bab 43

5.6K 153 14
                                    

Kayaknya aku tamatin novel ku satu- satu dulu ya. Biar lebih jelas mana cerita yang sudah tamat, novel yang lain masih slow update ya.

___________

Nyonya Sarah menitikkan airmata nya, ia sangat bahagia dengan pertemuan mereka kembali. Dia perlahan-lahan akan bertanya dan mendekati Wina. Dia takkan membiarkan Wina pergi lagi. Cukup sudah perpisahan mereka selama 18 tahun ini, Wina merupakan keponakan satu-satunya yang jadi kebanggaan nya dulu.

Sebenarnya kakaknya Vina Atmajaya mempunyai anak angkat bernama Luna. Saat itu 25 tahun yang lalu, selama 2 tahun pernikahannya dengan Bara Atmajaya. Mereka belum juga di karuniai seorang anak, dari situlah terbersit keinginan kakaknya untuk mengadopsi seorang anak di panti asuhan.

Sesampainya di panti asuhan dia melihat seorang balita yang baru berumur 2 tahun dengan keadaan yang sedikit miris. Anak itu kurus kering, waktu itu balita perempuan itu di tinggal kan orangtuanya di depan gerbang panti asuhan. Baru 1 minggu balita itu tinggal di panti asuhan, hati kakaknya pun tergerak untuk mengadopsi balita itu.

Ia pun langsung mengurus surat-surat untuk adopsi, setelah selesai balita yang di beri nama Luna itu langsung di bawanya ke rumah nya. Ia sangat menyayangi Luna seperti anak kandungnya. Ia dan suaminya Bara Atmajaya membesarkan Luna dengan penuh kasih sayang.

Tanpa di duga kakaknya Vina Atmajaya hamil dan ini merupakan kehamilan yang di tunggu- tunggu nya. Saat itu Luna sudah berumur 9 tahun, terlihat kecemburuan dan iri hati di saat Wina sudah di lahirkan. Tapi bagi kakaknya itu tidak di permasalahkan nya, ia tetap menyayangi Luna sebagaimana biasanya.

Tapi kelahiran Wina di dunia ini menjadi boomerang bagi Luna. Sifatnya berubah menjadi keras, ia sangat membenci Wina. Ia tidak ingin Wina berada di kediaman Atmajaya, dia berteriak-teriak menangis sejadi-jadinya agar Wina pergi dari kediaman mereka. Kakaknya berusaha menenangkan Luna karena kasih sayangnya memang tidak berkurang pada Luna. Anak yang sudah di besarkannya dengan sepenuh hati, tapi sampai detik ini Luna tidak pernah tau kalau ia bukanlah anak kandung dari orang tuanya.

Ternyata ketidak inginan Luna mempunyai seorang adik membuat sepasang suami istri yang bekerja di kediaman Atmajaya menculik bayi mungil kakaknya. Sebagai pengasuh dan sudah bekerja selama 2 tahun, kakaknya mempercayai pembantu yang bernama Asih itu untuk mengasuh anaknya.

Tak di sangka, kepercayaan mereka di sia-siakan. Pengasuhnya itu menculik Wina tanpa jejak, mereka hilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Kakaknya hampir gila karena perbuatan pengasuh anaknya beserta suaminya.

Dia akan mencari tau dimana pengasuh dan keponakannya nya itu sekarang. Dia akan mencari tau dari Wina ber lahan-lahan. Tapi untuk saat ini tidak mungkin ia mencecar Wina dengan banyak pertanyaan.

"Gadis itu anak kakakku Mira, ia keturunan satu-satunya dari keluarga Atmajaya. Aku telah menemukan keponakan kecil ku. Takdir Tuhan tidak ada yang tau, aku tidak menyangka bertemu dengannya tanpa aku duga sebelumnya. Aku bahagia Mira, sangat bahagia..." Nyonya Sarah menghela nafasnya, air matanya merebak lagi.

"Maksud Nyonya gadis itu bayi yang hilang anak dari Nyonya Vina? Apa kita tidak tergesa-gesa mengatakan kalau gadis itu putri dari Nyonya Vina? " Mira terlihat heran dengan pernyataan dari Nyonya Sarah.

"Aku tidak salah Mira, wajah nya, rambutnya postur tubuhnya, namanya dan satu lagi tanda merah memanjang di sebelah kanan perut nya. Dia orang yang sama Mira, memang tidak salah lagi. Dia keponakanku yang bernama Wina Atmajaya." Nyonya Sarah menyeka airmata nya yang membasahi pipinya.

"Apa kita perlu tes DNA dulu Nyonya? Aku rasa itu perlu di lakukan, agar memperkuat bukti kalau ia adalah anak kandung dari Nyonya Vina. "

Mira mengeluarkan pendapatnya, wanita berumur pertengahan 30 an itu sudah mengabdi pada Nyonya Sarah selama 10 tahun. Selama ini pendapat dan tanggapannya selalu di dengar oleh Nyonya Sarah.

MAIDKU YANG CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang