Hari ini Zatian mengikuti Edward ke kantor, tidak masuk kerja. Entahlah, akhir-akhir ini Cecil sepertinya tidak terlalu peduli apakah dia datang kerja atau tidak.
Bahkan karyawan lainnya pun tidak berani berkomentar soal kedatangannya bekerja. Lagipula rekan kerja Zatian adalah Aryan. Jadi, kalau Zatian tidak masuk kerja, Aryan yang menanggung bebannya.
"Edward, apa tidak apa-apa kalau aku tidak masuk kerja hari ini? Aku merasa sedikit bersalah pada rekan kerjaku." Ekspresinya menunjukkan bahwa dia merasa bersalah tetapi tidak hatinya.
Ia malah senang menjadi ikan asin yang dimanjakan oleh Edward. Yah, dia sengaja mengatakan itu karena dia suka melihat ekspresi Edward yang benci, jijik dan mual pada Aryan.
Apakah dia teratai putih? Jadi kenapa jika ya? Edward adalah miliknya!
Benar saja, ekspresi Edward langsung jelek. Dia tahu siapa rekan kerja Zatian. Kenapa istrinya harus peduli pada orang seperti itu? Argh! Sejak awal dia melihat wajah Aryan dia sudah membencinya. Apalagi istrinya peduli dengan badut tersebut, membuatnya bertekad untuk membunuhnya.
"Kenapa sayang merasa bersalah pada orang seperti itu? Biarkan saja dia lelah. Kalau dia sudah tidak mau bekerja, dia bisa keluar dari kafe! Masih banyak lagi orang yang ingin bekerja di kafe itu." Protes Edward membuat Zatian terkekeh.
"Jangan marah, aku tidak benar-benar merasa bersalah kok." Bujuk Zatian sambil memeluk lengan Edward. "Tapi, aku malah senang melihatnya disiksa. Apa aku jahat, hm?"
Edward melunak dan menggelengkan kepalanya sambil mengelus lembut punggung tangan Zatian, "Sayang tidak jahat. Dia pantas mendapatkannya. Jadi, sayang kau tidak perlu bersikap lembut padanya. Oke?"
"Oke!" Dia menyukai respon Edward. Entah kenapa itu sangat menyenangkan. Tiba-tiba ia ingin sangat melihat Edward menindas Aryan di depan matanya, itu pasti drama paling seru yang pernah dia tonton!
....
Tama muncul di benak Edward memberitahunya bahwa Aryan ada di sini menunggunya di pintu masuk utama gedung.
Langkah Edward terhenti, ia dan Zatian saling berpegangan tangan, tiba-tiba muncul ide licik di benaknya untuk memancing kemarahan badut yang berambisi untuk memilikinya.
"Kenapa? Apakah ada barang yang tertinggal di dalam mobil?" Zatian bingung kenapa Edward tiba-tiba berhenti.
Edward tersenyum lembut sambil menggelengkan kepalanya dan tanpa aba-aba mencium lembut bibir Zatian di depan umum. Zatian begitu terkejut hingga wajahnya memerah bahkan tak bisa berkata-kata.
Beberapa saat kemudian, baru dia merespon dan bertanya dengan linglung, "Apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba menciumku?"
Edward terkekeh gemas melihat ekspresi linglung Zatian lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Zatian dan berbisik, "Ada badut yang menunggu kita di depan." Tepatnya menunggunya!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] EDZA | TRANSMIGRATION FT. SYSTEM
Romance【 ORIGINAL STORY 】 ♡ || FOLLOW SEBELUM BACA || ♡ Zatian bertransmigrasi ke dunia novel BL sebagai umpan meriam yang berakhir tragis; pindah ke tubuh yang memiliki nama dan penampilan yang sama dengannya. Dan, dia terikat pada sistem V587 yang disebu...