Tak terasa sudah dua Minggu Vanna dan yang lain melaksanakan ujian sekolah untuk melanjutkan ke pendidikan berikutnya.
Masa-masa sulit siswa-siswi kelas 12 telah usai, sekarang tiba waktunya mereka melihat hasil kerja keras mereka selama 3 tahun ini.
Seluruh siswa-siswi kelas 12 telah berkumpul di dalam aula Savior's High School. Sebelum papan Mading di tempel dengan pengumuman nilai kelulusan, mereka di perintahkan untuk mendengarkan nasihat dan wejangan dari kepala sekolah dan pemilik sekolah.
Sekaligus memberikan penghargaan untuk siswa yang berprestasi. Jantung mereka berdegup kencang menunggu pengumuman siapa yang akan menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan nilai kelulusan yang bagus di tahun ini.
Mereka gugup sekaligus penasaran, para siswa/i tidak ingin berharap lebih mendapatkan nilai terbaik satu angkatan karna bagi mereka sudah lulus tahun ini saja sudah membuat mereka bersyukur.
Tapi dalam lubuk hati mereka yang terdalam, mereka sangat ingin menjadi lulusan terbaik di SHS karna ceritanya jika menjadi lulusan terbaik di SHS maka dia akan di kenal satu Indonesia bahkan bisa saja derajat keluarganya akan meningkat.
Bahkan akan selalu di kenang sampai akhir hayat sebagai lulusan terbaik di shs, memang terdengar agak lebai tapi memang begitu lah kenyataannya.
SHS adalah salah satu sekolah terbaik dan terpopuler setiap tahunnya, SHS menempati kedudukan ke 7 sebagai sekolah terfavorit dan bahkan sudah masuk sebagai sekolah internasional.
Tidak ada yang tidak tau tentang SHS, sekolah milik keluarga Savior yang beritanya akan menjadi milik sang putra mahkota Savior yang belum di ketahui, mereka masih mempercayai rumor jika sang putra mahkota meninggal atau masih belum di temukan saat penculikan 13 tahun yang lalu.
Walaupun barra memiliki seorang putra tiri tapi barra tidak akan mau mewariskan harta miliknya pada putra tirinya, bukan karna dia tidak menyayangi Johnny hanya saja dia pernah berniat memberikan salah satu anak perusahaan Savior untuk di kelolanya tapi Sunny dan Johnny menolaknya.
Beralasan jika mereka juga mendapatkan warisan yang banyak dari keluarga Sunny yang ada di Amrik.
Kepala sekolah sudah menaiki podium setelah di panggil dan di sambut oleh MC. Menyampaikan sepatah dua patah kata untuk di sampaikan untuk anak-anak kelas 12 yang sebentar lagi akan meninggalkan Savior's High School.
"Dimana pun kaki kalian berpijak jadilah orang yang sukses dan berbudi luhur, karna kepintaran kalian akan menjadi tidak berguna jika kalian menjadi orang yang sombong, jadilah anak-anak yang baik tetap lah menjadi anak yang patuh pada orang tua dan rendah hati"
Suara riuh tepuk tangan memenuhi aula setelah kepala sekolah menyelesaikan pidato nya, dan kini tibalah waktunya Barratasena menaiki panggung untuk memberikan nasihatnya.
Barra di sambut dengan hormat oleh para guru dan petinggi SHS membuat Haikal tersenyum bangga melihat ayahnya begitu di hormati oleh banyak orang.
"Bapak gue nih bos, senggol dong"batin Haikal dengan raut wajah congkak nya.
"Saya tidak akan terlalu banyak bicara karna hampir semuanya sudah pak kepala sekolah katakan"ucapan barra itu mengundang beberapa tawa seisi aula itu, barra tersenyum.
"Saya hanya akan berdoa semoga kalian selalu menjadi orang yang berguna bagi negara dan keluarga kalian, di masa depan nanti semoga kalian menjadi anak-anak yang sukses dan mampu mengangkat derajat orang tua kalian, terus maju dan tetap semangat perjalanan kalian masih panjang, ayo terus berkarya dan menjadi orang yang baik, dan selamat atas kelulusan kalian"
Tepuk tangan begitu riuh terdengar di setiap sudut aula, mereka begitu mengagumi seorang Barratasena Savior, seorang miliarder yang terkenal baik dan begitu menyayangi Johnny yang notabene hanya seorang anak tiri bahkan rumornya barra masih mencari keberadaan sang putra mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...