinya.

Tidak mau berbohong Vanna memilih menganggukan kepalanya membuat senyuman Haikal mengembang, di kecupnya pucuk kepala Vanna membuat gadis itu membuka matanya, mendongakkan kepalanya.

Haikal tersenyum tampan dengan wajah mereka yang hanya berjarak 5 Senti, ingin rasanya Haikal mencium bibir gadisnya tapi sekuat tenaga dia tahan.

"Gue mau tanya"ucap Vanna membuat Haikal mengerutkan keningnya.

"Tanya apa?"

"Tadi... Kenapa Lo bilang kalo gue cewek Lo? Kita bahkan gak punya hubungan apa-apa, kita berdua aja jarang buat berinteraksi, kita gak sedekat itu"Haikal tersenyum, Vanna baru teringat dengan perkataan Haikal tadi siang saat pemuda itu memukuli ketiga pria yang hendak melecehkannya.

"Lo bakal tau nanti"Vanna mengerutkan keningnya.

Ting....

Haikal yang mendengar suara notifikasi pesan masuk dari ponsel nya pun segera membuka benda pipih itu, ada pesan masuk dari kontak Jevan.

Haikal yang mendengar suara notifikasi pesan masuk dari ponsel nya pun segera membuka benda pipih itu, ada pesan masuk dari kontak Jevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black Diamond & ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang