⚠️Warning, chapter ini berisikan adegan sadis dan kata-kata kasar mohon untuk lebih bijak lagi membacanya, ini hanya sebuah fiksi belaka so jangan kalian tiru setiap adegan buruk dan bahasa kasarnya di dunia nyata.
Happy reading guys....
Pagi ini SHS di heboh kan dengan berita hilangnya Nindy dan Cindy, berita kematian orang tua Clara, di temukannya mayat Clara yang sudah tak berbentuk membuat semua orang yang melihatnya merasa mual.
Semua murid SHS tampak ketakutan mendengar berita tersebut.
Pasalnya dua murid SHS di beritakan tewas dan hilang secara bersamaan di tambah lagi ibu dari Cindy ikutan menghilang membuat orang tua murid di Landa ketakutan.
Mereka berfikir jika mereka berlima hilang dan tewas karna sudah berurusan dengan Vanna di tambah lagi beberapa murid SHS ada yang pernah membully Vanna selain Clara, Cindy dan tiga temannya.
Tapi bukti otopsi dan bukti para polisi tidak ada yang mengarah pada Vanna, semua real bukan karna Vanna atau orang yang mereka kenal dekat dengan Vanna.
Vanna memang putri dari seorang mafia kejam tapi tidak ada bukti yang mengatakan jika Ethan melakukan itu semua pada si korban.
"Anna"
Vanya menghentikan langkahnya saat telinganya mendengar nama sang adik di panggil, dia berbalik dan melihat Karina serta Jevan dan keempat temannya berjalan mendekati mereka bertiga.
"Selamat pagi"sapa Karina ramah.
"Selamat pagi kak Karin"balas Zeyyen sedangkan Vanya dan Vanna hanya berdehem.
"Kalian udah nonton berita? Para murid SHS heboh gara-gara berita ini dan mereka ngiranya ini semua ada sangkut pautnya sama Lo karna mereka yang hilang atau yang tewas tuh udah berurusan sama Lo na"ucap Karina pada Vanna.
"Tapi kan Tante Rosa mati karena di bunuh sama om Bram sedangkan om Bram mati karna bunuh diri"sahut Yaksa.
"Emang, tapi kan kata pelayan yang jadi saksi kematian orang tua Clara tuh karna mereka berdua sempat terlibat pertengkaran dulu bukan? Pasti mereka bertengkar karena kejadian terbongkarnya kelakuan Clara"balas Naren.
"Bisa jadi, tapi katanya si Clara kabur dari rumah juga karna sempat berantem sama bokapnya juga kan kata si pelayan nya?"tanya Karina yang di angguki mereka.
"Terus itu kenapa kok si Clara bisa mati? Mana keadaan nya mengenaskan banget lagi, hihh ngeri gue liatnya"ucap Haikal bergidik ngeri.
Karina, Yaksa, Rendy dan Naren mengangguk menyetujui. Di dalam berita tadi, keadaan Clara saat di temukan warga sekitar sama sekali tidak di sensor yang mana itu membuat semua orang merasa mual dan ngeri.
"Bener anjir, mana jari-jari tangannya di potong gitu terus gue liat tadi subuh di berita ada kresek kecil warna item yang di simpen di atas dada si Clara, pas di buka ternyata semua jari tangan sama isian perutnya, huekk gila gue mual banget ingetnya"sahut Naren merasa mual.
"Asli sih gue paling ngeri liat kulit kepalanya yang udah mengelupas mana tengkorak kepalanya udah bolong gitu, itu tuh kena otaknya gak sih? Gue ngeri banget ingetnya juga asli"ucap Haikal ngeri seolah bukan dia lah pelakunya.
"Kayanya kena deh, gak mungkin kalo gak kena"balas Karina.
"Tapi guys, kalian denger kabar dari bonyok antek-anteknya si Clara gak?"tanya Yaksa pada teman-temannya.
Mereka mengerutkan keningnya bingung. "Kabar apaan dah? Emang ada kabar apa? Kok gue gak tau ya?"tanya Naren mewakili pertanyaan teman-temannya.
"Katanya sih mereka bertiga juga semalem hilang sampe sekarang belum ketemu mana kata nyokapnya si Jane, si Jane padahal gak keluar kamar tapi waktu tadi pagi nyokapnya mau bangunin dia, eh orangnya gak ada di tempat"jawab Yaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...