Jauh sebelum masehi, hiduplah seorang Putri cantik nan rupawan, dari kesultanan Yogyakarta.
"Jeung Ayuu.." Panggil seseorang.
"Hmm iyaa bi.." sahut seseorang yang dipanggil Jeung Ayuu tadi.
"Ayahanda memanggil Raden Roro untuk segera ke aula"
"Baiklah Bi, tunggu aku sebentar lagi"
"Baik, kalau begitu bibi permisi"
"Iya bii"
***
Jendela terbuka menampakkan suasana pagi yang hangat karena sinar matahari yang menyorot ke jendela.
"Hm jika melihat pohon itu, aku selalu mengingatmu Pangeranku, di manakah engkau sekarang?" Monolognya sambil duduk anggun di jendela.
*Flashback On
Taman istana yang sangat luas, terlihatlah seorang anak gadis dan seorang anak laki-laki berlarian di sana.
"Hahaha tangkap aku, jika kau bisa"
"Hey hahaha tunggu aku nona cantik"
Lama mereka berlarian, anak gadis yang kelelahan pun menjatuhkan dirinya di rerumputan yang seperti karpet itu, di bawah pohon rindang, membuat udara sejuk ia rasakan di sana.
"Nona cantik hati-hati.." Panik seorang anak laki-laki itu.
Saat sudah dekat, anak laki-laki itu ikut menjatuhkan dirinya di samping anak gadis tadi.
"Hahah aku menangkapmu nona cantik"
"Yah tertangkap"
"Hahah, lelah sekali Nona, apa kau tak lelah hm?"
"Aku lelah, makanya aku menjatuhkan diri disini"
Keduanya diam, mereka terhanyut dengan pikiran mereka masing-masing.
Sampai anak gadis itu membalikan tubuhnya membuatnya menghadap sang anak laki-laki di depannya.
"Jika kau memanggilku Nona, apakah kau keberatan jika aku memanggilmu tuan?"
"Silahkan Nona, aku memanggilmu Nona karena kau sangat cantik dimataku, sebuah kehormatan aku bisa bermain dengan Putri dari kesultanan Yogyakarta"
"Begitupun aku tuan, sebuah kehormatan bisa bermain bersama Pangeran dari Kesultanan Cirebon"
"Jangan begitu Nona, kau tahu? Saya sudah menyimpan..
Belum selesai bicara..
"Tuan, Nona, kalian dipanggil oleh Ayahanda dan Ibunda masing-masing"
"Baiklah bii, kami akan segera masuk"
"Tuan, kita berpisah disini?"
"Ini tidak akan jadi yang terakhir Nona, biarkan saya menemui Nona lain waktu"
"Saya tunggu kedatanganmu Tuan" Lembut anak gadis itu dengan senyuman manis diwajahnya.
Kedua anak itu berpisah, anak-anak yang terbilang masih remaja itu, berjalan berlawanan, sesekali diam dan berbalik untuk melihat satu sama lain. Mereka pun menundukkan tubuh dan saling tersenyum untuk terakhir kali.
"Tuan Florez, tuan sudah ditunggu Ayahanda tuan didalam kereta kuda"
"Haruskah pergi sekarang Paman? Saya baru saja menemukan hal indah dalam hidup saya"
![](https://img.wattpad.com/cover/350612852-288-k773267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Always be My Queen[End]
Fanfiction"Aku akan selalu bersamamu, Pangeranku" "You'll Always be My Queen sekarang dan selamanya"