"Lo seperti abaikan kita?" ucap Fania menatap Arumi yang sedang memakan makanannya.
"Maksudnya?" tanya Arumi yang fokus memakan makanannya.
"Lo gak ada kabar selama seminggu ini, apa kita punya salah?" jawab Fania.
Arumi menatapnya. "Gue cuman butuh waktu sendiri."
"Kok, gue ngerasa Lo sembunyikan sesuatu ya," ucap Fania menatapnya intens.
"Gue gak ngerti," balas Arumi, sedangkan Fara hanya menatap keduanya.
"Gue liat, Lo sama Rafandra kayak gak baik-baik aja, gue juga denger kalau kalian berdua putus," ucap Fania.
Arumi mendesah. "Gak usah di bahas, bisa?"
"Kita teman kan? Kita udah janji tidak menyembunyikan apapun dan selalu terbuka," ucap Fania.
Arumi membuang nafas beratnya. "Dia gak cinta sama gue."
"What? Bagaimana bisa, trus, semua perlakuan dia ke Lo itu artinya apa?" ucap Fara syok.
"Kenapa Lo bisa bilang kek gitu? dia bilang gitu ke Lo?" tanya Fania menatap gadis itu dalam.
"Um, gue denger dia ngomong di rooftop waktu itu," ucap Arumi menceritakan apa yang dia dengar waktu itu ke temannya.
"Kurang ajar," geram Fania.
"Gak nyangka gue, padahal Lo berdua lucu banget, emang brengsek si Rafandra, gue harus buat perhitungan sama dia," ucap Fara marah dan hendak pergi namun di cegah oleh Arumi.
"Gak perlu," cegah Arumi.
"Tap_" ucap Fara terpotong.
"Ini urusan gue, tolong jangan ikut campur," tegas Arumi.
Farah mendengus. "Ok, tapi kalau ada apa-apa kasi tau kita.
"Hm," balas Arumi dan mereka pun melanjutkan makannya.
Tanpa di sadari ucapan Arumi di dengar oleh Rafandra dan teman-temannya yang tak jauh dari mereka.
"Jadi gara-gara itu Arumi mutusin Lo," ucap Zayden.
"Jadi, waktu itu Arumi ada di rooftop dan dia dengar ucapan Lo Ndra, dia salah paham dan Lo harus jelasin ke dia." ucap Bambam kemudian menatap cowok itu yang hanya diam saja.
"Lo gak mau jelasin ke dia?" tanya Jupiter ketika tidak melihat pergerakan dari cowok itu.
"Gue ada urusan, kalian makan aja." ucap Rafandra mengabaikan ucapan mereka dan langsung pergi.
"Ndra?" panggil Zayden namun tidak ada balasan.
"Susulin ga?" tanya Zayden.
"Gak usah." balas Liam.
"Yaudah kita makan aja." ucap Zayden dan mereka pun pergi ke arah tiga gadis yang menjadi perhatian mereka.
"Keknya enak tu." ucap Zayden menatap bakso yang di makan oleh Fara.
"Mau?" tanya Fara menatap cowok itu.
"Tau aja, gue lagi pengen." ucap Zayden senang.
"Kalau mau ya pesanlah." balas Fara dan mereka semua pun tertawa.
"Kirain mau tawar makan berdua." ucap Zayden melemas.
"Gue? makan berdua sama Lo? ya kali, rugi dong." ucap Fara sehingga pecah tawa mereka semua.
"Jahat Lo, Ra." ucap Zayden.
"Bodoh." balas Fara.
Di saat perbincangan mereka, seorang siswa laki-laki berlari dan berhenti tepat di hadapan mereka dengan tampang yang sangat lelah, keringat yang bercucuran membasahi wajahnya sehingga mengalihkan atensi mereka semua terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSANA (And)
Genç Kurgu"Apa gue masi bisa berharap? Semesta Dunia bukan hanya tentang gue, tapi ini berlebihan! gue kapan!?" Cleosana dan Lukanya.