Bab 10

8.9K 175 2
                                    

Rey mengusap usap selangkangannya, rasanya  perih dan sangat menyakitkan. Rey masih merasakan sakit di adik kecilnya, akibat tendangan yang dilayangkan gadis itu. Tendangannya tepat sasaran, Rey serasa mau mati saja akibat tendangan yang kuat itu.

Masih ingat di ingatan Rey bagaimana gadis itu memberontak dengan sekuat tenaganya , dia sangat ketakutan. Rey menciumnya dengan membabi buta, meraba dadanya dan hampir saja memperkosanya.

Astaga, Rey merasa hampir gila memikirkannya. Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu kepada seorang anak pembantu. Rey  baru sadar Wina adalah anak dari bi Asih,pembantu di rumah ini. Bukan levelnya untuk menyetubuhi seorang anak pembantu.

Rey tidak berniat untuk menyentuhnya, akan tetapi entah mengapa Rey menyentuh gadis itu. Dan hampir saja menggauli nya, ohh yang benar saja Rey. Menggauli gadis yang masih berumur 18 tahun??? Bukan, lebih tepatnya hampir memperkosa.

Rey menggelengkan kepalanya, tidak membenarkan apa yang telah di lakukannya barusan. Entah setan apa yang merasuki dirinya, Rey kalap. Dia tidak akan mengulangi kelakuannya tadi.

Menggauli gadis ingusan dan lugu yang belum tentu apa apa?. Itu bukan seorang Rey, dia lebih menyukai wanita dewasa yang sudah ahli di ranjang. Bukan gadis ingusan itu, demi Tuhan . Rey akan menjauhkan pikirannya dari gadis itu.

Drrrrt drrrrt... Rey terkesiap dari lamunamnya dan melihat kearah ponselnya yang terletak di meja. Rey pun berjalan ke arah meja , di lihatnya layar HP,ternyata kekasihnya Luna.

Rey lupa untuk menelpon gadis itu, selama Rey dirumah ini. Hanya 1 kali mereka berkomunikasi, waktu Rey tiba dirumah ini. Itu pun Luna lah yang menelepon dirinya.

Rey heran kenapa dia sampai lupa untuk menelepon Luna, sudah 3 hari dia dirumah ini. Tanpa memberi kabar apapun kepada gadis itu .

Rey pun mengangkat telepon nya "Halo". Pasti Luna sangat marah padanya, itulah yang langsung terbersit di pikiran Rey.

" Rey, kenapa kamu nggak nelepon aku. Kan kemaren sudah ku bilang sering sering telepon aku Rey.... ". Luna terdiam terdengar isakannya dari seberang sana,Luna menangis.

"Luna... "

"Apa kamu tidak rindu denganku Rey, kenapa kita tidak menikah saja Rey. Perkenalkan aku dengan orang tuamu, bawa aku kerumahmu Rey. Atau aku yang akan ke Indonesia dan datang kerumah mu?? . " Luna berbicara dengan isakannya, suaranya semakin parau.

"Aku di sini cuma 1 minggu sayang, 4 hari lagi aku akan berangkat ke Inggris . Kamu jangan khawatir sayangku, ".

" Apa kamu mencintaiku Rey ". Wina bertanya menunggu dengan penuh kepastian.

" Aku sangat mencintaimu Luna ku". Benar dia sangat merindukan gadis itu. Rindu dengan celoteh nya, rayuannya ,pelukannya dan tentu saja rindu tidur dengannya....

________

Wina sebenarnya tidak tidur, dia berpura pura tidur untuk mengelabui ibunya. Wina tidak ingin ibunya tau kalau tuan Rey hampir saja memperkosanya.

Dia tidur membelakangi ibunya, tidak biasanya Wina tidur seperti ini. Dia selalu tidur menelentang atau menghadap ke ibunya.

Wina merasakan matanya sembab ,badannya masih gemetar, tapi tangisan nya sudah tidak ada lagi. Dia menahan tangisannya, takut ibunya akan tahu kalau kesuciannya hampir di renggut oleh tuan Rey.

Apa yang harus Wina katakan seandainya ibunya mengetahui kejadian yang barusan terjadi?? Tidak, Wina akan berusaha menutupi kejadian tadi dari ibunya. Menutup serapat mungkin, bersikap seperti biasa tanpa seorang pun yang tahu kejadian buruk yang telah menimpanya.

Dan bagaimana sikapnya dengan tuan Rey?? Oh ya, Wina berusaha untuk menghindari tuan Rey. Menghindari tuan Rey di manapun dia berada. Seandainya mereka  berdekatan, Wina akan berpura pura tidak tahu akan keberadaan tuan Rey.

Tuan Rey kata pak Jono hanya 1 minggu tinggal di rumah ini, dia tidak akan betah di Indonesia. Hanya 4 hari lagi Wina menghindari tuan Rey, rasanya sangat mudah menghindari tuan Rey dengan rumah yang sebesar ini.

Wina berharap kejadian tadi hanyalah sebuah mimpi buruk. Dia ingin terbangun tanpa mengingat kejadian tadi yang telah menimpanya. Semoga saja.....

MAIDKU YANG CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang