Terhitung dari hari ini, ulang tahun Gun sudah kurang dua bulan lagi. Bukan waktu sebentar untuk Off yang sudah disodorkan daftar kegiatan dan daftar hadiah oleh suami kecilnya. Gun memang ingin membuat ulang tahun pertamanya bersama keluarga Adulkittiporn berkesan. Gun pun juga berencana mengenalkan Off dengan teman-teman artisnya maka dari itu dia ingin membuat private party.
Tiada hari bagi Gun untuk absen membicarakan rencana pesta ulang tahunnya itu. Off bahkan meminta New mencatat semua yang Gun inginkan mulai dari tema ulang tahu dan siapa saja orang-orang yang akan diundang ke acara ulang tahunnya. Tentu Off harus mengecek satu persatu tamu yang akan masuk dalam daftar tamu. Tidak boleh ada satu orang pun yang dapat membahayakan suami kecilnya yang tengah mengandung.
Pesta ini akan dilaksanakan di salah satu pulau pribadi di kawasan Thailand. Pulau yang sengaja Off beli beberapa minggu yang lalu sebagai salah satu hadiah untuk Gun. Off memilih opsi membeli pulau karena dia tahu Gun sangat menyukai pulau dan pantai. Awalnya dia ingin membangun sebuah vila pribadi di pinggir pantai, tapi mengingat Gun akan suka sekali bermain di pantai, lebih baik membeli pulaunya saja agar Gun lebih leluasa.
Seluruh tamu akan dibawa bersama pesawat pribadi menuju ke sana. Off juga menyiapkan resort pribadi untuk tempat menginap tamu-tamu yang akan datang. New dan Tay pun sibuk menyiapkan beberapa chef yang didatangkan langsung dari beberapa negara hanya untuk menyiapkan makanan. Memang Gun tidak meminta langsung, tapi Off memahami hal itu sangat penting.
"New, kau ada masukan untuk hadiah ulang tahun Gun? Aku rasa masih ada yang kurang."
New memijat pelipis yang sedikit pening setelah mendengar pertanyaan Off barusan. Apakah sebuah sertifikat pulau pribadi masih kurang untuk hadiah ulang tahun? Memang gila bosnya yang satu ini.
"Aku sudah kehabisan ide Off. Aku tidak bisa memikirkan hadiah apa lagi yang ingin kau berikan pada Gun. Di otak orang normal memberikan seseorang barang mewah saja itu sudah menjadi impian setiap orang. Masalahnya kau memberikan sebuah pulau tapi kau merasa itu masih kurang. Kau gila."
"Tapi aku senang melihat wajah Gun yang berbinar-binar. Membayangkannya saja membuatku bahagia. Memangnya kau sudah membeli semua yang ada di daftar keingin Gun?"
New menghela napas berat. Pasalnya New membeli semua seri warna di setiap hadiah yang Gun inginkan. Misal saja Gun ingin sebuah tas Gucci keluaran terbaru, Off tidak menyuruh New membeli hanya satu, tapi seluruh seri warnanya lengkap.
"Off, sudah cukup untukmu membelikannya hadiah. Sudah tidak ada tempat lagi di rumah ini untuk menyimpan barang-barang Gun. Rumah ini sudah seperti mal pribadi untuk Gun."
"Kau benar, New. Aku punya ide sekarang?"
New mengerutkan dahi.
"Apa idemu?"
"Aku akan membelikan Gun sebuah mal pribadi."
"Kau gila, Off."
"Aku memang tergila-gila dengan Gun."
***
Gun mengunjungi kantor agensinya setelah hampir satu tahun lamanya Gun tidak pernah mengunjungi mereka. Jantungnya berdebar tidak karuan, otaknya membayangkan reaksi teman-temannya. Apalagi sekarang Gun tengah mengandung, pasti temannya akan heboh sekali.
"Khun Gun, semua makanan telah disiapkan. Rekan-rekan anda pun sudah berkumpul di ruang pertemuan."
"Terima kasih."
Gun memang sengaja mengundang rekan-rekannya yang hari ini tidak memiliki jadwal syuting, termasuk manajernya, P'Kwang. Gun juga menyiapkan berbagai macam makanan untuk menjamu mereka sembari nanti bercengkrama melepas rindu. Selain itu Gun pun ingin mengundang mereka semua untuk hadir dalam pesta ulang tahunnya nanti. Gun mengatakan jauh-jauh hari agar agensinya bisa mengatur jadwal sehingga bisa mengosongkan jadwal mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK PEARL
FanfictionEntah ini sebuah keberuntungan ataukah kesialan saat Gun yang seorang aktor papan atas Thailand dengan bayaran termahal harus terjebak dengan drama kehidupan seorang mafia bernama Off Jumpol. Laki-laki itu membayarnya dengan nominal yang bahkan Gun...