"Semuanya udah siap?"suara Cian kembali terdengar setelah dia melihat para peserta camping sudah kembali berbaris rapih.
"Siap"seru mereka semangat.
"Oke, menjelajah malam hari ini di mulai...."teriak Cian mereka segera berpencar mengikuti salah satu panitia yang akan menunjukan arah jalan.
Kelompok Vanna berjalan berpasangan, Zeyyen, Naren dan Yaksa jalan bersama, Haikal dengan Vanna, Jevan dengan Karina, Rendy dengan Vanya. Haikal dengan sabar membantu Vanna berjalan dengan tongkat nya.
Hutan yang mereka jelajahi sangat luas para panitia juga menyebarkan banyak sekali petunjuk jalan agar para peserta camping tidak berdesakan atau berdorong-dorongan di saat mereka akan memasuki area hutan.
Mereka fokus mencari gulungan kertas yang akan menjadi misi pertama mereka menemukan bendera gold dan bintang, mereka masih berada di rute pertama.
"Itu gulungannya bukan sih?"tanya Naren pada pemandu yang menemani perjalanan mereka.
"Gak tau, gue gak boleh ngasih tau sama kalian tapi kalian yang harus nyari sendiri, tugas gue cuman nuntun kalian ke rute pertama sampe ke dua"jawab murid laki-laki yang menjadi pemandu kelompok mereka itu membuat Naren mendengus kesal.
"Cek ren"titah Jevan, Naren mengangguk patuh.
Naren melangkah mendekati sebuah pohon mangga yang tampak hanya beberapa buah yang sudah matang.
Seraya memberikan cahaya ke arah tempat yang Naren rasa di sana ada gulungan kertas nya, sebagian membantu Naren menyinari tempat yang Naren tunjuk tadi dan sebagian lagi fokus mencari gulungan kertas yang lain, kali saja ada lagi.
Dia meraih gulungan kertas berwarna hijau, membawanya ke arah teman-temannya.
"Buka dulu, kali aja itu gulungan kertas yang isinya misi buat kalian"titah si pemandu itu.
"Tolong pegangin dulu Van"dia menyerahkan senternya pada Jevan yang kebetulan berdiri dekat dengannya.
Naren membuka tali pita yang mengikat gulungan itu, membukanya dan membaca isi nya.
"Tubuhku besar dan keras aku juga akan kalah oleh kertas, posisi ku dekat dengan seorang putri yang pemalu aku ada di sana menemani sang putri, NEO"ucap Naren membaca isi dari kertas itu.
Dia mendongak menatap satu persatu teman-temannya yang juga menatapnya dengan bingung.
"Ini maksudnya keras dan besar apaan dah? Gue jadi ambigu"ucap Yaksa.
Mereka tertawa kecil, Naren menatap pemandu laki-laki yang menemani mereka. "Ini maksudnya petunjuk buat kita dapetin bendera gold apa bintangnya?"tanya Naren.
"Dua-duanya karna kalo kalian lebih dulu nemuin bendera gold pasti gak jauh dari tempat bendera nya di situ tempat bintangnya"jawab si pemandu membuat mereka mengangguk mengerti.
"Ini nyarinya harus di rute pertama juga atau adanya di rute yang lain?"tanya Haikal pada si pemandu.
"Kalo Lo dapet gulungan kertas nya di rute pertama berarti kalian nyarinya juga harus di rute pertama karna kalo kalian Nemu gulungan kertas nya di rute pertama tapi kalian nyari di rute lain pasti gak akan ketemu"jelasnya.
"Oke jadi... apa maksud dari teka-teki ini ya?"tanya Zeyyen, Vanna ikut berfikir sebenarnya teka-teki seperti ini adalah makanan sehari-hari nya saat masih berada di tubuh Ziva saat dia di jebak oleh para musuhnya atau memang ada misi.
"Tubuhku besar dan keras aku juga akan kalah oleh kertas, apa batu?"ucap Vanna membuat mereka langsung memusatkan perhatiannya pada gadis itu.
"Batu? Masa sih kok batu?"tanya Karina tak yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...