Satu bulan setelah kejadian waktu itu Cindy, Clara dan ketiga temannya mendapatkan hukuman skorsing selama 3 Minggu, Nindy yang mendengar putrinya di permalukan oleh Ziva pun marah dan mengadukannya pada Damian.
Tentu saja Damian juga ikut marah bahkan pria itu sampai mendatangi mansion utama Wijaya dan memarahi Ziva habis-habisan tapi tentu saja tuan Deril dan nyonya Dewi tidak akan membiarkan cucu kesayangan mereka di perlakukan buruk lagi oleh ayah kandungnya sendiri.
Bahkan tuan Deril dan nyonya Dewi langsung mengadukan kedatangan Damian dan kelakuan pria itu pada Ziva, yang membuat tuan Hendra marah besar dan nyonya Revina menampar Nindy dan Cindy di hadapan Damian dan kedua putranya, bahkan tuan Deril mengadukan kejadian saat di rumah sakit kepada tuan Hendra yang mana itu membuat tuan Hendra dan nyonya Revina murka bahkan mencaci maki Damian dan Nindy.
Di tambah lagi Damian di buat mati kutu oleh kata-kata Ziva yang tentu saja semuanya benar, sedikit menyesal setelah mendapatkan kata-kata tajam dan menohok dari putrinya terlebih lagi Ziva yang mulai membahas soal Alisa.
Selama masa skorsing nya Cindy sibuk menyusun rencana untuk menjatuhkan ziva, jika dia tidak bisa membuat kelima lelaki tampan itu kembali percaya padanya setidaknya dia harus bisa menyingkirkan Ziva.
Setelah masa skorsing nya selesai Cindy tidak lagi mengganggu Ziva, untuk saat ini Ziva cukup tenang karna kedua perempuan yang sering mengganggunya sudah tidak lagi mengusiknya.
Mungkin belum, Ziva akan tetap berhati-hati dia tau Cindy dan Clara bukanlah perempuan yang begitu saja menyerah dengan kegagalan mereka, mereka bisa saja memiliki rencana lebih gila lagi untuk Ziva.
Untuk soal mata-mata? Ziva belum memasang cctv di mansion Revander, Ziva belum ada rencana untuk memasuki mansion yang penuh penderitaan Zivanna di masa lalu.
Saat ini dia masih menyusun rencana, Damian bukan lah orang yang bodoh terlebih lagi Theo yang memiliki tingkat kepekaan yang cukup tinggi itu cukup sulit untuk Ziva membiusnya nanti.
Penjagaan di mansion Revander juga sangat ketat, bodyguard di sana sangat kuat Ziva sedikit kesulitan dengan itu, sebenarnya bisa saja dia sendiri melumpuhkan mereka semua tapi itu akan menimbulkan kecurigaan bagi Damian, Cindy dan Theo yang memiliki telinga yang cukup tajam.
Akhir-akhir ini juga Ziva selalu di sibukan dengan rencana nya untuk bisa masuk ke dalam mansion Revander, mungkin bisa saja Ziva masuk dengan mudah tapi dia tidak mau mengundang kecurigaan dari Nindy dan Cindy.
Karna kedepannya pasti akan banyak sekali kejadian yang tidak terduga jika dia masuk ke dalam mansion Revander dengan status nya sebagai putri kandung Damian dan Alisa.
"Apa...gue narik anggota Black Diamond aja kali ya? Tapi pertanyaannya Nio, Juan, Bagas sama Jiwan bakalan percaya gak kalo gue masih hidup tapi jiwa gue masuk ke tubuh orang lain?!"monolognya.
Saat ini Ziva sedang berada di dalam kamarnya, berjalan mondar-mandir mencari cara agar dia segera bisa masuk ke mansion Revander tanpa di ketahui ketiga manusia yang harus Ziva hindari.
Ziva menggigit kuku jempolnya, dia paling malas di suruh berfikir terlebih lagi berfikir untuk rencana nya sendiri, biasanya dulu dia akan menyuruh Juan atau Bagas berfikir menyusun rencana tapi itu bukan berarti dia bodoh dalam menyusun rencana hanya saja Ziva malas melakukannya.
Lama berfikir akhirnya sebuah ide muncul di kepalanya, sebuah senyum miring terbit di bibir tebal gadis itu. Dia melangkah mendudukan dirinya di depan meja belajarnya, mengutak-atik komputer miliknya.
Jari-jari lentiknya menari dengan lihai di atas keyboard, menuliskan angka dan huruf abstrak. "Bisa, gue pasti bisa"gumamnya seraya terus mengetikan huruf dan angka yang tidak di mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...