bab 31

5.7K 129 4
                                    

Kapan ya tamatnya 😅😅, aku juga nggak tau kapan selesainya 😂
.
.
.

Nyonya Ambar dan tuan Wicaksono sedang  berada  di kamar Wina, mereka tersenyum melihat gadis itu terlihat tidur dengan pulas. Barusan nyonya Ambar menyuruh ibu Wina pulang untuk beristirahat dulu. Karena dia dan suaminya akan menemani Wina, dia akan berbicara dengan gadis itu. Membujuknya untuk mau menikah dengan anaknya Rey, menjadi menantunya dan membesarkan cucu mereka yang mulai tumbuh di rahim Wina.

Mereka menunggu Wina bangun dari tidur lelapnya, mungkin tidak lama lagi Rey juga akan datang ke sini. Nyonya Ambar mengirim pesan pada Rey jika sesampainya di Jakarta, langsung menuju ke rumah sakit tempat Wina di rawat. Mereka akan menunggu kedatangan Rey dikamar ini. Setelah menunggu di sofa kamar sekitar 30 menit, Wina akhirnya bangun juga.  Nyonya Ambar pun berjalan dan tersenyum ke kasur Wina, kemudian duduk di kursi yang berada dekat Wina.

"Mama... Apa mama dan Tuan berada di sini dari tadi? " Wina mulai berusaha mendudukkan badannya. Melihat nyonya Ambar dan tuan Wicaksono yang sudah berada di ruangan sebelum dia membuka matanya.

"Baru 30 menit, kami nggak mau bangunin kamu. Bagaimana dengan kondisimu? Apa sudah membaik? " Nyonya Ambar duduk sambil memijat kaki Wina. Wina seperti agak segan saat nyonya Ambar mengurut kakinya.

"Sudah berangsur membaik ma.. " Wina memang sudah agak baikan, bisa jadi karena pengaruh obat yang mengalir ke darahnya melalui selang infus.

"Mama nggak tau kalau Rey sudah bertindak kurang ajar seperti itu, maafkan Rey ya... Seandainya kami tau. Kami akan memukuli Rey , melarang nya ke Inggris dan menikahkan mu dengannya. " Nyonya Ambar sedikit emosi dengan kata-kata nya, dia sangat marah dengan perlakuan anaknya. Sesampainya Rey di sini nanti, nyonya Ambar akan memukuli atau paling tidaknya mencubit badan Rey. Dia akan melampiaskan kekesalannya pada anaknya itu. Sampai hati dia memperkosa Wina yang masih  sangat muda dan lugu itu. Apa salahnya Rey mengatakan padanya kalau dia menyukai Wina? Nyonya Ambar pasti akan senang hati jika Rey ingin menikahi  Wina.

Wina hanya terdiam saat nyonya Ambar berbicara, dia tidak tau apa yang akan di katakan nya. Apalagi melihat tuan Wicaksono memperhatikan nya dengan tatapan ibanya. Memang benar anak mereka yang telah memperkosanya dan membuat masa depannya hancur berkeping-keping. Tapi Wina tidak menyalahkan mereka, dia kasihan pada pasangan suami istri itu. Mereka terlihat merasa sangat bersalah atas perbuatan anak mereka...

***

Setelah pak Jono menjemputnya di Bandara, Rey tidak pulang ke kediaman Wicaksono. Dia langsung menuju rumah sakit swasta tempat Wina menginap. Lelaki tampan itu tidak sabar ingin bertemu gadis itu, bukan merindukannya. Tapi lebih tepatnya dia ingin membuat perhitungan yang ia yakini pasti gadis itu menyetujuinya juga. Rey dengan cepat berjalan menuju lift dan menekan lantai nomor 4 tempat Wina dirawat.

Setelah berada di lantai 4, Rey menuju kamar 127 tempat Wina berada. Membuka gagang pintunya dan masuk ke dalam kamar mewah itu. Rey meyakini kalau mamanya lah yang membiayai kamar yang di tempati Wina sekarang. Mamanya buang-buang uang saja untuk gadis itu.

Saat dia masuk , orang tua nya dan Wina langsung menoleh padanya. Orang tuanya terlihat amat kesal saat melihatnya. Dan lihat gadis itu, dia seperti ketakutan saat melihat Rey.

"Rey, lihat akibat perbuatan mu. Akibat ulah mu Wina sekarang hamil anakmu. " Tuan Wicaksono akhirnya berbicara.

"Dan kamu harus menikah dengannya, mama sudah mempersiapkan acara pernikahan mu dengan Wina. " Nyonya Ambar serta merta juga berbicara.

"Aku ingin berbicara 4 mata dengannya ma. Mama dan papa keluar dulu. " Rey menegaskan kata-kata nya, inilah saatnya membuat perhitungan dengan gadis yang menurutnya sudah merencanakan semua ini. Dia sangat yakin gadis itu hanya berpura-pura saja.

"Boleh, jangan sampai kau menyakiti nya lagi Rey. Papa tidak ingin mendengar kau memperlakukan Wina dengan buruk lagi. Ayo ma kita keluar dulu. " Tuan Wicaksono serta merta membawa istrinya keluar.

Setelah orang tua nya meninggal kan ruangan ini, Rey bersidekap dan menatap Wina dengan tajam. Dia melihat Wina terlihat ketakutan dan menggigil. Dia memainkan jari jemari nya di selimut yang menutupi separuh tubuh nya. Rey melangkahkan kakinya beberapa langkah untuk mendekati Wina.

"Gadis kecil pintar yang cocok menjadi seorang artis. Kenapa kamu tidak jadi artis saja? . Perhatian orangtuaku selalu tertuju padamu, dan kamu pintar mengambil hati orang tua ku. Ini wajah yang memperlihatkan wajah lugunya , dan sekarang ingin mengambil harta orang tuaku. " Rey mencengkram dagu Wina dengan keras, Wina terlihat kesakitan dengan cengkraman Rey.

"Gugurkan saja kandungan mu, aku tidak menginginkan anak itu. Dan aku akan memberikan uang yang banyak agar kita tidak terikat pernikahan . Pikirkan baik-baik gadis kecil. " Rey melepaskan cengkraman nya pada dagu Wina. Dia melihat gadis itu menahan air mata nya, dia terlihat sangat tertekan. Biarkan saja, Rey akan melakukan yang lebih lagi jika Wina tetap menginginkan pernikahan.

Pintu terbuka, nyonya Ambar dan tuan Wicaksono masuk dalam ruangan beserta seorang perawat yang berjalan di belakang mereka membawa kursi roda.

"Kita USG dulu anakmu ke dokter kandungan, kamu harus ikut Rey." Tuan Wicaksono berkata dengan tegas seakan memerintah Rey tanpa bisa di bantahnya. Hanya untuk kali ini, Rey rasa gadis itu akan menerima tawarannya. Siapa yang tidak akan mau menerima uang sebanyak 3 Milyar?? .  Gadis miskin itu pasti menyukainya.

Wina pun turun dari ranjangnya dengan pelan dan terlihat tidak bertenaga di bantu perawat. Rey hanya melihatnya tanpa ingin membantu Wina. Nyonya Ambar geleng-geleng dengan kelakuan anaknya.

"Rey, bantuin Wina. "

"Dia bisa sendiri ma. " Rey berkata seperti tidak merasa bersalah. Dan itu terdengar oleh Wina, gadis itu merasakan hatinya teramat perih.

Wina pun duduk di kursi rodanya didorong oleh perawat, nyonya Ambar memegang infus Wina. Tuan Wicaksono dan Rey mengikuti dari belakang. Papanya lah yang memaksanya untuk ikut, tidak mungkin Rey tidak menemani Wina   memeriksakan kehamilannya. Anak di rahim gadis itu adalah benih yang di tanam Rey. Tuan Wicaksono akan murka jika Rey tetap menolak.

Pintu ruangan dokter kandungan di buka  oleh perawat, terlihat di dalam ruangan dokter wanita yang sudah berusia paruh baya itu terlihat tersenyum pada orang yang memasuki ruangan nya.

"Ibunya masih sangat muda  dan juga sangat cantik, apa ini suaminya? " Dokter kandungan itu berbicara pada Rey, dia menyangka kalau Rey lah suami Wina.

"Iya bu, anak saya suaminya. " Nyonya Ambar menjawab dengan cepat mengiyakan kata-kata dokter barusan. Rey diam dan acuh, nyonya Ambar sangat malu pada dokter kandungan di depannya. Dan mengiyakan saja pertanyaan dokter itu, toh dalam beberapa hari ke depan mereka juga akan jadi sepasang suami istri.

Wina yang sudah berbaring di ranjang terlihat pasrah dengan apa yang terjadi. Dia seperti robot yang di perintah oleh tuannya. Perawat mulai mengoleskan gel nya pada perut Wina, dan dokter kandungan itu pun mulai memeriksa perut Wina.

Dia memutar alat USG itu di perut Wina, kemudian mengernyitkan dahinya. Dokter itu tersenyum dan tampak terlihat senang di wajahnya. Mereka yang ada di ruangan itu tampak penasaran menunggu penjelasan dokter.

"Ini sudah memasuki 8 minggu, dan selamat kalian mempunyai anak kembar.  Detak jantungnya bagus dan pertumbuhan mereka normal. Jaga kandunganmu ya bu Wina. "

Nyonya Ambar berteriak kegirangan kemudian memeluk tuan Wicaksono yang juga tampak senang mendengar hasilnya. Rey ternganga dan menatap Wina yang juga menatap Rey. Mereka terkejut dengan hasilnya, apalagi Rey dia sudah mengancam Wina untuk membunuh darah daging nya. Tapi dia tidak menyangka kalau janin yang ada di perut Wina ada dua, dan Rey dengan penuh kesadarannya tidak akan membunuh 3 nyawa sekaligus. Bisa jadi nyawa Wina juga melayang seandainya  Wina menggugurkan kandungannya. Laki-laki itu masih ada sisi kebaikan dalam dirinya. Rencananya tidak bisa di lanjutkan lagi, dia akan memikirkan apa yang akan dilakukannya nanti untuk gadis cantik yang ada di hadapannya sekarang.......
.
.
.
Bagaimana? Kesel nggak dengan tuan Rey? 🥳🥳




MAIDKU YANG CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang