Gagal dan Dizy?

2.8K 136 1
                                    

Pagi yang cerah, suasana hati Ziva juga terlihat sangat bagus. Selesai bersiap Ziva keluar kamarnya memasuki lift menuju lantai dasar.

Pintu lift terbuka, Ziva berjalan dengan riang menuju ruang makan. "Selama pagi Oma, opa"sapa Ziva ceria seraya mencium pipi nenek dan kakek nya.

Kedua pasutri paruh baya itu tampak tersenyum senang melihat cucu perempuan mereka yang tampan bahagia pagi ini.

"Selamat pagi sayang"balas mereka bersama.

"Tampaknya cucu perempuan opa bahagia sekali ya pagi ini? Apa yang membuat cucu kesayangan opa sebahagia ini hm?"tanya tuan Deril lembut.

"Ada deh, opa kepo banget"jawab Ziva membuat pasutri itu terkekeh mendengar jawaban Ziva.

"Yasudah sekarang kita sarapan dulu, bel masuk juga masih lama bunyi nya"ucap nyonya Dewi, mereka menurut, berdoa sebelum makan lalu menyantap sarapan mereka dengan tenang tanpa suara.

Selang beberapa menit, mereka selesai menghabiskan sarapan. "Oma, opa Ziva berangkat dulu ya"pamitnya mencium kembali pipi nenek dan kakeknya.

"Iya sayang hati-hati di jalan"ucap nyonya Dewi.

"Jangan kebut-kebutan nak"peringat tuan Deril yang hanya di berikan acungan jempol oleh Ziva.

Keduanya menggelengkan kepalanya, nyonya Dewi memandang punggung kecil Ziva yang termakan jarak dengan tatapan haru.

"Tidak terasa ya, cucu perempuan kita sudah sebesar itu? Dulu... Putri kita berjuang mempertaruhkan nyawanya agar cucu perempuan kita bisa lahir ke dunia dengan selamat"ucapnya lirih.

Tuan Deril mendengar itu mendekati istrinya, mengusap bahu sang istri. "Jangan menangis sayang, Alisa akan sedih melihat mommy nya menangis seperti ini, dia pasti akan merajuk, dan sudah sewajarnya kita merawat cucu perempuan kita dengan baik"

"Jika saja Alisa kita, tidak menjodohkannya dengan Damian, Alisa pasti akan bahagia dan cucu perempuan ku akan bahagia mendapatkan ayah yang perhatian dan memberikan semua kasih sayangnya untuk cucu perempuan kita, kita salah memilih menantu Deril hiks...hiks cucu perempuan kita tersiksa selama ini tapi kita baru tau kebenarannya setelah cucu perempuan kita hampir mati hiks bahkan Anna sampai amnesia hiks"

"Tenang lah sayang, kamu tidak perlu khawatir Anna cucu perempuan kita sudah berada di dalam pelukan kita, aku tidak akan pernah membiarkan menantu bodoh kita itu mengambil kembali cucu perempuan kita"ucap tuan Deril menangkan.

"Aku tidak menyangka Nindy yang notabenenya adalah sahabat Alisa dan sudah kita anggap seperti putri kita sendiri malah menjadi penyebab cucu kita di asingkan, aku tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita itu, apa yang dia mau sebenarnya??"Isak nyonya Dewi.

"Tidak perlu di pikirkan, masalah wanita itu biar aku dan Hendra yang mengurusnya, kita berdua sedang mencari bukti kematian Alisa, aku tidak akan pernah tenang jika ketiga cucu ku di sana masih dalam pengaruh dua rubah licik itu"

"Aku akan melakukan sekuat tenaga ku untuk memecahkan kasus kematian putri kita yang sempat di tunda oleh kepolisian, aku berjanji sayang ini semua aku lakukan untuk Alisa dan Anna"lanjutnya.

"Terimakasih Deril, terimakasih hiks"ucap nyonya Dewi tulus.

•••••

Sesampainya di parkiran sekolah seperti biasa dia kini sudah menjadi pusat perhatian, di sana ada Karina yang juga sedang bersama kelima most wanted boy SHS.

"Anna"panggil Karina, Ziva mendekat.

"Tumben"ucap Ziva tiba-tiba, maksud Ziva tumben Karina bersama lima most wanted boy.

Black Diamond & ZivannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang