"Nga Semua Cewek Memandang Cincin Berlian Dengan Mata Yang Binar." _Liam
****Suara motor terdengar memasuki gerbang sekolah, sehingga menimbulkan suasana yang ramai, sekolah yang sudah ramai dengan penghuninya karena PBM akan berlangsung 30 menit lagi. Kelima cowok yang menjadi pusat perhatian untuk saat ini, turun dari motor masing-masing dengan seragam yang di biarkan berkibar begitu saja tanpa mau merapikanya sehingga terkesan bad boy, berjalan menyusuri koridor dengan gaya yang cool, membuat tatapan kaum hawa tidak berkedip.
"Kalian duluan," ujar Rafandra.
"Kemana?" tnya Liam.
"Kepsek," balas Rafandra.
"Hmm," ucap Liam mengiyakan.
"Semoga lo, sekelas Ama kita," balas Bambam.
"Hmm," anguk Rafandra.
Merek pun pergi ke kelas, sedangkan Rafandra pergi ke ruangan kepala sekolah.
****
Suasana kelas yang ribut, dengan segala aktifitas masing-masing, ada yang bernyanyi, bermain tiktok, Mabar di pojokan dan lainnya. Berbeda dengan seorang gadis yang menaru kepalanya di atas meja sambil mendengarkan musik, untuk menutupi kebisingan yang ada.
Ke empat cowok yang baru masuk kelas, membuat kelas yang ricuh menjadi diam seketika, banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka, tetapi tidak dengan seorang gadis menaru kepalanya di meja.
"Gila, tiap hari, tiap bulan, tiap tahun nga bosan-bosan apa mereka natap kita?" kata Bambam.
"Orang ketampanan gue di atas rata-rata, gimana mereka mau bosan," balas Zayden, bangga.
"Pede boleh, kepedean jangan," jawab Jupiter, sembari berjalan ke mejanya.
"Benar tu," balas Bambam memberikan jempol ke Jupiter. "Liam yang gantengnya sebelas duabelas ama Rafandra aja nga sombong, iya nga Li?" ujarnya lagi namun tidak di gubris oleh sang empu.
Mereka berjalan dan duduk di kursi masing-masing, Liam yang duduk dengan Jupiter dan Zayden yang duduk dengan Bambam. Di samping kanan ada Fania dan Fara yang duduk bersama dan di belakangnya ada Arumi yang duduk sendiri, namun membuatnya merasa nyaman. Liam yang menatap ke arahnya, kembali menatap kedepan saat seorang guru masuk ke ruangan mereka.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Siti
"Pagi Bu," balas mereka semua serentak
"Ok, jadi kedatangan ibu kesini ingin memperkenalkan kalian kepada murid baru," ucap Bu Siti, yang membuat siswa-siswi berbisik dan bertanya.
Rafandra masuk dan berdiri tepat di samping Bu Siti, menghadap ke arah teman-temannya berdiri dengan ekspresi datarnya dengan tatapan santai khasnya yang membuatnya sangat cool.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSANA (And)
Teen Fiction"Apa gue masi bisa berharap? Semesta Dunia bukan hanya tentang gue, tapi ini berlebihan! gue kapan!?" Cleosana dan Lukanya.