Kabar tentang Vanya yang hampir mati karna nyaris jatuh ke dalam jurang sudah sampai ke telinga tiga keluarga besar.
Bahkan Alisa sampai memaksa Ethan untuk menjemput anak-anaknya di bukit tempat mereka camping, untunglah pria itu kali ini tidak menuruti kemauan istrinya.
Ethan tidak ingin Alisa semakin panik saat sudah sampai di sana, jadinya Ethan memutuskan untuk menunggu anak-anaknya sampai rumah dan mendengarkan cerita yang sesungguhnya tentang kejadian itu.
Walaupun Ethan bisa saja meminta salah satu bawahannya untuk mencari tau awal mula kejadian itu sampai membuat putri sulungnya hampir jatuh ke jurang.
Ketiga keluarga besar Revander, Salvator dan Wijaya berkumpul di kediaman milik Ethan bahkan Emily ibu dari Ethan yang berada di Australia harus mengambil penerbangan kemarin siang untuk pergi ke Indonesia.
Setelah wanita paruh baya itu mendengar cucu perempuannya hampir celaka, dia mendatangi rumah anak tunggal nya yang berada di Indonesia untuk meminta penjelasan putra dan menantunya.
Ternyata para cucu nya belum pulang, setelah kedatangan nyonya Emily datanglah keluarga Revander dan Wijaya beserta Damian.
Kedatangan si kembar Ziva dan Zeyyen langsung di brondong dengan pertanyaan dari para tetua, Vanya tidak mampu menjawab pertanyaan dari mereka, dia hanya bisa menunduk takut.
Beruntungnya Vanna dan Zeyyen bisa menjawabnya tanpa gugup. Bahkan keluarga Revander dan Wijaya yang melihat Vanna bisa berjalan kembali pun ikut menanyakan hal itu, untungnya Vanna pandai berbohong.
"Sudah-sudah biar kan cucu-cucu ku istirahat, mereka baru saja pulang nyonya Emily juga harus istirahat beliau baru saja tiba dari Aussie"ucap nyonya Dewi menghentikan keluarganya yang hendak melontarkan pertanyaan lagi pada tiga cucunya.
"Ah benar juga, aku baru ingat itu maaf kan saya nyonya Emily saya sampai lupa jika anda juga baru saja sampai"ucap nyonya Revina pada nyonya Emily yang tampak masih mempertahankan senyumannya.
"It's okey, i mengerti you khawatir mereka juga cucu-cucu i"balas nyonya Emily dengan bahasa campurannya.
"Lisa sebaiknya kamu antar mertua mu istirahat, biar anak-anak juga pergi ke kamarnya masing-masing"titah nyonya Dewi pada putrinya.
Alisa mengangguk patuh, dia bangkit berdiri menghampiri nyonya Emily. "Ayo mom, Alisa antar ke kamar kebetulan Alisa sudah membersihkan kamar untuk mommy"ajaknya.
"Alisa i ingin Anna menemani i, selama cucu i di Jerman i belum menghabiskan time dengannya, so mumpung i ada di sini bolehkah i di temani Anna?"pinta nyonya Emily menahan lengan sang menantu yang terulur hendak membantunya berdiri.
Semua yang ada di ruangan itu kini beralih menatap Vanna, gadis itu tersenyum tipis kemudian mengangguk.
"Boleh grandma, ayo aku antar ke kamar"nyonya Emily tersesenyum, menerima uluran tangan sang cucu, memeluknya, mencium seluruh wajah Vanna membuat mereka yang memperhatikan nya pun ikut tersenyum.
Wanita paruh baya itu mengangguk, menerima uluran tangan dari cucunya dan berjalan di bantu Vanna dan Alisa.
"Lebih baik kalian istirahat dulu, nanti malam kita makan bersama mumpung semua keluarga hadir"ucap Ethan pada dua anaknya.
"Baik dad"keduanya bangkit berdiri dan pamit pergi ke kamar masing-masing.
Sedari awal Damian ada sana, dia belum membuka suaranya sama sekali barang sedikit pun, ingin rasanya Damian menanyakan kabar anak-anaknya tapi dia terlalu malu untuk mengungkapkan nya.
Di tempat lain....
"Bawa mereka bertiga ke tempat biasa, gue tunggu nanti malam infonya"titah Haikal pada galaxy setelah dia baru saja menduduki kursi di ruang kerja khusus miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...