08.

40.3K 4.2K 131
                                    

Zatian yang melihat Edward berhenti mengamuk dan menenangkan diri, langsung berani mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zatian yang melihat Edward berhenti mengamuk dan menenangkan diri, langsung berani mendekat.

"Kau.." Edward merasakan lidahnya sedikit kakuh ketika ia melihat dengan jelas wajah pemuda manis ini sama dengan wajah yang muncul di benaknya tadi.

Zatian menyapa dengan lembut, "Halo, apakah kau ingat aku?"

Deg!

'Suara ini...'

Mata Edward langsung berbinar, "Itu benar-benar kau, pemuda yang membantuku di gang kecil malam itu, kan?"

Tubuhnya bereaksi terlalu cepat, dia ingin menarik pemuda manis ini ke dalam pelukannya dan tidak akan membiarkannya lari lagi.

Lagipula, pemuda manis ini sendiri yang berinisiatif mendatanginya tanpa perlu menangkapnya. Yah, apapun yang terjadi, pemuda manis ini harus menjadi miliknya!

Zatian berkata dengan ekspresi rasa bersalah di wajahnya, "Kupikir kau sudah melupakanku. Aku minta maaf karena terburu-buru meninggalkanmu saat itu. Aku takut orang-orangmu akan mengira aku mencoba memanfaatkanmu. Itu sebabnya aku melarikan diri."

Tama yang mengetahui segalanya: 【 Aku tidak menyangka bahwa tuan rumah pandai memainkan peran teratai putih. 】

Zatian: 【 Diamlah! 】

Tama langsung diam dan menyaksikan tuan rumahnya memancing simpati dari protagonis seme. Tapi, siapa sangka orang yang dipancing benar-benar memakan umpannya.

Edward segera meraih tangan Zatian, lalu mencium punggung tangan Zatian dengan penuh kasih sayang.

Daun telinga dan wajah Zatian langsung memerah hingga ke pangkal lehernya saat punggung tangannya dicium oleh Edward. Tak lupa juga, jantungnya seperti biasa memainkan perannya.

Edward menggelengkan kepalanya dengan tegas, "Aku tidak pernah melupakanmu. Malah aku hampir gila karena tidak bisa menyusulmu saat itu. Jangan minta maaf, kau tidak melakukan kesalahan apa pun padaku."

"Tapi waktu itu aku memarahimu karena aku kesal kau menolak bantuanku." Zatian menundukkan kepalanya dengan sedih.

Edward menggelengkan kepalanya sambil menggenggam erat tangan Zatian seolah takut jika dilepaskan, pemuda manis ini akan meninggalkannya lagi seperti saat itu.

"Tidak apa-apa, saat itu aku mengerti kenapa kau memarahiku." Edward berkata dengan tekad, "Mulai sekarang aku akan selalu mendengarkanmu."

Tama: 【 Wow~ Tuan rumah Anda berhasil. Plot aslinya sudah 90% runtuh. Setelah itu, tuan rumah bisa melawan Aryan tanpa harus khawatir dengan takdir tuan rumah yang berakhir tragis. Hal itu sama sekali tidak akan terjadi di masa depan. 】

Zatian bersorak gembira di dalam hatinya: 【 Benarkah? Bagus kalau begitu Edward akan menjadi milikku! 】

Tama yang awalnya menganggap tuan rumahnya tidak serius dengan protagonis seme: 【 ....... 】

Zatian mengabaikan Tama, dan memberikan senyuman manis pada Edward, "Izinkan aku memperkenalkan diri, namaku Zatian. Maaf aku tidak memberitahumu namaku saat itu..."

Melihat senyuman manis itu membuat hati Edward berbunga-bunga. Dengan berani ia mengusap pipi bulat Zatian yang masih terdapat lemak bayi di sana.

"Zatian-ku sangat imut... Namaku Edward Sanders."

Pipi Zatian memerah karena diusap oleh Edward sambil bertanya dengan polos, "Aku harus memanggilmu apa? Tuan atau bos?"

"Jangan panggil aku seperti itu, panggil aku dengan namaku, oke?" Ini juga pertama kalinya dia tidak suka dipanggil Tuan atau Bos. Ditambah lagi orang yang memanggilnya adalah calon kekasihnya.

Calon kekasih?! Tidak apa-apa itu akan segera tiba!

Zatian sedikit ragu-ragu dan berkata dengan malu-malu, "Aku lupa memberitahumu bahwa aku adalah karyawan di kafe "Sweet Dream". Nanti orang-orang pada bilang aku kasar dan tidak sopan."

Edward terkejut saat mengetahui bahwa Zatian adalah karyawannya, namun dia tetap pada keputusannya, "Tidak apa-apa. Beritahu aku siapa yang berani mengatakan itu padamu."

"Jika aku tahu kau bekerja di kafe "Sweet Dream", aku pasti akan pergi ke sana setiap hari untuk menemuimu." Lanjut Edward dengan nada menggoda.

Tapi Zatian mencibir dalam hati dan berkata kepada Tama: 【 Jika dia datang lebih awal sebelum aku bertemu dengannya, apakah dia akan tertarik padaku?! Tidak, kan?!! 】

Tama tidak tahu harus berkata apa, karena apa yang dikatakan Zatian tidak salah atau benar tapi berusaha menghiburnya: 【 Tuan rumah, jangan terlalu terpengaruh dengan plot aslinya. 】

Zatian: 【 Mn, hanya saja aku tiba-tiba berpikir, bagaimana jika nanti Edward benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Aryan? Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku akan patah hati saat itu! 】

Tama berkata sambil menganalisis data: 【 Tuan rumah, percayalah, plot aslinya sudah 90% runtuh. Itu berarti Edward sangat tertarik pada tuan rumah. Sesuatu yang runtuh tidak akan diperbaiki oleh sistem utama karena ini adalah dunia nyata. Jadi, ayo semangat tuan rumah!! 】

Zatian: 【 Mn... 】

Tama: 【 Ya, Tuan rumah jangan khawatir karena aku akan selalu melindungi tuan rumah. 】

Zatian terkikik geli: 【 Tentu saja, karena kau adalah mesin ATM-ku. Kalau tidak ada kau, siapa lagi yang harus aku minta uang, kan? 】

Tama yang tadinya sedih langsung bertambah sedih ketika dia hanya dianggap sebagai mesin ATM oleh tuan rumahnya: 【 ....... 】

....

Edward yang melihat Zatian hanya terdiam dengan raut wajah sedih langsung mencubit dagu Zatian dan bertanya dengan nada lembut, "Ada apa, hm?"

Mata mereka saling bertemu. Dari mata itu, Zatian bisa melihat bahwa Edward memang tulus padanya. Jadi hatinya melunak, "Tidak apa-apa..."

Mata bunga persik Zatian dengan tahi lalat di bawah mata kirinya seperti air mata, begitu indah hingga Edward terpesona lagi dan lagi.

"Tian," Suara Edward agak serak.

"Ya?"

"Tian,"

"Ya?"

"Tian,"

"Cukup! Apa yang ingin kau katakan?!!"

Edward langsung tertawa senang karena gemas melihat Zatian marah seperti anak kucing. Sangat imut, lucu dan menggemaskan.

"Pemarah kecil yang sangat imut." Kata Edward sambil menyodok lemak bayi di pipi Zatian.

Tama seperti biasa akan memainkan perannya: 【 Tuan rumah, tenanglah. Edward sebenarnya hanya ingin menggodamu. 】

Zatian menggembungkan pipinya, menahan amarah. Namun hal itu membuat Edward semakin gemas dan ingin menggigitnya.

Zatian: 【 Aku tahu. 】 Setelah itu wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

.

.

.

TBC!

[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang