"Di pelukanmu aku menemukan rumah untuk pulang."_Arumi
****
Rafandra dan Arumi masuk ke rumah Andra yang ternyata ada tamu mamanya. Dia pun berjalan ke arah mamanya di ikuti Arumi dari belakang.
"Assalamualaikum, ma?" ucap Rafandra menyalami tangan mamanya dan di ikuti Arumi.
"Wa'alaikumsalam," jawab Dira.
"Arumi?" sapa Dira ketika gadis itu menyalami tangannya.
"Iya, ma," jawab Arumi.
"Rafandra udah besar ya, tambah ganteng. Cocok ni sama anak saya," ucap teman mamanya.
"Iya tu, anak jeng Marni kan cantik, pintar lagi. Cocok tu jeng Dira buat di jodohkan," tambah salah satu wanita paruh baya itu.
Rafandra yang menatap gadis di sampingnya yang terlihat tidak nyaman pun menggenggam tangan gadis itu erat-erat.
"Ma? Rafa ke atas dulu sama Cleo, setelah kelulusan Rafa langsung nikahin Cleo," ucap Rafandra membuat mereka semua terdiam.
Arumi membelalakkan matanya mendengar ucapan Rafandra membuat dia merasa malu di hadapan tamu mamanya. Rafandra pun menarik Arumi pergi dari tempat itu.
"Itu calon anak saya. Pintar, cantik, berbakat, dan baik hati," ucap Dira memperkenalkan Arumi dengan bangga.
"Wah jeng Marni, ternyata udah ada calonnya, mana cantik lagi," ucap salah satu wanita paruh baya.
"Udah punya calon ya, jeng. Gagal dong kita jadi besan mana calonnya Cantik, cocok sama Rafandra," ucap Marni.
"Mungkin gak berjodoh, Jeng," ucap seorang wanita.
"Di lanjutkan, jeng. Tadi sampai dimana ya?" ucap Dira mengalihkan.
"Ini Loh jeng, tasnya jadi di ambil?" tanya seorang wanita itu.
"Jadi dong, Jeng," balas wanita Marni.
"Saya ambil yang ini aja," ucap Dira.
Mereka pun melanjutkan aktivitas mereka dengan obrolan-obrolan kecil sesekali mencicipi hidangan yang sudah disiapkan.
"Kamu kenapa bilang kaya tadi si, kan malu," ucap Arumi ketika mereka sampai di kamar cowok itu.
"Aku sengaja, biar mereka tau kalau aku udah punya kamu," jawab Rafandra kemudian membuang diri ke kasur dan memejamkan mata.
"Makasih," ucap Arumi.
"Rafa?"
"Hmm."
"Kamu tidur?"
"Aku cuma baring bentar."
"Aku keluar ya, biar kamu istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSANA (And)
Roman pour Adolescents"Apa gue masi bisa berharap? Semesta Dunia bukan hanya tentang gue, tapi ini berlebihan! gue kapan!?" Cleosana dan Lukanya.