"Karena di setiap kebahagiaan akan tersirat luka yang mendalam,"_ Arumi.
****
Arumi. Sekarang cewek itu sedang berbaring menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang berkelana.
"Ma, apa kabar di sana?" monolog Arumi.
"Ma, tadi Bambam nanya, definisi cinta menurut kalian apa? trus teman-teman Arum bilang, definisi cinta menurut mereka adalah orang tua," Monolog Arumi, matanya memanas tanpa sadar air matanya menetes.
"Terus Bambam nanya sama Arum, definisi cinta menurut Arum apa?"
"Arum jawab Bahagia dan Luka."
"Bahagia karena mengingat waktu singkat bersama mama, luka karena kehilangan mama dan jauh dari papa yang gak peduli sama Arum."
"Ma, tolong bilang sama semesta, kalu kasi kejutan jangan kebanyakan lukanya," Monolognya.
Arumi membuang nafas beratnya lalu memejamkan matanya, membiarkan air matanya mengalir di samping kelopak matanya.
Bunyi notifikasi yang masuk, membuat Arumi membuka matanya perlahan, mengambil handphone-nya dan melihat dari siapa notifikasi tersebut.
Rafandra[Cleo, gue mau ke rumah lo]
[ngapain?]
Rafandra[on my way]
Arumi mendengus pasrah, lagian kalu dia tolak Rafandra tetap datang, emang dasar keras kepala. Arumi berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan wajahnya dari bekas air mata, lalu bersiap-siap untuk menemui Rafandra.
Handphone Arumi berdering (Rafandra)
"Gue udah di depan rumah lo."
"Um," balas Arumi dan langsung mematikan handphone-nya dan berjalan keluar menghampiri Rafandra yang duduk di atas motornya.
"Tumben lo gak rewel?" tanya Rafandra dengan smirk-nya.
"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Arumi yang mengabaikan ucapan Rafandra.
"Naik, ntar juga lo tau," ucap Rafandra membuat Arumi berjalan mendekat dan langsung naik ke motor Rafandra tanpa membantah.
Mereka pun berjalan meninggalkan tempat itu dan pergi ke tujuan yang akan di singgahi.
Arumi turun dari motor Rafandra dan menatap sekelilingnya dengan bingung, sedangkan Rafandra memarkirkan motornya dan menggenggam tangan Arumi menuju salah satu tempat tempat wahana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
