Camping

717 30 1
                                    

"ZEYYEN CEPAT LAH, SEMUANYA SUDAH MENUNGGU KITA"teriak Vanya dari ruang tamu.

"IYA TUNGGU SEBENTAR, AKU SEDANG MENCARI PARFUM KU"balas Zeyyen dari lantai 3 kamarnya, suaranya menggelegar di dalam mansion itu.

Alisa menggelengkan kepalanya mendengar teriakkan kedua anaknya. "Ma, apa sebaiknya Anna gak usah ikut camping aja ya? Mama liat sendiri kan kondisi Anna gimana? Jef khawatir dia kenapa-kenapa di sana"ucap Jefri pada Alisa.

Alisa dan Jefri saat ini berada di ruang makan, Ethan dan Theo sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali sedangkan Vanya dan Vanna berada di ruang tamu bersama teman-temannya yang datang ke mansion untuk berangkat bersama.

Alisa yang sedang membuatkan bekal makan siang dan sore untuk ketiga anaknya nanti di tempat camping. "Mama tau kamu khawatir sama adik mu, tapi tenang aja Daddy Ethan udah kirim beberapa anggota bayangan buat jaga mereka"

Wanita itu memasukan 3 buah bantalan berwarna putih ke masing-masing tas bekal, bantalan yang biasanya di gunakan untuk menghangatkan makanan yang sudah dingin hanya dengan di siram oleh air.

"Tapi apa gak papa ma? Jika dia ikut, Anna tidur nya gimana? Kalo mau buang air gimana? Pasti susah apa lagi Jef denger mereka bakalan camping di hutan yang ada di bukit"tanya Jefri yang masih merasa khawatir dengan kondisi Vanna yang tidak baik-baik saja.

"Kamu tenang aja Vanya pasti bisa membantu adiknya kok"balas Alisa menenangkan putranya. "Buang jauh-jauh pikiran negatif kamu itu, percaya aja kalo adik-adik mu bisa menjaga diri sendiri di sana"lanjutnya menepuk-nepuk bahu Jefri pelan.

"Mama mau ke ruang tamu dulu, mau kasih bekal mereka"Jefri mengangguk dan Alisa berlalu pergi ke ruang tamu bersamaan dengan keluarnya Zeyyen dari dalam lift.

"Kamu ini lama sekali seperti perempuan saja, aku yang perempuan tidak selama diri mu"omel Vanya saat melihat adiknya berlari mendekat ke arah nya.

"Maaf, aku tadi mencari parfum yang wangi nya sama seperti parfum kak Haikal mangkanya lama"balas Zeyyen membuat Vanya mendengus dan Haikal yang merasa namanya di sebut pun menatap Zeyyen.

"Parfum yang kaya gue Zay?"tanya Haikal di angguki pemuda itu. "Padahal parfum Lo lebih wangi loh"

"Parfum milik ku kurang tahan lama kak itu kenapa aku ingin parfum yang seperti mu, selain karna wanginya enak dan candu tapi juga tahan lama walaupun berkeringat"Haikal mengangguk mengerti.

Jelas saja parfum miliknya tahan lama dan membuat candu karna parfumnya dia sendiri yang memesan pada seorang peracik parfum terkenal dari Prancis sedangkan Zeyyen masih bergunta-ganti wangi parfum nya.

"Ketemu?"ini Jevan yang tumben nanya sama Zeyyen.

Zeyyen menekuk wajahnya mendengar pertanyaan Jevan lalu menggelengkan kepalanya, Haikal bangkit berdiri di ikuti yang lain lalu menepuk-nepuk bahu pemuda itu.

"Kalo Lo mau nanti gue kasih satu botol buat Lo, kebetulan gue bawa 3 botol parfum"ucapnya, Zeyyen seketika berbinar senang mendengar tawaran Haikal.

"Kakak tidak bohong kan?"Haikal mengangguk.

"Buat apa gue bohong, gak ada untungnya juga"Zeyyen tersenyum cerah.

"Baiklah jika kakak memaksa aku akan menerimanya dengan senang hati"Haikal terkekeh mendengar jawaban Zeyyen.

"Padahal si Haikal gak maksa juga"ucap Yaksa.

"Tidak papa yang penting dapat parfum wlee"Yaksa mendengus.

Alisa menggelengkan kepalanya melihat hal itu. "Udah-udah nanti di lanjut lagi ngobrol nya, nih bekel buat kalian bertiga ini buat makan siang dan makan malam mommy udah simpen bantalan buat angetin makanan kalian nanti"dia membagikan tas bekalnya pada ketiga anaknya.

Black Diamond & ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang