Yang follow aku ternyata cuma 8 orang dari 10 orang yang aku minta, nggak apa-apa ya. Aku tetap lanjut nulis nya, mudah-mudahan aja setelah ini followers ku makin bertambah karena memang menyukai cerita-cerita ku 🥰
_____________
Beberapa hari ini Rey dan Wina pergi jalan-jalan, hubungan mereka semakin baik. Wina tidak terlalu takut dan malu-malu lagi dengan Rey, seperti saat ini. Rey membawa Wina jalan-jalan ke mall besar di pusat kota Jakarta. Mereka berjalan dengan Rey memegang pinggang Wina. Dia tidak melepaskan Wina jika mereka berjalan, dia akan memegang tangan Wina atau memegang pinggang nya.
Wina masih terlihat sungkan saat Rey memegang nya seperti ini. Ia masih malu jika di lihat orang yang ber papasan dengannya. Rey sangat menjaga dan melindunginya, pegangannya pun cukup erat di pinggang Wina.
Rey terkadang membawa Wina makan siang, jalan-jalan di taman kota atau paling tidak membawa Wina jalan-jalan dengan mobilnya.
"Kita beli baju hamil untuk mu dulu, aku rasa bajumu hanya itu-itu saja. Kasihan bayiku di dalamnya. "
Rey berbicara sambil memperhatikan wajah istri kecilnya itu. Wina hanya mengangguk dan tersenyum tanpa melihat padanya. Tapi Rey sangat memahami kalau Wina masih merasa canggung padanya. Walaupun Rey saat ini memberikan perhatian penuh pada Wina.
Rey yakin Wina belum pernah berpacaran hingga saat umurnya sekarang ini. Dia sangat kaku dan tegang jika Rey menyentuh atau menatap nya dengan dalam. Apalagi berciuman dan berhubungan suami istri, sampai saat ini Wina masih agak tegang. Tapi Rey sangat senang, ia sangat beruntung sudah mendapatkan seorang istri muda dan cantik yang masih murni. Walaupun sudah ternoda saat di nikahinya, ternoda karena ulah nya juga.
Sampai saat ini masih terbayang olehnya bagaimana rasanya memerawani seorang gadis ingusan yang belum tau apa-apa. Dia tidak akan melupakan peristiwa itu, karena peristiwa itu sangat berkesan baginya. Jika di ingat lagi, kenapa ia sebegitu bencinya pada Wina saat itu. Dan saat ini bencinya itu membuat nya begitu cinta pada Wina.
Beberapa hari lagi ia akan ke Inggris, dia akan berhenti dari pekerjaannya. Rey sudah memutuskan kalau ia akan menetap di Indonesia dan akan melanjutkan perusahaan ayahnya. Rey memperhatikan ke dua orang tuanya setelah ia menikahi Wina, mereka sangat bahagia menunggu ke dua calon cucu mereka. Raut wajah bahagia itulah yang membuat Rey merasakan perasaan iba pada orangtuanya yang sudah renta itu.
"Kita beli di sini saja. " Mereka pun masuk ke dalam toko merk terkenal itu.
"Ada yang bisa kami bantu? " Pelayan toko tersenyum manis menghampiri mereka.
"Carikan baju hamil yang bagus untuk istri saya. Tanyakan apa yang di sukainya. "
"Baik pak, kami akan mencarikan yang terbaik untuk istri anda. Ayo silahkan..
"Pelayan itu berlalu dari hadapan Rey sambil membawa Wina agar ia bisa memilih apa yang di sukainya. Rey pun duduk menunggu, tapi matanya tidak luput memperhatikan Wina dari kejauhan. Ternyata kalau di perhatikan wajah Wina seperti ada wajah blasterannya. Wina cukup tinggi dari Rey dengan tinggi 185 cm, dan Rey perkirakan mungkin tingginya 170 cm.
Tapi ada satu hal lagi, wajah Wina tidak ada kemiripan sedikit pun dengan ibunya. Perbedaan mereka sangat mencolok, Wina dengan kulit putih bersihnya dan wajah cantiknya. Namun ibunya berkulit hitam, pendek, gemuk dan berwajah khas orang kampung. Perbedaan mereka hampir 360 derajat dan sangat jauh. Rey akan menanyakan nya nanti, bisa saja Wina lebih mirip dengan ayahnya.
Tidak lama kemudian Wina datang dengan pelayan toko yang berjalan di belakangnya nya.
"Sudah siap? " Rey bertanya pada Wina.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIDKU YANG CANTIK
РазноеWina tinggal bersama keluarga Wicaksono semenjak umur 8 tahun bersama ibunya. Ayahnya meninggal di waktu ia masih kecil. Setelah ayahnya meninggal ibunya pun bekerja dengan keluarga ini, sebagai pembantu rumah tangga . Selama ini hidupnya sangat ny...