"Semua akan baik-baik saja sayang, kamu tenang saja"ucap Ethan pada Alisa seraya menggenggam erat sebelah tangan wanita itu yang mengepal, terasa begitu dingin.
Siang ini keduanya menuju ke rumah sakit tempat Marko di rawat, Alisa yang mendengar kabar itu pun tampak cemas dia baru mengetahui fakta ini, dirinya terlalu sibuk dengan Vanna sampai dia melupakan putranya yang lain.
Tuan dan nyonya besar keluarga Wijaya dan Revander sudah lebih dulu berada di rumah sakit bahkan anak dan menantu mereka pun sudah berada di sana, karna katanya ada hal penting yang harus tetua katakan pada mereka bahkan Nindy harus ikut berkumpul dengan mereka, tidak biasanya.
"Aku takut ketiga putra ku akan membenciku karna tau aku membohongi mereka terlebih lagi aku yang sudah menikah lagi tanpa mereka ketahui"ucap Alisa lirih.
Ethan menghela nafasnya, menarik istrinya ke dalam pelukan untuk menenangkannya. "Aku mengerti kegelisahan mu sayang, kamu tidak perlu khawatir karna aku akan selalu berada di sisi mu dan membantu kamu menyelesaikan semuanya"ucapnya lembut seraya mengusap punggung istrinya pelan.
Tak membutuhkan waktu lama mereka pun telah sampai di rumah sakit milik keluarga Salvator yang ternyata rumah sakit milik Ethan sendiri.
"Tenangkan diri mu sayang, aku ada di sini menemanimu"ucap Ethan yang terus menggenggam tangan Alisa penuh kehangatan. "Lebih baik sekarang kita keluar, mama dan papa sudah menunggu di ruang rawat Marko begitu pun yang lainnya"ajak Ethan.
Alisa menapa suaminya sendu. "Ethan, apa kamu akan menerima ketiga putra ku juga?"tanya Alisa ragu.
Ethan tersenyum, mengecup pelipis istrinya lembut. "Mereka adalah putra mu yang berarti mereka juga adalah putra ku walaupun mereka sudah membuat putri ku menderita tapi jika kamu sudah memaafkan mereka aku pun akan memaafkan mereka tapi tidak dengan Damian dan kedua rubah itu"jawab Ethan.
Alisa kembali memeluk suaminya dan menangis pelan di sana, dia sangat bersyukur bisa mendapatkan pria yang dengan tulus menerima nya, masa lalunya dan bahkan ketiga putranya yang tidak memiliki darah pria itu.
"Terimakasih Ethan terimakasih, aku mencintaimu"Ethan terkekeh kecil mendengar pernyataan istrinya itu.
"Aku lebih mencintaimu sayang, sudahlah ayo kita keluar mereka sudah menunggu terlalu lama"balas Ethan lalu melepaskan pelukannya dan keluar lebih dulu lalu memutari mobilnya untuk membukakan pintu untuk istrinya.
"Silahkan ratu ku"ucap Ethan membungkuk hormat seraya mengulurkan tangannya pada Alisa seolah istrinya adalah ratu yang dia layani.
Alisa terkekeh, dia mengusap air matanya lalu menerima uluran tangan Ethan yang malah di cium oleh pria itu membuat Alisa merasa geli. "Terimakasih raja ku"balas Alisa lalu tertawa pelan di ikuti Ethan.
Mereka memasuki gedung rumah sakit dengan Ethan yang merangkul pinggang istrinya, semua staf rumah sakit dan orang yang mengetahui siapa itu Ethan, mereka membungkuk hormat pada pria itu.
Ethan membawa Alisa masuk ke dalam lift khusus donatur dan orang-orang penting di rumah sakit itu yang tentu saja itu juga lift khusus untuk dirinya sebagai pemilik rumah sakit.
"Kata mama Mark ada di ruangan VIP anggrek 2"ucap Alisa setelah mereka keluar dari lift.
"Baiklah, ayo selesaikan semuanya"
Selang beberapa menit mencari ruangan yang Alisa maksud tadi akhirnya mereka sampai di depan ruang inap milik Marko.
Alisa menarik nafasnya lalu menghembuskan nya perlahan dia melakukannya berulang kali sedangkan Ethan bertugas membantu menenangkan istrinya.
"Sudah tenang?"tanya Ethan, Alisa mengangguk dengan senyuman menawan nya. "Baiklah ayo kita masuk"ajak Ethan.
Ceklek~
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond & Zivanna
Teen FictionAziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri. Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pern...