"Biar saya yang mendonorkan nya"
Mendengar suara seseorang yang mereka sangat kenali. Keempat orang itu menoleh melihat siapa orang yang berucap tadi.
"Nak... Kamu di sini? Bagaimana kamu tau kakak mu ada di sini?"tanya Damian.
Ziva tidak menghiraukan pertanyaan ayahnya, dia mendekati dokter Adam. "Periksa kondisi dan golongan darah saya, jika memang kondisi saya sehat dan golongan darah saya cocok... Maka silahkan ambil darah saya sebanyak yang kalian butuhkan"
"Tapi nona--"
"Dokter Adam, saya rasa pasien di dalam sana butuh penanganan secepatnya...."potong Ziva menatap dokter Adam tajam.
Ucapan Ziva membuat Damian tersadar jika dia hampir saja melakukan hal bodoh dengan menunda pendonoran darah yang di lakukan ziva untuk Mark.
Dokter Adam menghela nafasnya. "Baik nona...mari ikut saya ke ruangan sebelah"ajak dokter Adam berlalu dari sana di ikuti Ziva dan satu perawat yang mengikuti dari belakangnya.
Melihat Ziva sudah pergi bersama dokter Adam dan perawat, membuat Jefri dan Damian merasa gugup dan tegang sedangkan Nindy menatap kepergian Ziva penuh kebencian.
"Sial, bagaimana bisa anak jalang itu tau kalau Marko masuk rumah sakit?!! Jika begini caranya... Mereka pasti akan semakin gencar mengajak anak sialan itu kembali!! Tidak, itu tidak boleh terjadi aku harus segera melenyapkannya agar aku dan putri ku bisa hidup lebih tenang"gumam Nindy dalam hati.
Iya!! Damian dan ketiga putranya sempat meminta Ziva untuk kembali pulang ke mansion nya tapi gadis itu menolak lagian jika pun Ziva menerimanya pasti tidak akan di izinkan oleh dua keluarga yang kini menjaganya nya.
Sayangnya Damian dan ketiga putranya tidak menyadari rencana Nindy dan Cindy untuk menyingkirkan Ziva, bahkan mereka dengan tidak tau dirinya ingin di akui sebagai cucu dan menantu keluarga Revander dan Wijaya.
Jika untuk keluarga Revander sih ya... Memang perlu mereka di akui, tapi untuk keluarga Wijaya? Memang apa hubungan Nindy dan Cindy dengan keluarga itu? Keluarga Wijaya adalah Keluarga kandung Alisa, mereka hanya cukup mengenal kedua perempuan itu sebagai menantu dan cucu baru dari keluarga Revander di tambah lagi Nindy yang merupakan sahabat dari mendiang Alisa.
•••••
Satu setengah jam berlalu namun belum ada tanda-tanda bahwa operasi akan segera berakhir, tadi dokter Adam terpaksa harus melakukan operasi dadakan untuk mengambil peluru yang sebentar lagi akan mengenai jantung.
Kini dokter Adam kembali melakukan operasi untuk mengambil sisa peluru yang masih tertinggal, cukup sulit untuk mendapatkan nya karna jika salah sedikit saja berakibat pada nyawa Mark.
Di luar ruangan, Damian dan Jefri tampak khawatir sedangkan Nindy sudah tenang dengan drama nya, untuk Cindy sendiri dia sudah pulang lebih dulu atas perintah Damian karna dia tau putri kesayangannya itu pasti sangat kelelahan setelah pulang sekolah dia langsung ikut ke rumah sakit.
Di sisi lain, setelah Ziva mendonorkan darahnya untuk Mark dia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya lebih dulu, kepalanya terasa sakit.
Matanya terpejam untuk menetralisir rasa pusing di kepalanya, saat Ziva hendak pergi ke alam mimpinya tiba-tiba telinganya mendengar kepanikan di ruang sebelah membuat Ziva harus terpaksa membuka matanya.
Ingin membantu tapi Ziva malas, lebih baik dia hanya menonton saja apa yang akan dokter bodoh itu lakukan, ya Ziva menganggap dokter Adam adalah dokter bodoh karna terlihat kebingungan di dalam sana.
Ruang operasi dan ruang donor darah bersebelahan yang hanya di beri jarak oleh sekat kaca sehingga Ziva bisa melihat dengan jelas mereka di sana.
Selang beberapa menit seorang dokter wanita masuk ke ruang operasi yang Ziva perkiraan adalah dokter yang akan membantu dokter bodoh itu melakukan operasi menyelamatkan Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...