Bab 15

8.4K 172 2
                                    

Gimana reader's, penasaran apa yang di lakukan tuan Rey kepada Wina ??.Aku lanjut ya, hehe 🥰

*******

Rey menatap Wina tanpa berkedip, matanya nyalang melihat makhluk cantik di depannya. Ternyata Wina memang sangat cantik, Rey mengakui saat itu juga.

Baju yang di kenakannya sangat pas di badannya, menampilkan lekuk tubuhnya yang membuat Rey sangat terpesona. Baju hijau daunnya yang dikenakannya membuat kulitnya menjadi lebih putih bersinar. Ternyata mamanya sangat ahli memilihkan baju untuk Wina,Rey menyukai itu.

Kancing atas bajunya terbuka,Rey melihat sedikit belahan dada gadis itu,.mungkin saja dia tidak mengetahui nya. Melihat Wina ketakutan sangat menarik bagi Rey, menambah keinginannya bermain main dengan gadis itu.

Dia hanya bermain main sebentar tidak lebih, dia berjanji pada dirinya sendiri. Rey memajukan langkahnya lagi. Gadis itu terperangkap, dia sudah berada di sudut dinding. Rey rasanya seperti binatang buas yang sedang memangsa mangsanya.

Rey semakin mendekatkan dirinya pada Wina, gadis itu seperti akan berteriak. Rey dengan segera menangkup bibirnya dengan telapak tangan kirinya. Kemudian tangan kanannya dengan sigap memborgol tangan kecil gadis itu.Wina menatap Rey ketakutan.

"Jangan teriak". Rey berbisik di telinga gadis itu.

Mata mereka bertemu, Rey seperti terbius dengan bola mata Wina. Dia serasa ingin mengecap rasa gadis itu. Tapi rey barusan telah berjanji pada dirinya hanya bermain main dengan gadis itu. Persetan dengan janjinya, dia akan melakukannya sekarang.

Dengan cepat rey menggendong Wina ala bridal, kemudian membawanya ke kasur. Menghempaskan badan gadis itu. Mengurungnya dengan badan kekarnya

"Tuan Rey , apa yang kamu lakukan? . " Wina akhirnya bertanya juga walaupun dalam kekalutan.

" Jangan lakukan lagi tuan". Gadis itu berkata memohon, agar laki laki itu merubah pikirannya.

" Diam kau, salahmu juga kenapa kamu merebut hati orangtua ku. Aku rasa kamu hanya berpura pura jadi anak baik saja agar bisa mengambil kekayaan orangtuaku, ha!!".

Rey membentak Wina, kata-katanya terasa kasar dan menuduh gadis itu. Wina pun mulai menitikkan air matanya, bukan niatnya seperti itu. Dia hanya ingin menghargai nyonya Ambar.

Rey membuka paksa kancing baju Wina, kemudian mencium dan menghisap leher jenjang Wina. Rey sangat menikmatinya,kemudian meninggalkan tanda di leher Wina.

Wina berusaha memberontak, berusaha menghentak hentakkan kakinya. Rey sudah tahu itu, Dia tidak akan akan kalah dengan gadis kecil itu lagi. Rey mengunci kaki Wina dengan menghimpit pahanya. Wina tidak akan bisa melawannya lagi.

Entah berapa kali Rey melakukannya, Rey tau Wina sangat kesakitan dan akhirnya pasrah dengan kelakuan Rey.Akan tetapi dia tidak bisa menahannya kegilaannya, dia sangat menikmatinya melihat gadis itu melenguh dan kesakitan.

Itulah pembalasan jika bermain main dengan seorang Rey....

******

Wina menangis ,entah berapa kali membasuh tubuhnya. Tapi jejak Rey di lehernya tidak juga hilang. Apa kata nyonya Ambar nantinya jika melihat leher Wina banyak bercak kemerahan sampai ke dadanya.

Wina merasa dirinya tidak berharga lagi. Tuan muda itu telah merebut kesuciannya.

Wina pun tidak tau, apa alasannya nanti. Sebelum Rey keluar dari kamarnya, Rey mengancam dirinya.

"Jangan pernah bilang pada siapapun, jika tidak ibumu akan ku bunuh".

Itulah kata kata Rey setelah berkali kali menuntaskan hasratnya pada Wina. Lelaki itu berlalu pergi, merasa sangat puas setelah mencapai kenikmatannya.

Wina seperti sampah yang tidak ada harganya, sebegitu bencinya Rey pada Wina. Sampai tega menodai nya seperti ini.

Siapa yang akan mau menikahinya nanti, jika tau Wina tidak perawan lagi?

Apa Rey akan melakukannya lagi??

Dan bagaimana kalau Wina hamil?

Banyak pertanyaan berkecamuk di pikiran Wina, Wina menggelengkan kepalanya. Ia belum siap mempunyai anak, dan yang pasti Wina akan menjadi aib di keluarga Wicaksono.

Selama ini Wina sangat menghormati nyonya Ambar, dia selalu menolak pemberian nyonya Ambar. Tapi dia selalu memaksa agar Wina menerima pemberiannya. Wina takut nyonya Ambar terlalu baik padanya, Seperti saat ini.

Akibatnya Rey sangat membencinya dan telah memerawaninya. Wajahnya tanpa dosa, tersenyum puas setelah mencapai puncak kenikmatannya. Misinya berhasil untuk mempermainkan Wina.

"Mudah mudahan saja , aku tidak hamil. Oh Tuhan, kabulilah doa ku ini". Wina berdoa, berharap semoga saja dia tidak akan hamil.

Seandainya dia hamil, Wina tidak akan tinggal di rumah Wicaksono lagi. Dia akan memaksa ibunya untuk keluar dari rumah mewah itu.

Dan dia tidak akan mempermalukan keluarga besar itu dengan kehamilannya.....






MAIDKU YANG CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang