Aku butuh 5 followers aja ya, untuk lanjut bab 42. Kalau lebih bagus banget, maklum aja ya si penulis baru ini yang ingin followers nya bertambah akan semakin semangat mengeluarkan imajinasinya😂😂. Siapa nih yang mau jadi followers ku??
________________
"Benar apa yang di katakan gadis itu Rey? "
Akhirnya Tuan Wicaksono mengeluarkan suarany, ia tidak suka melihat sepasang kekasih itu saling berpelukan dengan erat. Ia orang yang hidup dengan prinsip orangtua dulu. Hidup ini ada batasannya, ia tidak suka dengan gadis itu memeluk Rey dengan erat di depannya. Ini sangat memalukan baginya, apalagi saat mendengar gadis itu mengatakan telah hidup dan tinggal bersama selama 2 tahun di Inggris.
Mereka hidup bebas di Inggris, tapi ada salahnya di dirinya juga semasa dulu. Awal dulu Rey kuliah di Inggris, ia sangat protektif dan selalu mengontrol hidup Rey. Tapi semenjak Rey menjadi seorang yang keras kepala dan tidak ingin mendengar kata-kata nya lagi, ia lengah. Karena ia berprinsip kalau Rey sudah dewasa dan akan tau mana baik dan buruknya. Ia bisa memutuskan sendiri untuk kebaikan di hidupnya.
Tapi hari ini ia sangat marah, Rey sudah menghancurkan kepercayaan nya sebagai seorang ayah. Ia tidak menyangka Rey bergumul dan hidup bersama dengan kekasihnya tanpa adanya ikatan pernikahan.
Dan satu hal lagi, gadis itu juga hamil anak Rey . Hatinya serasa sangat sakit, Rey sudah menghamili 2 wanita secara hampir bersamaan.
"Rey!! "
Nyonya Ambar turut serta memanggil anak tunggal nya itu. Gadis itu seperti tidak ingin melepaskan pelukannya dari Rey. Ia melihat Rey berusaha melepaskan pelukan gadis itu dari tubuhnya. Ia tidak menyukai gadis itu walaupun ia bertingkah laku sopan saat bertemu dengannya tadi. Nyonya Ambar merasa gadis yang bernama Luna itu pembohong. Ia merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan gadis itu.
"Lepaskan Luna, lihat orang tuaku yang melihat pada kita. Ini Indonesia Luna, bersikaplah seperti biasa. " Rey melepaskan dengan paksa pelukan Luna dari tubuhnya.
Luna pun melepaskan pelukannya berlahan dari tubuh Rey. Ia menggenggam tangan Rey dengan erat, walaupun Rey terlihat tidak suka dengan tingkah Luna yang seperti ini. Tapi Luna sangat puas saat melihat keterkejutan Wina saat ia memeluk Rey tadi. Adik kecilnya itu terngaga, ia seperti tidak percaya saat Luna memeluk Rey dengan erat. Apalagi mendengar kata-kata nya tadi pasti adik kecilnya itu sangat terkejut.
Tapi walaupun ia melihat sekilas paras adik kecilnya itu, Luna sangat terkejut. Gadis yang bernama Wina itu memang seorang keturunan Atmajaya. Paras cantiknya melebihi kecantikan Vina Atmajaya di masa muda dulu, mereka sangat mirip. Dia sangat cantik, kecantikan nya jauh di atas rata-rata. Pantas saja Rey tergila-gila pada Wina. Tapi ia cukup heran kenapa ia merasa tidak ada kemiripan dengan mamanya Vina Atmajaya.
Tapi sudahlah, ia sekarang merasa sangat puas setelah melihat wajah kekecewaan dan tidak percaya dari Wina. Pertemuan nya kali ini dengan Rey membuat nya sangat bahagia. Ia yakin Rey akan mencampakkan Wina dan akan segera menikahinya. Ia tau sekali bagaimana Rey sangat mencintai dan tergila-gila pada nya dulu.
"Papa ingin bertanya lagi Rey, apa benar yang di katakan gadis itu? " Tuan Wicaksono bertanya kembali, ia ingin penjelasan dari Rey sekarang. Mereka masih berdiri di tempat yang sama, ia melihat wajah Rey yang terlihat kurang senang dengan kedatangan gadis itu.
"Pulanglah Luna, nanti kita akan berbicara. Aku ingin berbicara dengan kedua orang tuaku dulu. " Rey meyakinkan Luna, tapi terlihat dari wajahnya kalau ia seperti tidak menyukai kedatangan Luna ke rumahnya.
"Tapi Rey aku ingin di sini bersamamu, aku dan calon bayi kita membutuhkan mu Rey. Aku tidak ingin pergi, mama papa bolehkah aku tinggal di sini bersama kalian? Tidak mungkin kan kalian mengusirku, ada cucu kalian yang tumbuh di perutku. " Luna berwajah memelas kepada Tuan Wicaksono dan Nyonya Ambar. Tangannya tetap tidak lepas mengalung di lengan Rey.
"Urus sendiri kekasih mu itu Rey, kami tidak ingin ikut campur tentang hidupmu dengan gadis itu. Ayo ma, kita pergi dari sini. Aku merasa jengah jika berada di antara mereka berdua. "
Tuan Wicaksono mengajak istrinya Nyonya Ambar pergi dari hadapan Rey dan Luna. Nyonya Ambar juga mengikuti suaminya meninggalkan mereka berdua. Tapi cara nya melihat pada Luna seperti orang yang penuh kebencian. Ia tidak menyukai gadis itu sedikitpun, walaupun saat datang tadi gadis itu mengambil hatinya dengan cara yang sangat manis. Tapi ia tidak menyukai orang seperti itu, ia yakin kekasih Rey itu bukanlah orang yang baik. Entah kenapa Rey bisa menyukai gadis itu dulu nya.
"Aku tidak ingin kamu tinggal di sini Luna, aku sudah mempunyai istri. Aku tidak percaya kalau kau sedang hamil anakku. Aku rasa kamu masih mendapatkan haid mu 3 bulan lalu. Apa kamu membohongi ku? "
Rey melepaskan genggaman Luna pada lengannya. Ia pun pergi meninggalkan Luna. Tapi Luna terus mengikuti kemana langkahnya pergi.
"A.. Aku tidak membohongi mu Rey bisa jadi semua itu terjadi. Ada juga orang yang mengalami menstruasi saat dia sudah hamil Rey. Mungkin ini juga terjadi padaku, aku akan tetap tinggal di sini bersamamu!!"
Rey menoleh padanya, dan melihatnya dengan tajam.
"Terserah padamu, tapi jangan harap aku akan mencintaimu seperti dulu lagi. Karena ada istri dan kedua anakku yang harus aku jaga. "
Rey pun berjalan dengan cepat meninggalkan Luna. Ia baru ingat kalau Wina masuk ke ruang tamu bersamanya tadi.
Dimana istrinya itu?
Apa dia menghindar saat Luna memeluk nya tadi?
Rey akan mencari Wina, menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Pasti istri kecilnya itu sedih mendengar kata-kata yang Luna sebutkan tadi.
Luna ternganga dengan ucapan yang baru di sebutkan Rey. Kekasihnya itu terasa sangat kasar, kata-kata nya itu sangat menyakitkan dirinya. Ia tetap akan di sini, ia akan membujuk Rey dan mengambil hati ke dua orang tua Rey. Ia pasti bisa melakukannya, pasti bisa...
***
Wina terus berjalan tidak tau arah, hari semakin gelap. Ia tidak tau kemana arah akan berjalan, ia sudah letih menangis dan juga ia sangat haus dan lapar. Ia tidak membawa sepeserpun uang, kemana ia akan mencari ibunya?
Mereka tidak mempunyai sanak saudara di sini, selama 10 tahun di Jakarta. Ibunya tidak pernah membawanya ke sanak saudara nya. Kemana ia harus pergi?
Tapi ia tidak menyesal seperti ini, memang lebih baik ia meninggalkan kediaman Wicaksono. Ia tidak sanggup jika Rey lebih memilih kekasih cantiknya itu. Padahal hubungannya dengan Rey sudah ke arah yang lebih baik, ia juga merasakan kalau Rey juga sangat mencintainya.
Ia seperti di permainkan oleh waktu, kenapa di saat bahagianya ada seseorang yang datang merusak ke bahagia annya.
Ia akan terus berjalan kemana arah akan membawanya pergi, lebih baik ia mati jika kejadiannya seperti ini. Ibunya tidak tau dimana rimbanya, pandangannya semakin kelam. Mungkin karena ia sudah letih dan lapar, ia akan tetap berjalan. Ia merasakan badannya sempoyongan, ia terus melangkahkan kakinya. Air matanya tidak bisa di keluarkan lagi, ia sangat sedih. Ia berharap malaikat maut akan mengambil nyawanya sekarang juga...
.
.
.
.
.Ada yang sedih nggak lihat Wina seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIDKU YANG CANTIK
RandomWina tinggal bersama keluarga Wicaksono semenjak umur 8 tahun bersama ibunya. Ayahnya meninggal di waktu ia masih kecil. Setelah ayahnya meninggal ibunya pun bekerja dengan keluarga ini, sebagai pembantu rumah tangga . Selama ini hidupnya sangat ny...