Tok, tok, tok....
Ketukan pintu yang berulang mengalihkan atensi orang yang ada di dalam. Arumi dan BI Sila sedang duduk menton tv sambil berbincang namun ketika mendengar ketukan pintu membuat atensi mereka teralihkan. Arumi tidak peduli dia takut jika yang mengetuk pintu itu adalah Rafandra, bi Sila berdiri ingin membukakan pintu namun di cegah oleh gadis itu.
"Jangan di buka bi, biarin aja." ucap gadis itu.
"Lo Kenapa?" tanya bi Sila bingung.
"Gakpapa bi."
"Kalau itu teman kamu gimana?"
"Gak mungkin bi, itu pasti tukang koran."
"Yaudah biar bibi cek dulu, berisik kalu di biarin lama-lama." ucap bi Sila dan berjalan ke arah pintu.
"Biar Arum aja bi." balas gadis itu dan berjalan mendahului bi Sila.
Bi Sila yang melihatnya hanya mengeluarkan kepalanya sedangkan Arumi berjalan menghampiri pintu dan membukanya perlahan lalu mengintip siapa yang mengetuk pintu rumahnya dan betapa kagetnya ketika melihat sosok cowok dihadapannya.
"Kanapa buka pintu paleng lama?" tanya cowok itu menatap cewek didepannya.
"Asep?" ucap Arumi tidak menyangka.
"Iya sayang." balas cowok itu lembut.
Dia adalah Asep seseorang yang dekat sama Arumi waktu di Ambon.
"Cih, geli gue." ucap gadis itu.
"Iko Beta." ajak Asep.
"Seng mau." tolak Arumi.
"Beta mau bicara penting."
"Siapa neng?" tanya bi Sila yang menghampiri mereka ketika mendengar keributan.
"Oh ini tukang koran bi." jawab Arumi cepat.
Asep melototkan matanya sempurna kaget dengan pernyataan gadis itu terhadapnya, sedangkan Bi Sila menatap cowok di hadapannya dengan teliti.
"Gak mirip tukang koran?" ucap bi Sila sedikit bingung.
"Emang bukan tukang koran Bu, perkenalkan Beta pung nama Asep Bintang Alaska, biasa di panggil Asep, temannya Arumi dari Ambon." ucap cowok itu memperkenalkan dirinya tanpa ekspresi.
"Oh nyong Ambon to? Ganteng begini di bilang tukang koran, maaf anak Saya ya?" ucap bi Sila.
"Seng papa Bu, emang su biasa." balas cowok itu menatap gadis didepannya lekat.
"Oh gitu, yaudah masuk dulu." ajak bi Sila.
"Hmm, Bu Beta boleh ajak ibu pung anak keluar sebentar?" ijin Asep kepada bi Sila.
"Boleh." balas bi Sila.
"Makasih Bu." balas cowok itu.
"Yaudah kalian lanjutkan, saya kedalam dulu." ucap bi Sila dan berjalan masuk kedalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSANA (And)
Roman pour Adolescents"Apa gue masi bisa berharap? Semesta Dunia bukan hanya tentang gue, tapi ini berlebihan! gue kapan!?" Cleosana dan Lukanya.