bab 30

6.3K 135 6
                                    

MAFIA FROM VENEZUELA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAFIA FROM VENEZUELA

Diva seorang penyanyi remaja terkenal di Indonesia, dia mempunyai banyak penggemar. Hidupnya yang penuh dengan kebahagiaan. Saat di puncak karirnya, Diva diculik oleh beberapa orang yang tidak di kenalnya. Dan Diva tidak menyangka kalau penculik nya itu adalah mafia kartel narkoba terbesar di dunia yang berasal dari negara Venezuela.

Cerita baru lagi, yang penting posting dulu  😅😅
.
.
.
.
.
"Bagaimana dengan Rey ma? " Tuan Wicaksono bertanya pada istrinya nyonya Ambar. Istrinya kemaren sudah menelpon Rey, dan mengatakan kalau Rey seperti tidak tau apa-apa. Alasannya saja, jelas sekali kalau Rey menyangkal dan tidak mengakui kalau dia lah yang menghamili Wina.

"Katanya sudah di bandara pa, mungkin malam nanti dia sudah sampai di Indonesia. " Jawab nyonya Ambar.

"Bagaimana dengan Wina? Apakah dia baik-baik saja? " Tuan Wicaksono ingin tau dengan keadaan Wina sekarang. Tadi pagi istrinya sudah menjenguk Wina dan bergantian menunggui Wina dengan ibunya Wina.

"Sudah jauh membaik pa, katanya cuma mual-mual aja yang terasa di perut nya. "  Nyonya Ambar memang memastikan kalau Wina sudah jauh lebih membaik, wajahnya tidak pucat lagi.

"Bagaimana dengan bi Asih? . Apakah kamu sudah membicarakan apa yang kita rencanakan? Apa bi Asih menyetujui nya? " Tuan Wicaksono ingin tau, bagaimana pendapat ibu Wina jika Rey dan Wina menikah.

"Katanya nanti akan di bicarakan nya dengan Wina. Bi Asih bilang padaku kalau dia segan menikahkan Wina dengan Rey. Derajat kita berbeda, dan Wina hanya seorang anak pembantu. Dan satu lagi apa Rey menyetujui nya? Aku bilang aja Rey setuju. " Nyonya Ambar memang sangat yakin kalau putranya Rey setuju untuk menikah. Contohnya saja Rey langsung pulang ke Indonesia dan sepertinya Rey juga setuju untuk menikah dengan Wina.

"Katakan pada bi Asih, jangan memandang derajat kita. Ingat ma, kita juga orang miskin dulunya. Dan katakan juga pada bi Asih kalau kita memang sangat mendukung Rey untuk menikahi Wina. "

Tuan Wicaksono meyakinkan istrinya, pendapat mereka memang sama. Mereka memang ingin Wina menjadi menantunya. Dia tidak memilih calon menantu nya dan dia tidak memandang derajat seseorang. Apalah artinya jika calon menantu nya keturunan yang kaya raya, berpendidikan tinggi dan cantik kalau adab  dan sopan santun serta perilaku nya yang sangat buruk. Mudah-mudahan saja Rey akan berubah setelah mempunyai istri dan anak. Tuan Wicaksono sangat mengharapkan itu....

***

"Nyonya Ambar berbicara pada ibu tadi."

Ibu Wina menyuapi nya, Wina sudah mulai melahap makanannya dengan lahap.  Wina berhenti mengunyah makanannya, matanya melotot dan terkejut dengan kata-kata ibunya.

"Maksud ibu? " Wina akhirnya bertanya juga pada ibunya.

"Nyonya Ambar sudah mengetahui kalau Rey lah yang menghamili mu. " Bi Asih mengambil gelas yang berisi air minum, kemudian menyodorkan pada Wina. Wina mengambilnya dari tangan ibunya, kemudian mereguk minuman itu sampai habis tak bersisa. Dia merasa sangat haus saat ibunya berbicara kalau nyonya Ambar sudah mengetahui kalau Rey lah yang menghamili nya.

" Bagaimana dia bisa tau bu? Apa ibu yang mengatakan nya? "

"Tidak, nyonya Ambar lah yang mengatakan pada ibu kalau dia tau, anaknya lah yang sudah menghamili mu." Bi Asih mengambil gelas dari tangan Wina, kemudian meletakkan nya lagi di atas meja.

"Bagaimana nyonya Ambar bisa tau bu? "  Wina sangat penasaran kenapa nyonya Ambar bisa tau.

" Sebenarnya nyonya Ambar dan tuan Wicaksono sudah mencurigai tuan Rey. Dan di perkuat lagi dengan kata-kata bi Asih. Ibu kasihan padamu, mengapa tidak menceritakan pada ibu semuanya? "

"Aku takut pada tuan Rey bu. " Wina mulai menitikkan air matanya, semenjak tuan Rey pulang ke Indonesia 1,5 bulan lalu. Wina banyak menitikkan air matanya karena perlakuan tuan Rey padanya.

"Apa dia berlaku jahat padamu? " Bi Asih mulai membelai lembut kepala Wina. Dia sangat kasihan karena di umur yang sangat masih muda, Wina sudah mengandung.

"Iya bu.., bagaimana kalau kita pergi jauh dari  rumah Wicaksono bu? Aku tidak ingin tinggal di situ lagi. "

"Maksud mu, kita kabur? " Ibu Wina mengernyitkan dahinya, terlihat heran mendengar kata-kata Wina.

Wina menyeka air matanya dengan telapak tangannya. Kemudian menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan ibunya tadi.

"Nyonya Ambar menginginkan mu menikah dengan anaknya. Ibu tidak akan lari sebelum kamu menikah dengan tuan Rey. Wina.. Tuan Rey sudah menuju Indonesia, mungkin nanti malam dia sudah berada di kediaman Wicaksono. "

Bi Asih terasa kejam karena tidak menuruti permintaan Wina untuk kabur. Tidak mungkin dia kabur, bagaimana dengan nasib anak yang di kandung Wina jika mereka tidak menikah. Tidak mungkin Wina tidak mempunyai suami, umurnya masih sangat muda menjadi seorang ibu tanpa mempunyai suami di sisiNya. Dia merasa sangat bersalah jika menolak permintaan nyonya Ambar agar Wina mau menikah dengan tuan Rey. Bi Asih tidak ingin mengulangi kesalahan ke dua kalinya untuk hidup Wina. Dia sangat kasihan melihat Wina semakin tergugu mendengar dia menyetujuinya menikah dengan tuan Rey.

Bi Asih memang seorang pembantu di kediaman Wicaksono, tapi dia tidak gila harta karena menyetujui agar Wina menikah dengan tuan Rey. Wina sangat pantas mendapatkan seorang suami seperti tuan Rey, mereka mempunyai derajat yang sama .Wina bukan lah orang dengan derajat yang rendah karena Wina adalah keturunan seorang ningrat.....

.
.
.

Kalian boleh komen ya, aku mau tanya. Ada 3 pilihan pertanyaan ku. Apakah ceritaku ini biasa saja, bagus atau bagus sekali. Karena aku baru mencoba jadi penulis baru 2 bulan ini, dan aku membutuhkan komentar dari kalian yang membangunku untuk bisa lebih baik lagi.

MAIDKU YANG CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang